Asal Usul Prilaku Seorang Anak
By Ayah Edy 20 June 2012
Indonesia Strong From Home
Prilaku anak tidak bisa diabaikan dari faktor keturunan atau bawaan lahir.
Hal itu disebut sifat dasar. Tidak bisa dinafikan kalau seorang anak
pemarah, pendiam, atau cheerfull, terkait dengan faktor keturunan/bawaan
lahir, sebagai asal usul genetika/kromosom.
Ini adalah unsur dasar yang
dimiliki anak sebelum akhirnya menjadi prilaku.
Setelah anak mulai berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, maka sifat
dasarnya akan bercampur. Lingkungan social yang terdekat adalah orangtua.
Dari sana mulai terjadi konflik.
Saat konflik terjadi, orang tua perlu
belajar tentang keilmuan anak, agar paham bahwa prilaku anak ada unsur
bawaan lahir. Dengan mengetahui keilmuan anak, maka orangtua akan berusaha
mengarahkan prilaku anak menjadi baik.
Namun bisa jadi unsur prilaku anak berbeda dengan orangtuanya. Kalau
priaku anak dan orangtua sama, maka itu oke-oke saja, karena konflik akan
relative ringan. Misalnya, orangtua suka rapi, anak juga. Orangtua suka
mengerjakan sesuatu dengan cepat, anak juga. Tapi jika berbeda, akan
muncul konflik dan terjadi benturan.
Jika orangtua tidak tahu ilmu
parenting, bagaimana mereka bisa menangani konflik dengan dengan tepat?
Ini akan memunculkan prilaku baru diluar bawaan lahir anak.
Bawaan lahir adalah fitrah. Misalnya, jika orangtua pemarah, maka anak
juga pemarah. Jika orangtua bisa menangani masalah emosi anak, maka
bisa-bisa anak menjadi semakin pemarah.
Meski demikian, sifat dasar anak
juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Seiring bertambahnya usia, anak
mulai memasukkan prilaku lain yang dilihatnya sebagai prilaku bentukan.
Dengan bertambahnya usia, anak akan melihat seperti apa orangtua
mengasuhnya dan membesarkannya, serta bagaimana respon orangtua terhadap
bawanan lahirnya.
Misalnya, anak suka memukul, padahal orangtua tidak
pernah mengajarkannya memukul. Orangtua harus pandai menterjemahkan
prilaku anak. Bisa jadi itu menjadi petunjuk berikutnya tentang kemana
prilaku anak itu harus disalurkan. Misalnya, anak suka memukul,
menunjukkan dia suka tantangan. Yang perlu dilakukan adalah melatih cara
berpikir anak dan mengendalikan emosinya.
Anak adalah cermin. Maka jika orangtua ingin merubah dirinya menjadi lebih
baik, lihatlah prilaku anak. Kalau anak melakukan sesuatu, siapa yang
dicontohnya pertama kali? Pasti orangtua.
Anak merupakan alat bagi
orangtua untuk mengevaluasi prilakunya. Setiap hari merupakan proses
pembelajaran bagi orangtua dan anak. Buatlah daftar perkembangan prilaku
anak selama proses interaksi berlangsung. Ingatlah, belajar untuk menjadi
orangtua, tidak pernah selesai. (am)
0 komentar:
Posting Komentar