Ya Allah, Ampunin aku. Tak terasa sudah hari - hari yang aku lewati sudah berlalu dan mulai bahkan bisa dikatakan dewasa, banyak sudah lemabaran sejarah yang telah aku lewai dari balita, tk bahkan remaja hingga menuju dewasa ini mungkin guratan dosa, noda dan aneka kenikmatan telah malang melintang sengaja atau tidak sengaja aku lakukan dan ternyata “aku bukalah manusia suci yang tidak terlepas dari dosa.
Ar-Rohman, Allah maha penyayang Dia tidak menampakan wujud dosa yang tidak kasat mata tapi dosa itu tetap ada, subhanallah ini baru aku rasakan dewasa ni… andaikan dosa itu bisa terlihat oleh mata
maka ia akan menjadi aib yang memalukan bagi setiap pelakunya. Namun sekecil apapun dosa yang kita perbuat tetap saja tidak bisa terlepas dari jilatan api neraka yang obatnya adalah Taubat dan Istigfar. Sebuah bait lagu yang liriknya sangat aku gemari “wahai tuhan ku tak layak kesurgaMu namun tak juga aku takut kenerakaMU Dosa - dosaku bagaikan pepasir di pantai…”
maka ia akan menjadi aib yang memalukan bagi setiap pelakunya. Namun sekecil apapun dosa yang kita perbuat tetap saja tidak bisa terlepas dari jilatan api neraka yang obatnya adalah Taubat dan Istigfar. Sebuah bait lagu yang liriknya sangat aku gemari “wahai tuhan ku tak layak kesurgaMu namun tak juga aku takut kenerakaMU Dosa - dosaku bagaikan pepasir di pantai…”
Aku malu untuk menuju surga tapi aku sangat takut dengan jilatan api neraka, ya mungkin aku bagaikan memakan buah simalakamah. Ya Allah ampunin aku, gumamku dalam hati. “selagi Matahari masih terbit dari sebelah timur dan tenggelam dari sebelah barat Allah masih membukan pintu tobatNya seluas - luasnya lain halnya kalau matahari terbitnya dari sebelah barat maka pintu tobat sudah tertutup yang ada adalah hari pembelasan” Ini pertanda bahwa Allah mengakui bahwasanya bahwa kita manusia adalah makhluk tempatnya salah dan dosa sementara Dia menyatakan bahwa ampunan dan rahmatNya lebih luas dari pada banyaknya dosa kita tapi mengapa kita tidak beranjak dan bangkit dari gemilang dosa…
Ketika istigfar dan taubat disebut secara beriringan dalam satu ayat maka istigfar lebih dimaksudkan pada permohonan ampun sedangkan taubat lebih dimaksudkan pada meninggalkan dosa dan tidak mengulanginya lagi namun kadang - kadang istigfar disebut tanpa diiringin oleh taubat. Dan sudah selaknya seorang muslim menyempatkan waktu untuk bersujud menghadap Allah berdo’a memohon ampun dengan penuh kosentrasi dan pengharapan salah satu sebab terpentingnya dikabulkannya doa adalah kehadiran hati dan harapan akan dikabulkanya do’a tersebut.
“sesungguhnya hati bagaikan bejana sebagiannya lebih luas dari sebagiannya yang lain jika kalian meminta kepada Allah”.
by ayoellg
0 komentar:
Posting Komentar