Rabu, 25 Juli 2012

Apa Sih Hidayah

 Hidayah, Dicarikah?, Atau Datang Dengan Sendirinya?

 Hidayah tidak pernah datang dengan sendirinya, bahkan Rasulullah SAW sekalipun harus menyendiri di gua hira’ sebagai ikhtiarnya 

Irene Handono, seorang mantan biarawati yang kini telah memeluk Islam (Mu’allaf) pernah menceritakan tentang pengalaman spiritualnya. Ketika ia masih menjadi biarawati pastur kepala selalu memberikan doktrin-doktrin yang harus disampaikan kepada “jemaatnya” pada setiap ceramahnya masing-masing.
Tetapi ketika Irene bertanya (bersikap kritis) kepada pasturnya tentang apa yang diajarkannya. Si pastur hanya menjawab jangan banyak bertanya Irene, karena kalau demikian maka kamu tidak beriman kepada ”Bapa di Surga”, terima saja apa yang kuberikan padamu, si pastur itu melanjutkan. Dan pastur itu selalu berpesan kepada semua pendeta & suster2nya untuk tidak membaca Al-Qur’an yang ada di perpustakaan mereka. Sikap kritis Irene yang selalu ingin belajar mengusik hatinya untuk membaca Al-Qur’an secara sembunyi2. Semakin sering irene membaca Ayat2 suci tersebut semakin kagum ia di buatnya. Semakin dalam ia pelajari dan bandingkan dengan Injil edisi manapun, jelas Ayat Al-Qur’an jauh lebih bermutu dan lebih layak dipercaya. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk Islam meskipun ia tau jiwa nya terancam jika melakukan itu. Tapi ia menyadari bahwa Allah akan selalu membantu hamba Nya yang benar2 ingin menempuh jalan Nya. Dengan bersusah payah, dan berkali-kali terancam nyawanya akhirnya ia bisa keluar dari gereja itu dan mengucap ”dua kalimah syahadat” dan memeluk Islam. Kini Ibu Irene Handono menjadi salah satu Muballighah yang istiqamah di jalanNya. 

H.M. Syafi’ie Antonio, seorang pakar ekonomi, dulunya adalah seorang Nasrani yang taat. Namun ia selalu merasa ada yang kurang dari dirinya, yaitu permasalahan ekonomi sedikitpun tidak pernah di singgung dalam agamanya. Kemudian ia pun mulai mencari di Kitab2 agama lain. Dan pada akhirnya ia menemukan bahwa urusan ekonomi keduniaan hanya di bahas secara utuh di dalam Al-Qur’an, dan diperjelas lagi dalam Al-Hadits. Tidak ada kitab2 agama lain yang membahas masalah keduniaan (muammalah) sedetail agama islam. Kemuadian ia pun memutuskan untuk bersyahadat dan memeluk Islam. H.M. Syafi’ie Antonio kini menjadi salah satu pakar ekonomi syariah yang sangat kompeten di negeri ini.  

Felix Siaw, seorang laki2 keturunan tiong hoa yang telah menjalankan hidup sebagai seorang atheis selama hampir lima tahun. Pada dasarnya ia beragama Katolik, namun ketika ia SMP, ia pernah bertanya kepada orang tuanya tentang dari mana ia berasal dan kemana ia akan pergi setelah mati, orang tuanya tidak pernah bisa menjawab. Mereka hanya menjawab kamu dari bapak, bapak dari kakek, kakek dari buyut, dst. Kemudian ayahnya menyuruhnya bertanya ke pastur. Ia pun pergi kegereja dan bertanya ke pasturnya. Si pastur menjawab “kamu berasal dari tuhan mu”. Felix bertanya tuhan ku yang mana ya bapa? Tuhan bapa, tuhan ibu, atau yesus. “Ketiga-tiganya”! jawab si pastur. Bagaimana mungkin bapa? Bagaimana mungkin tuhan2 itu bisa bekerja sama untuk menciptakan ku? Si pastur menjawab “jangan banyak tanya Felix, terima saja, kalau kamu banyak bertanya maka kamu tidak beriman”. Kemudia felix frustasi dan akhirnya ia menjadi atheis. Sampai ia duduk di bangku kuliah akhirnya ia kembali mencari Tuhan. Ia mempelajari semua agama yang ada di indonesia. Terakhir ia mempelajari Islam, meskipun ia tidak pernah respek dengan agama Islam itu karena informasi miring yang ia peroleh selama ini. Seorang temannya yg muslim mengatakan kalau kamu ingin belajar Islam, maka pelajarilah tentang Islam, dan jangan pernah lihat si Muslim. Karena sebagian besar si Muslim (orang Islam) itu telah melenceng jauh nilai islam itu sendiri meskipun secara fisik mereka tampak sangat Islami. Felix pun merubah sudut pandangnya dan ia mempelajari nilai Islam. Kemudian ia membandingkan secara langsung antara injil dan Al-Qur’an, dan ia pun menemukan kebenaran yang sejati, yang sebagian besar manusia bahkan para muslim sekalipun tidak mengetahuinya. Akhirnya dahaga yang telah sekian tahun belum terpuas kan itu perlahan namun pasti mendapat siraman air yang sangat meyejukkan. Dan ia pun bersyahadat dan sujud syukur karena telah berhasil menemukan apa yang ia cari selama beberpa tahun belakangan. Felix telah menemukan kedamaian dan kebahagiaan hakiki bersama ALLAH nya yang ESA. Felix sekarang bekerja sebagai dosen salah satu PTS di Jakarta, disamping itu iya juga menjadi Muballigh yang berjuang menyampaikan kebenaran yang hakiki itu. 

Gito Rollies dan Jefry Al-Bukhori, adalah dua nama yang tentunya tidak asing lagi di telinga kita. Keduanya adalah Da’i kondang di negeri ini. Keduanya pun memiliki masa lalu yang hampir sama. Bergelimang maksiat dan dosa2 sepert drugs, alkohol, dst. Gito Rollies yang seorang rocker ternama, dan jefry yang seorang artis muda yang berbakat. Namun, semua itu tidak dapat memberikan keebahagiaan hakiki kedalam hati mereka. Pada awal 80an Gito Rollies memutuskan meninggalkan dunianya yang semu untuk satu tujuan mencari sesuatu yang hilang dari dalam dirinya. Pun demukian Jefry Al-Bukhori, di pertengahan taun 90an dia memutuskan untuk meninggalkan kegemerlapan dunianya yang fana guna mencari kebenaran yang hakiki memenuhi jeritan nuraninya. Alhamdulillah, kebenaran telah berhasil mereka temukan dan mereka pun telah berhasil mendapatkan kebahagiaan yang hakiki bersama ALLAH nya. Dan saat ini, sebagai mana yang kita ketahui keduanya telah menjadi Muballigh nomor wahid yang sangat disegani. 

Pertanyaannya kemudian adalah apakah hidayah ini akan datang dengan sendirinya atau dicari? 

Pengalaman hidup semua tokoh-tokoh diatas, baik yang tadinya non muslim atau pun muslim semenjak dilahirkan semuanya melalui proses pencarian jati diri dan eksistensi dirinya di muka bumi ini guna meniti jalan menuju Tuhannya.  

Ada keinginan keras dan usaha yang tidak mengenal lelah untuk membaca (baca: mempelajari) ayat2 Allah. 

 Setelah mereka menunjukkan niatnya yang murni dan usahanya yang tulus hanya untuk mengharap Ridho Nya barulah Allah menunjukkan jalan yang benar kepada mereka dan menuntun mereka untuk terus mengikuti jalan itu. 

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(QS. AR-Ra’du 13:11) 

Dan ini bukanlah perkara yang mudah, karena musuh terbesar manusia adalah dirinya (nafsunya) sendiri sebagaimana hadist Rasulullah:

 “Musuh terbesar bagi umat manusia adalah hawa nafsunya sendiri”. (HR. Bukhari).  

Dalam hidup ini sejatinya hanya ada dua warna; hitam dan putih. Yang lainnya hanya merupakan perpaduan dari kedua warna tersebut dengan panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda pula. Itulah Sunnatullah. Porsi kita sebagai manusia yang di beri kesempatan untuk hidup di alam dunia ini adalah memilih antara kedua warna tersebut. Hitam yang merepresentasi kan keburukan dan kejahatan, atau putih yang melambangkan kebaikan dan kemuliaan disisi Nya. Pilihan itu kemudian yang akan menjadi bekal kita kembali menghadapNya pada Hari Kebangkitan nanti.  

Hidayah tidak pernah datang dengan sendirinya, bahkan Rasulullah SAW sekalipun harus menyendiri di gua hira’ sebagai ikhtiarnya (baca: usahanya) untuk mencari Rabbnya (Allah SWT).

Dan akhirnya setelah 3 tahun beliau menyendiri tersebut barulah turun firman ALLAH yang pertama :

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang telah menciptakan (mu).Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS. Al-Alaq 96:1-5)[1589]. 

Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan membaca dan menulis.

Bacalah…! itulah perintah ALLAH yang pertama kali turun yang sangat luas maknanya. Bacalah dapat berarti Belajar lah, Berpikirlah, Berusahalah untuk memahami Ayat-ayat Rabbmu agar kamu tidak salah pilih dalam hidup mu, Berjuanglah melawan nafsumu agar kamu tidak tergolong orang-orang yang sesat. Belajarlah Berpikirlah Renungkanlah tentang ALLAH mu Yang Maha Segala Maha.  
  
Waallhua’lam bis Sawaab.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution