Selasa, 17 Juli 2012

Prilaku Anak

Asal Usul Prilaku Seorang Anak 
By Ayah Edy 20 June 2012 

Indonesia Strong From Home 

Prilaku anak tidak bisa diabaikan dari faktor keturunan atau bawaan lahir. Hal itu disebut sifat dasar. Tidak bisa dinafikan kalau seorang anak pemarah, pendiam, atau cheerfull, terkait dengan faktor keturunan/bawaan lahir, sebagai asal usul genetika/kromosom.


Ini adalah unsur dasar yang dimiliki anak sebelum akhirnya menjadi prilaku. Setelah anak mulai berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, maka sifat dasarnya akan bercampur. Lingkungan social yang terdekat adalah orangtua. Dari sana mulai terjadi konflik. 

Saat konflik terjadi, orang tua perlu belajar tentang keilmuan anak, agar paham bahwa prilaku anak ada unsur bawaan lahir. Dengan mengetahui keilmuan anak, maka orangtua akan berusaha mengarahkan prilaku anak menjadi baik. 

Namun bisa jadi unsur prilaku anak berbeda dengan orangtuanya. Kalau priaku anak dan orangtua sama, maka itu oke-oke saja, karena konflik akan relative ringan. Misalnya, orangtua suka rapi, anak juga. Orangtua suka mengerjakan sesuatu dengan cepat, anak juga. Tapi jika berbeda, akan muncul konflik dan terjadi benturan. 

Jika orangtua tidak tahu ilmu parenting, bagaimana mereka bisa menangani konflik dengan dengan tepat? Ini akan memunculkan prilaku baru diluar bawaan lahir anak. Bawaan lahir adalah fitrah. Misalnya, jika orangtua pemarah, maka anak juga pemarah. Jika orangtua bisa menangani masalah emosi anak, maka bisa-bisa anak menjadi semakin pemarah. 

Meski demikian, sifat dasar anak juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Seiring bertambahnya usia, anak mulai memasukkan prilaku lain yang dilihatnya sebagai prilaku bentukan. Dengan bertambahnya usia, anak akan melihat seperti apa orangtua mengasuhnya dan membesarkannya, serta bagaimana respon orangtua terhadap bawanan lahirnya. 

Misalnya, anak suka memukul, padahal orangtua tidak pernah mengajarkannya memukul. Orangtua harus pandai menterjemahkan prilaku anak. Bisa jadi itu menjadi petunjuk berikutnya tentang kemana prilaku anak itu harus disalurkan. Misalnya, anak suka memukul, menunjukkan dia suka tantangan. Yang perlu dilakukan adalah melatih cara berpikir anak dan mengendalikan emosinya. 

Anak adalah cermin. Maka jika orangtua ingin merubah dirinya menjadi lebih baik, lihatlah prilaku anak. Kalau anak melakukan sesuatu, siapa yang dicontohnya pertama kali? Pasti orangtua. 

Anak merupakan alat bagi orangtua untuk mengevaluasi prilakunya. Setiap hari merupakan proses pembelajaran bagi orangtua dan anak. Buatlah daftar perkembangan prilaku anak selama proses interaksi berlangsung. Ingatlah, belajar untuk menjadi orangtua, tidak pernah selesai. (am)  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution