Keajaiban Bersyukur Dan berpikir Positif
Hal apapun akan terasa indah bagi orang-orang yang bersyukur.
Lihatlah betapa keajaiban selalu melingkupi kehidupan orang-orang yang
penuh syukur dan tidak lupa melihat kebawah, dalam menyikapi sebuah
masalah yang datang dalam hidupnya. Tidak seperti air yang beriak, dia
tidak mudah berteriak, marah ataupun menggerutu dengan apapun yang
datang kepadanya, kecuali malah dipersilahkannya mendidik dirinya agar
menjadi lebih indah.
Orang yang bersyukur dengan otomatis akan mensetting pola pikirnya
menuju yang positif. Dan ibarat yang mendera fisik dan batinnya pun
tetap disikapinya dengan senyum. Pikirannya menuntunnya untuk berpendapat bahwa, mungkin kesakitan itu
untuk menghapus dosanya, atau mungkin mengingatkan dia agar lebih
dekat kepada yang kuasa dan beristigfar atas semua dosa dan khilafnya.
Bagi orang yang mudah meringankan hatinya untuk bersyukur,
akan merasa sangat menyayangkan sekali ketika dia hanya bisa menilai
orang dari sudut pandang kelemahan mereka saja. Karena kesyukuran itu
bukan hanya diterapkan kepada jalan hidupnya, namun juga dalam ringannya
penerimaan orang lain untuk masuk ke dalam hatinya. Tidak mudah
mulutnya mencaci, dan berat bagi hatinya untuk mengghibah kekurangan
saudaranya, walau hanya dia dan Allah saja yang mengetahui.
Pikirannya berkata, `ah, betapa sudah banyak orang yang dengan pola
pikir negatif dan selalu merongrong saudaranya seperti itu. Dan itu sama
sekali tidak menjadikan diri mereka sendiri hebat atau lebih hebat,
tapi malah sebaliknya. Memanglah ada kekurangan dalam diri orang
tersebut, tapi bukankah kelebihannya juga ada. Allah tidak akan mungkin
mendholimi orang itu dengan tidak menciptakan keseimbangan atas
keburukan dan kelebihannya. Atau jangan- jangan malah kelebihannya lebih
banyak? Atau jangan- jangan dia lebih mulia dihadapan Allah dari pada
diriku sendiri?. Dan bukankah kekurangannya juga bukan hanya merupakan
cobaan baginya saja, namun juga bagiku agar aku lebih belajar sabar?.
Sungguh Allah memang maha benar dalam mendidikku`.
Subhanallah, masalah yang melingkupi dunia ini akan terasa sangat indah bagi orang- orang yang bersyukur dan berpikir positif. Pun demikian ketika dia harus berhadapan dengan pasangan hidupnya.
Kekurangan yang ada pada pasangannya di anggap sebuah proyek seumur
hidup yang memang akan menggemblengnya menjadi pribadi yang lebih indah.
Memang, terkadang ada sedikit komplain, namun lebih banyaklah senyum
dan gerak nyata untuk sebuah perbaikan. Bukan hanya sekedar jalan
ditempat, tanpa harapan berarti.
Baginya, pasangan adalah pasti hadiah dari sang maha kuasa. Yang
harus disayangi dan diperlakukan dengan kasih sayang, termasuk sepaket
dengan kekurangan mereka. Pasangan mereka adalah cermin pridadinya
sendiri, persis ketika Allah yang maha kuasa berfirman bahwa, orang yang
baik atau buruk, akan diberikan level yang sama sebagai pasangannya.
Dalam hati orang yang bersyukur ini, sungguh tidak ada masalah yang akan
diberikan Allah melebihi kemampuan dirinya. Dan akhirnya, semuanya
terasa ringan untuk dijalani.
Dan hidup adalah tentang pilihan, dan setiap hari kita dihadapkan
kepada pilihan- pilihan yang banyak sebagi obyek pembentuk masa depan
kita nanti. Dan bukankah tidak ada manusia yang ingin kesulitan datang
kepadanya disebabkan kekeliruannya sendiri? Maka mengapa kita tidak
memilih bersyukur dan berpikir positif sehingga kebahagiaan yang
insyaallah akan selalu menghampiri kita? Mengapa harus menyulitkan diri
sendiri?.
Kekurangan dan kesusahan tanpa kita mencari dan mengundangnya,
pastilah akan sudah ada. Tapi kebahagiaan dan kedamaian adalah sesuatu
yang memang harus diperjuangkan agar kita mendapatkan. Tapi hal itulah
justru yang membentuk harapan untuk hidup selalu akan ada. Dan hal itu
adalah penting, karena sedetik orang tak punya uang, dia pun bisa tetap
mencari, tapi sedetik orang tak punya lagi harapan dan gairah untuk
hidup, maka baginya dimanapun di sudut dunia ini, adalah tidak lagi
berarti.
Dan harapan itu akan selalu ada bagi orang- orang yang bersyukur dan berpikir positif. InsyaAllah. (Syahidah/ Voa-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar