Senin, 06 Februari 2012

Harapan Anak Dari Orangtua

6 Hal Pokok yang Sangat Diharapkan Anak Dari Orangtuanya. Semoga saja artikel ini hanya sekedar menjadi pengingat anda sebagai orangtua, bukannya menjadi sebuah artikel yang baru pertama kali anda baca. Rasanya penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengetahui, sebenarnya apa sih yang diharapkan anak-anak dari kita ? Setidaknya ada 6 hal pokok yang didambakan semua anak dari para orangtuanya,
yang mungkin pernah juga kita harapkan dulu saat kita masih berstatus sebagai anak, sebelum kita tumbuh dewasa dan menjadi orang tua seperti sekarang ini. Diantara keenam hal tersebut adalah :

1. Kasih sayang dan perhatian
Kasih sayang dan perhatian merupakan hal mutlak yang harus diberikan orangtua kepada anak-anaknya. Bentuk kasih sayang dan perhatian yang diperlukan anak bukanlah hanya berupa benda-benda atau materi lainnya, melainkan sesuatu yang tulus yang datangnya dari hati nurani orang tua. Belaian, ucapan lembut, pelukan, mengajaknya bermain, dan sejenisnya akan jauh lebih menunjukkan rasa kasih sayang dan perhatian daripada sekedar berbagai benda yang tidak memberikan imbal balik apapun bagi anak-anak selain kesenangan semu yang lambat laun akan membosankan bagi anak.
Jangan berfikir dengan berbagai benda dan materi lainnya anak akan merasakan kasih sayang dan perhatian orangtuanya. Kasih sayang dan perhatian hanya bisa dirasakan anak melalui komunikasi dan interaksi langsung dengan anak tersebut. Bukannya mewakilkan interaksi itu pada pengasuh anak apalagi hanya pada benda-benda mainan. Ingat, anak adalah manusia, bukan benda mainan. Tegakah kita membiarkan dia hanya berinteraksi dengan mainan ? Banyak orangtua, khususnya di perkotaan, yang mewakilkan kasih sayang dan perhatian kepada pengasuh atau benda-benda mainan. Sehingga tidak jarang banyak anak yang merasa lebih kehilangan pengasuhnya saat dia pergi daripada kehilangan orangtuanya. Apakah memang itu yang anda harapakan ? Lalu dimana tanggungjawab anda sebagai orangtua ? Bukankah Al Qur’an suci yang terdiri atas ribuan ayatpun diawali oleh satu ayat yang mengandung kata ‘kasih & sayang’ ?. Dan sudah barang tentu, kasih sayang dan perhatian orangtua harus selalu disesuaikan dengan usia dari anak-anak. Jangan karena tidak tega dengan rengekan anak lantas kita memberinya sesuatu yang sebenarnya belum pantas ia dapatkan bahkan bisa membahayakannya. Jangan pula karena alasan kasih sayang, kita membiarkan anak berlaku sesukanya. Itu bukan kasih sayang, itu namanya menjerumuskan. Hal lain yang menyangkut perhatian adalah komunikasi dua arah. Ya, komunikasi antara orangtua dengan anak dan anak dengan orangtua. Jangan melulu orangtua yang harus didengar anak, akan tetapi orangtuapun harus mau mendengar anak. Ajaklah anak anda berdiskusi sesuai tingkat pemahaman mereka, atau paling tidak ajaklah membicarakan sesuatu topik yang disenangi anak. Berilah respon yang baik atas  setiap pertanyaan atau  pendapat mereka. Sanggahlah dan koreksilah dengan cara baik dan bisa mereka terima manakala mereka mengajukan pertanyaan atau pendapat yang keliru, jangan malah mengacuhkannya apalagi mengolok-oloknya.

2. Keadilan
Sebenarnya ini sesuatu yang mutlak yang harusnya ada pada setiap hal. Sulit dibayangkan apabila keadilan tidak lagi ditemukan, termasuk keadilan dalam memperlakukan anak-anak. Hanya saja, kadang diantara anak-anak itu sendiri belum memahami benar seperti apa prinsip-prinsip keadilan yang diterapkan oleh para orangtua. Kadang ada anak yang usianya sudah remaja, merasa diperlakukan tidak adil oleh orang tuanya hanya karena waktu mainnya terganggu karena diminta menjaga adiknya, misalnya. Tentu hal-hal ini harus dikomunikasikan oleh orangtuanya agar tidak terjadi lagi salah pengertian seperti itu. Artinya, berilah mereka penjelasan, bahwa adil dalam memperlakukan anak itu bukan berarti memperlakukan semua anak dengan cara yang sama. Bagaimanapun perlakuan bagi anak balita atau anak masih usia SD akan berbeda dengan perlakukan kepada kakanya yang sudah remaja. Justru akan tidak adil apabila semua anak diperlakukan sama tanpa melihat perbedaan usia dan kebutuhan masing-masing. Perlakuan tidak adil biasanya memang baru akan dirasakan oleh anak-anak yang sudah cukup mengerti, mungkin anak-anak yang sudah remaja atau mulai menginjak dewasa. Sehingga sebagai orangtua alangkah lebih baiknya jika bertanya dan berdikusi dengan mereka, mendengar pendapat mereka, untuk memastikan apakah perlakuan kita sudah dianggap adil bagi mereka atau belum. Kesempatan inpun bisa dimanfaatkan pula untuk meluruskan apabila ada salah pengertian mengenai pemahaman keadilan itu bagi mereka.

3. Rasa aman dan nyaman
Inipun merupakan sesuatu hal yang begitu mendasar. Siapapun dimanapun tentu akan selalu mengharapkan rasa aman dan nyaman. Aman dari berbagai hal yang ditakutkan, dan nyaman menjalankan aktifitas apapun tanpa khawatir akan sesuatu. Terlebih bagi yang namanya anak.
Rasa aman akan dirasakan anak apabila orangtuanya menunjukkan bahwa dia siap menjadi pelindung dari berbagai hal yang akan mengganggu mereka. Rasa nyaman akan dirasakan anak apabila orangtua mampu memenuhi segala hak yang harus diperoleh anak. (Silahkan baca artikel sebelumnya yang berjudul ”Hak-hak Anak dari Orangtuanya”). Sayangnya, dalam hal inipun sering terjadi salah pengertian pada anak, terutama pada anak-anak remaja atau yang menginjak dewasa, dimana mereka merasa seolah-olah haknya tidak dipenuhi oleh orangtuanya. Jadi kewajiban kitalah sebagai orangtuanya untuk memberitahukan hak-hak mereka, terlepas dari sanggup tidaknya kita memenuhi seluruh hak-hak tersebut. Dan bukan hal berdosa manakala kita harus meminta maaf dan pengertian kepada anak apabila ada hak-hak mereka yang belum bisa diberikan akibat adanya keterbatasan pada kita.

4. Dukungan
Apabila kita sebagai orangtua tidak mau mendukung anak, lalu siapa lagi yang akan mendukung mereka ? Sudah barang tentu, walaupun mungkin tidak pernah terucapkan  secara eksplisit dari mulut anak, tapi itulah yang diharapkan anak, dukungan orang tua ! Hanya saja pastikan terlebih dahulu, bahwa dukungan yang kita berikan itu adalah untuk sesuatu yang positif yang bermanfaat bagi anak, bukan untuk sesuatu hal yang kurang baik dan tidak berguna, apalagi tidak sesuai dengan ajaran agama. Dan tugas kita untuk meluruskan dan memberikan pengertian kepada mereka apabila apa yang akan dilakukannya itu adalah sesuatu yang salah, tidak bermanfaat, dan tidak sesuai dengan ajaran agama. Bentuk dukungan yang diharapkan anak tentu bermacam-macam, bisa dalam bentuk dukungan moril maupun materil. Dan sebagai orang tua, selama kita sanggup melakukannya, berikanlah dukungan itu, entah berupa uang, barang, atau hanya sekedar ucapan do’a dan motivasi yang akan jauh lebih baik dari pada ucapan-ucapan pesimis dan apatis. Sekali lagi dengan catatan bahwa apa yang akan dilakukan anak itu bukan sesuatu yang kurang baik dan bertentangan dengan ajaran agama.

5. Sikap bijak dan pengertian
Jangankan anak, kita saja sebagai orangtua dan siapapun yang tergolong manusia pasti tidak lepas dari kesalahan. Dan anak sangat mengharapkan orangtua yang bijak dan penuh pengertian manakala mereka melakukan suatu kesalahan atau hal lain yang tidak sesuai dengan kehendak orangtua. Sikap bijak dan pengertian yang diharapkan anak adalah sebuah sikap dimana orangtua mampu menyampaikan dan memberi penjelasan dengan baik dan bisa dimengerti anak atas kekeliruan yang telah dilakukannya serta memberi petunjuk kepada anak agar kekeliruan itu tidak terulang kembali, bukannya mengumbar kata-kata keras dan kasar apalagi sampai menggunakan kekerasan fisik.

6. Tauladan
Hal terakhir yang diinginkan anak dari orangtuanya, adalah ketauladanan. Anak, entah masih berusia kecil ataupun sudah remaja bahkan dewasa, entah dia menyadarinya atau tidak, tetap memerlukan sikap tauladan dari orangtuanya. Dan ini yang mungkin menjadi sesuatu yang berat bagi para orangtua mengingat tauladan bukanlah hal hanya bisa diucapkan melainkan harus ditunjukkan dengan tingkah laku dan perbuatan.

Demikianlah sedikit uraian mengenai beberapa hal yang diharapkan anak dari orangtuanya, yang mungkin masih banyak hal yang sebenarnya perlu dijelaskan lebih detail lagi. Kalaupun anda merasa tidak sependapat atau masih ada yang perlu ditambahkan, silahkan tulis di kolom komentar. Terima kasih, semoga berguna.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution