Manfaatkan Ketajaman Do'a Kita Dibulan Ramadhan
Saudaraku..
Kedekatan kita selaku seorang hamba dengan Rabb semesta alam, tampak dari seberapa besar kita bermunajat dan berdo’a kepada-Nya. Semakin banyak kita meminta dan berdo’a kepada-Nya, maka kita semakin dekat dan dicintai-Nya.
Kedekatan kita selaku seorang hamba dengan Rabb semesta alam, tampak dari seberapa besar kita bermunajat dan berdo’a kepada-Nya. Semakin banyak kita meminta dan berdo’a kepada-Nya, maka kita semakin dekat dan dicintai-Nya.
Berbeda dengan sifat dasar manusia.
Semakin sering ia dimintai pertolongan, pinjaman dan sejenisnya. Maka ia
semakin menghindar dan menjauh dari kehidupan kita.
Untuk itulah do’a digambarkan oleh
Rasulullah saw sebagai otak dan intisarinya ibadah. Artinya seseorang
yang mengaku sebagai mukmin, tapi lidahnya kering dari berdo’a, maka
seolah-olah tiada nilai dan makna ibadah dalam hidupnya.
Orang yang berperilaku, bersikap dan
bertindak tanduk tidak sesuai aturan yang berlaku dikatakan oleh orang
Arab sebagai orang yang “mafi mukh”, artinya orang yang tak punya otak
atau tidak mempergunakan otaknya dengan baik. Maka orang yang jarang
berdo’a, adalah orang yang tidak menta’ati aturan yang Allah tetapkan
untuknya.
Saudaraku..
Allah swt murka terhadap hamba yang enggan berdo’a. Bahkan Nabi saw menggolongkan orang yang malas berdo’a ke dalam kelompok orang-orang yang paling lemah. Yakni, lemah kepribadian dan lemah dalam mendaki puncak ubudiyah.
Allah swt murka terhadap hamba yang enggan berdo’a. Bahkan Nabi saw menggolongkan orang yang malas berdo’a ke dalam kelompok orang-orang yang paling lemah. Yakni, lemah kepribadian dan lemah dalam mendaki puncak ubudiyah.
Nabi saw bersabda:
إِنَّ أَبْخَلَ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ وَأَعْجَزَ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ
“Sesungguhnya orang yang paling bakhil
dari manusia adalah orang yang bakhil untuk mengucapkan salam. Dan orang
yang paling lemah adalah orang yang lemah dalam berdo’a.” H.R; Ibnu
Hibban dan dishahihkan oleh syekh Al Bani.
Saudaraku..
Bagi orang yang berpuasa, seluruh waktunya adalah istimewa untuk berdo’a. Artinya, do’a-do’a yang dilantunkan lisannya akan diijabahi Allah swt. Terlebih saat-saat menjelang berbuka puasa. Rasulullah saw bersabda:
Bagi orang yang berpuasa, seluruh waktunya adalah istimewa untuk berdo’a. Artinya, do’a-do’a yang dilantunkan lisannya akan diijabahi Allah swt. Terlebih saat-saat menjelang berbuka puasa. Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةً مَا تُرَدُّ
“Sesungguhnya do’a menjelang berbuka bagi orang yang berpuasa tidak akan tertolak (pasti dikabulkan).” H.R; Ibnu Hibban.
Saudaraku..
Ketika kita berada di super market atau pusat perbelanjaan, lalu kita ditawarkan untuk memilih atau mengambil barang apa saja yang kita inginkan. Waktu yang tersedia hanya satu jam saja. Tentu, kita akan memaksimalkan waktu satu jam tersebut untuk mengambil barang-barang yang sangat kita butuhkan. Sehingga waktu tidak berlalu sia-sia.
Ketika kita berada di super market atau pusat perbelanjaan, lalu kita ditawarkan untuk memilih atau mengambil barang apa saja yang kita inginkan. Waktu yang tersedia hanya satu jam saja. Tentu, kita akan memaksimalkan waktu satu jam tersebut untuk mengambil barang-barang yang sangat kita butuhkan. Sehingga waktu tidak berlalu sia-sia.
Demikian pula dengan waktu istimewa
untuk berdo’a. beberapa saat sebelum berbuka bagi kita yang berpuasa.
Semestinya kita bisa maksimalkan waktu itu untuk memohon kepada-Nya
kebaikan dunia dan akherat kita. Juga orang tua kita, keluarga, karib
kerabat, tetangga, handai taulan dan kaum muslimin secara umum.
Jangan lupa hadirkan do’a untuk kebaikan
bangsa kita, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan bumi
Islam. Siria, Burma, Pilipina, Palestina dan yang lainnya.
Saudaraku..
Janganlah kita menjadi mukmin yang paling lemah, karena kita lemah dalam berdo’a. tapi jadilah kita mukmin yang kuat. Dengan memperbanyak munajat dan berdo’a kepada-Nya. Semoga.
Janganlah kita menjadi mukmin yang paling lemah, karena kita lemah dalam berdo’a. tapi jadilah kita mukmin yang kuat. Dengan memperbanyak munajat dan berdo’a kepada-Nya. Semoga.
Wallahu a’lam bishawab.
0 komentar:
Posting Komentar