Renungan
Setialah pada kebenaran
Setialah pada kebenaran di mana pun kebenaran itu berpindah walau
engkau harus terus menerus berpindah mengikutinya. Walaupun kebenaran
itu berpindah dari kelompokmu, ulamamu, kyaimu, ustadmu, syaikhmu,
ikutilah kebenaran itu ke mana pun dia pergi.
Orang yang bingung akan berkata, ” Si fulan adalah orang yang tidak
jelas manhajnya karena suatu waktu dia mendukung kita suatu waktu dia
mendukung kelompok lain, suatu waktu dia membela syaikh kita, suatu
waktu dia justru membela syaikh lain yang merupakan rival syaikh kita.
Sungguh dalam pikirannya dipenuhi banyak syubhat “
Biarkanlah orang yang bingung itu, itu urusan mereka dan bukan
urusanmu, urusanmu hanyalah setia pada kebenaran. Orang-orang bingung
itu mengira kelompoknya adalah kebenaran. Padahal mereka hanyalah
pencari kebenaran, suatu waktu dalam kebenaran, suatu waktu dalam
kekeliruan. Seperti penatap matahari, suatu waktu dia bergeser dari
cahayanya karena beberapa hal yang menggoda. Penatap matahari bukanlah
matahari, setialah pada matahari, bukan pada penatapnya maka engkau akan
selalu dalam cahaya.
Mungkin engkau suatu hari akan salah menangkap, engkau mengira itu
cahaya matahari padahal itu adalah cahaya bulan, tetapi selama engkau
selalu berniat untuk setia dalam cahaya, engkau akan selalu dalam cahaya
dan sesungguhnya kekeliruan orang yang mencari kebenaran adalah sangat
layak untuk mendapatkan maaf ILLAHI.
-----------------------
“Untuk kebahagiaan diri sendiri, ilmu pengetahuan hendaklah diamalkan. Dan Agama Islam adalah agama ilmu dan amal”
( Hamka )
-------------------------
“dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).” (al Alaq: 19).
Apabila Anda mendekatkan diri kepadaNya, Dia kan mendekat kepada Anda. Sebab yang paling besar yang bisa mendekatkan kita kepada kebutuhan kita adalah sujud penuh ketundukan”
Apabila Anda mendekatkan diri kepadaNya, Dia kan mendekat kepada Anda. Sebab yang paling besar yang bisa mendekatkan kita kepada kebutuhan kita adalah sujud penuh ketundukan”
-------------------------
“Tahun-tahun itu seperti pohon, bulan-bulan itu seperti cabang pohon,
hari-hari seperti rantingnya, jam demi jam seperti daun-daunnya, dan
nafas kita adalah buahnya.
Siapa yang setiap desahan nafasnya diisi dengan ketaatan kepada Allah, maka buah pohon itu adalah buah yang baik. (Ibnul Qoyiim)
---------------------------------------
Ada 3 orang yang membuat aku tertawa karena lucu, dan ada 3 hal yang membuat aku menangis sedih..
Tiga orang yang membuatku tertawa karena lucu adalah orang yang masih
mengangan-angankan dunia, padahal dia sedang diburu maut; Orang yang lalai
tapi tidak merasa lalai; dan Orang yang tertawa lepas padahal dia tidak
tahu apakah Allah meridhainya ataukah murka kepadanya..
Sementara 3 hal yang membuatku sedih adalah berpisah dengan orang-orang
tercinta seperti Muhammad dan sahabat-sahabatnya; Menghadapi huru hara hari
kiamat; dan Berdiri di hadapan Allah pada hari semua yang tersembunyi
akan terungkap dan aku tidak tahu nasibku ke surga atau ke neraka…
(Abu Dard)
------------------------------
“At- taqwa ay al-khauf minal jalil, wa’ ‘amalu bittanzil, warridho bil
qolil, wal isti’dad liyaumirrohil. (Taqwa adalah takut kepada Allah
al-Jalil, mengamalkan Al Qur’an, ridho dengan yang sedikit, dan
mempersiapkan diri untuk kematian.”
(Ali bin Abi Tholib ra.)
---------------------------------
Kiat-kiat agar istiqomah :
-Senantiasa melakukan ketaatan (Jika dalam melakukan ketaatan suatu
saat kita merasa bosan, maka lakukan variasi amalan) mis : suatu saat
jenuh melaksanakan sholat dhuha, bisa dialihkan dengan tilawah.
-Menyibukkan dengan ilmu-ilmu syar’i. Ilmu syar’i adalah antisipasi dari serangan syubhat.
-Perbanyak interaksi dengan Al Qur’an.
-Memperbanyak doa
-Banyak bergaul dengan orang-orang sholih.
Hal-hal yang bisa merusak sikap istiqomah:
-Meremehkan kemaksiatan
-Terlalu sibuk dengan dunia dan melupakan akhirat.
-Berlebih-lebihan dalam ibadah.
Beberapa tanda dari sikap istiqomah :
-Benarnya lisan
-Benarnya lisan
-Kesesuaian perbuatan dengan lisan
- Hati yang lurus
Hikmah dari sikap istiqomah:
- Allah berikan kabar gembira tentang surga
- Allah berikan kabar gembira tentang surga
- Allah berikan keluasan rizki
- Allah berikan kehidupan yang baik.
“Katakanlah yang benar dan adil, sebab benar dan adil adalah satu. (Hamka)”
------------------------------------
“Di antara tanda diterimanya amalan ibadah adalah ketika ibadah tersebut menghasilkan buah yang baik. Buah ibadah adalah:
(1) Hati yang shalih
(2) Jiwa yang bersih
(3) Akhlak yang baik”
(Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim,
Saudi Arabia, salah satu murid senior sekaligus menantu Syaikh Muhammad
bin Shalih Al-’Utsaimin (via twitulama)).
Wallahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar