Kamis, 18 Oktober 2012

Dalam Al-Qur'an Ada Iblis, Jin, Setan dan Malaikat

Iblis, Jin, Setan dan Malaikat Menurut Al-Qur'an

Manusia merupakan mahluk Allah yang terdiri atas unsur ruh dan jasmani. Tanpa ruh manusia tidak lagi disebut sebagai manusia tapi disebut mayit atau jenazah. Namun demikian disekitar kita banyak mahluk Allah lainnya yang hanya terdiri atas unsur ruh saja. Mereka tidak memiliki tubuh atau jasad seperti manusia. Mahluk ruh tersebut dikenal dengan sebutan Jin, Malaikat, syetan, Siluman, Genderuwo dan lain sebagainya. Mahluk ruh ini bergaul bebas dengan kita selama hidup didunia, mereka bisa melihat kita namun kita tidak bisa melihat mereka sebagaimana di ingatkan Allah dalam surat  Al A’raaf 27 :


27- Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al A’raaf 27)

Mahluk ruh (gaib) seperti Jin, syetan, genderuwo, siluman dan lain sebagainya selalu berusaha menanamkan pengaruh buruk dan negatif kedalam hati dan fikiran manusia. Sebaliknya Malaikat selalu berusaha membisikan pengaruh baik dan positip dalam kehidupan manusia. Orang yang suka memperturutkan keinginan hawa nafsu, tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat, cenderung untuk mengikuti bisikan syetan dan Jin untuk melakukan perbuatan buruk dan negatif. Orang yang tidak suka memperturutkan keinginan hawa nafsu serta beriman pada Allah dan kehidupan akhirat cenderung mengikuti bisikan Malaikat yang mengajak  untuk berbuat kebaikan. 

Setiap saat kita selalu berinteraksi dengan mahluk ruh(ghaib) disekitar kita, itu adalah hal alamiah yang tidak bisa kita hindari. Bisikan baik dan buruk dari mahluk ruh disekitar kita silih berganti  masuk kedalam fikiran dan hati kita. Bisikan  yang dominan , akan membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Mereka yang banyak dipengaruhi bisikan negatif dari golongan jin dan syetan akan cenderung melakukan perbuatan negatif dan buruk. Mereka yang beriman dan yakin akan kehidupan akhirat terpelihara dari bisikan negatif tersebut dan mereka cenderung pada bisikan Malaikat yang selalu mengajak pada kebaikan. 

Mahluk Ruh Iblis, jin dan Syetan
Iblis la’natullah

Iblis adalah Jenderal atau Panglima Besar dari semua kejahatan dan perilaku buruk yang dikerjakan manusia, Ia sudah hadir didunia ini sejak zaman nabi Adam dan akan tetap hidup sampai hari kiamat. Ia mengerahkan pasukannya yang terdiri atas balatentara syetan dari golongan Jin dan manusia untuk menyebar bencana dan kemaksiatan dimuka bumi. Iblis memiliki dendam turun  temurun terhadap anak cucu Adam sebagaimana disebutkan dalam surat Al Israk ayat 

62- Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.63- Tuhan berfirman: “Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. 64-  Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka. ( Israak 62-64)

Mahluk Jin

Jin adalah mahluk Ruh yang dijadikan Allah dari api . Iblis adalah salah satu dari golongan Jin ini, sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat Kahfi ayat 50

50- Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:  “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang lalim. (Kahfi 50)

Dalam kehidupan sehari hari kita bercampur gaul dengan mahluk Jin ini tanpa kita sadari, karena kita tidak bisa melihat mereka dengan kasat mata. Jin juga berbangsa dan bergolongan  seperti manusia, diantara mereka ada yang baik , soleh dan ada pula yang jahat dan kufur pada Allah sebagaimana dijelaskan dalam surat Jin ayat  11

11- Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (Jin 11)

Biasanya Jin membentuk koloni dan menetap ditempat yang tidak dihuni manusia seperti Rimba belantara, lautan, Gurun pasir, pulau kosong, rumah atu bangunan kosong, sungai, pantai yang sunyi, Gua dan lubang ditanah, Pohon besar dan lain sebagainya. Diantara Jin ini ada juga yang tinggal bersama manusia di kota, perumahan , pasar dan lain sebagainya. 

Kadang kala terjadi juga keributan dan perseteruan antara golongan Jin dan manusia karena sesuatu dan lain hal. Ada sekelompok Jin yang tidak senang karena tempat tinggal mereka yang berupa pohon besar atau bangunan tua dibongkar  oleh manusia. Kelompok Jin yang habitatnya terganggu akan menyerang dan merasuk kedalam tubuh manusia membuat keributan berupa kesurupan masal disekolah, pabrik atau tempat umum lainnya. 

Diantara manusia ada juga yang berkongsi dan minta pertolongan pada Jin  untuk tujuan tertentu, misalnya untuk mendapat kekayaan, menyerang atau menyakiti orang yang tidak disenangi, melakukan sihir, santet, tenung dan lain sebagainya. 

6-  Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Jin 6)

Gangguan Jin pada manusia ada yang dilakukan karena permintaan seseorang , ada pula yang dilakukan karena merasa habitatnya terganggu, karena itu Rasulullah melarang umat Islam untuk membuang air kecil dilubang dan tempat yang mungkin didiami Jin. 

Banyak orang yang meyakini bahwa jin bisa melakukan perbuatan luar biasa yang tidak bisa dilakukan manusia. Hal tersebut menarik hati sekelompok orang untuk bekerja sama dan minta bantuan Jin untuk melaksanakan maksud dan tujuannya. Dizaman dahulu Nabi Sulaiman memanfaatkan Jin untuk mengerjakan pekerjaan berat seperti membangun gedung, menyelam mengambil mutiara dan perhiasan dari dalam laut. Namun sebenarnya orang yang bertakwa  memiliki kekuatan yang jauh lebih dahsyat dari Jin ini sebagaimana dikisahkan  dalam surat  An Naml 38-40

38- Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.39- Berkata `Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”.40- Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari  Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. ( An Naml 38-40)

Jin  Ifrit mengatakan bahwa ia bisa membawa singgasana Ratu Bilqis dari Yaman ke Palestina sebelum nabi Sulaiman berdiri dari duduknya, namun seorang yang mendapat Ilmu dari Allah telah mendahuluinya dengan memindahkan singgasana itu hanya dalam sekejap mata saja. Ini menunjukan bahwa Allah memberi kemampuan yang lebih besar kepada orang yang bertakwa kepadaNya. Pada kenyataannya seluruh Jin  dimasa itu juga tunduk dalam kekuasaan nabi sulaiman sebagai raja dimasa itu. 

Kehidup Jin sama seperti manusia berbangsa, suku, kelompok dan golongan. Jin mempunyai kewajiban sama seperti manusia, mereka juga akan diminta pertanggungan jawab atas perbuatan mereka kelak diakhirat. Jin yang taat patuh pada Allah akan masuk kedalam syurga sedangkan Jin yang membangkang akan dimasukan kedalam Neraka jahanam. Al Qur’an menjelaskan ini dalam beberapa ayat sebagai berikut:

130- Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.(Al An Aam 130)

179- Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’raaf 179)

56- Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(Adz Dzariyat 56)

56- Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (Ar Rahman 56)

Diantara Jin juga ada yang mempelajari Qur’an dan menyampaikan dakwah bagi kalangan mereka, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Ahqaf 29.

29- Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. (Al Ahqaf 29)

Dalam keadaan tertentu Jin bisa masuk kedalam tubuh manusia dan mengendalikan gerak tubuh manusia sesuai keinginannya. Ia berbicara dengan bahasa dan gaya yang dimiliki Jin tersebut, sehingga adakalanya orang yang dimasuki Jin tersebut berbicara dalam bahasa China, Arab, Batak, atau sunda padahal dalam keadaan sehari hari orang yang dimasuki Jin itu tidak bisa bahasa tersebut. Jin yang masuk kedalam tubuh seseorang ini sering mengaku sebagai neneknya yang telah meninggal , ia menirukan cara bicara dan gerak gerik neneknya itu sehingga keluarga orang yang kemasukan Jin itu akan mempercayainya. Ada juga Jin yang mengaku sebagai salah seorang Wali songo, ulama terkenal dan lain  sebaginya. 

Syetan dan balatentaranya

Syetan adalah balatentara Iblis yang ditugaskan untuk menghasung dan menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Syetan ini ada dua macam yaitu syetan dari golongan Jin yang tidak bisa dilihat oleh penglihatan mata dan syetan dari golongan manusia yang bisa dilihat dengan kasat mata. 

112- Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah  untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Al An Aam 112)

Dibawah perintah Panglima tertingginya Iblis yang tetap hidup sampai hari kiamat nanti ,  syetan dan balatentaranya terus berjuang setiap saat untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah yang lurus. Syetan memperlihatkan indah semua perbuatan manusia yang buruk dan memperlihatkan buruk semua perbuatan yang baik. Orang yang telah disesatkan syetan merasa bahwa ia berada pada jalan yang benar , ia tidak menyadari bahwa ia telah ditipu dan disesatkan syetan dari jalan yang benar. 

Dalam usahanya menyesatkan manusia syetan membagi manusia menjadi  tiga kelompok:

  1. Kelompok orang yang maksiat, yaitu orang yang tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat. Seluruh hidupnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan syahwat dan hawa  nafsunya. Iblis mengatakan padas balatentaranya:” Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk menipu dan menyesatkan mereka, karena ia lebih sesat dari kita. Mereka tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat sedang kita masih percaya pada Allah dan kehidupan akihirat.
  2. Kelompok orang bertakwa, yaitu orang yang percaya pada Allah dan kehidupan akhirat serta selalu berusaha untuk tetap istiqomah pada jalanNya yang lurus. Iblis mengatakan pada balatentaranya:”Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk  menyesatkan orang itu, karena  mereka dijaga dan dilindungi Allah dari tipu daya kita. Allah telah menjamin mereka bahwa kita tidak akan bisa menyesatkan mereka”
  3. Kelompok orang awam, yaitu orang yang selalu ragu  kadang iman kadang tidak. Iblis mengatakan pada balatentaranya:” Datangilah mereka dari segala penjuru, jangan beri kesempatan pada mereka walau hanya sedetik untuk mengingat Allah, janjikan kepada mereka njanji indah dan muluk, perserikatkan hati mereka dengan  harta dan anak anak, dorong mereka untuk melakukan perbuatan maksiat dan durhaka pada Allah, jadikan mereka teman kita didalam neraka jahanam kelak”
Dalam Qur’an banyak sekali peringatan Allah agar kita jangan mendengar dan mengikuti bisikan syetan yang selalu muncul didalam hati dan fikiran kita. Syetan hanya mengajak dan mendorong manusia untuk mengerjakan pekerjaan maksiat dan durhaka pada Allah. Supaya tidak mudah tetipu dan termakan bujuk rayu syetan Allah  memerintahkan orang yang beriman  agar selalu berlindung pada Allah dari tipu daya dan bujuk rayu syetan yang menyesatkan. 

Syetan tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi orang yang beriman dan bertawakal pada Allah, syetan hanya mampu menguasai dan mengendalikan orang yang mengambilnya sebagai pemimpin dan menjadikannya sebagai sekutu Allah sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat 99-100.

99- Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. 100- Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl 99-100)

Tentara Malaikat

Malaikat adalah mahluk Ruh yang diciptakan Allah dari cahaya . Mereka merupakan hamba- hamba Allah yang ditugaskan menjaga kelangsungan system yang ada dialam semesta ini. Mereka bertugas mengatur peredaran bumi, matahari, bulan dan bintang, mengatur perjalanan awan, hujan, menumbuhkan berbagai tanaman, memberi makan berbagai mahluk Allah dilangit dan dibumi. Mereka tidak pernah lelah menjalankan tugas yang dibebankan Allah padanya, mereka mempunyai kedudukan bertingkat tingkat disisi Allah sesuai tugas mereka sebagaimana disebutkan dalam surat Fathir ayat 1

1- Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Fathir 1)

Ada beberapa nama Malaikat yang sudah dikenal akrab oleh umat Islam yaitu Jibril yang membawa wahyu Al-Qur’an kepada nabi muhammad saw. Mikail yang bertugas membagikan rezeki, Izroil yang bertugas mencabut nyawa manusia ketika datang kematian, Rakib dan Atid yang bertugas mencatat amal baik dan buruk manusia, Munkar dan Nakir yang menanyakan manusia dialam kubur, Isrofil yang meniup sangkakala ketika terjadi peristiwa kiamat, Ridwan yang bertugas menjaga Syurga dan Malik yang bertugas menjaga Neraka jahanam, dan banyak lagi nama Malaikat yang tidak disebutkan dan belum kita kenal. 

Allah juga mempunyai beberapa Malaikat khusus yang ditugaskan menjaga dan memperhatikan kebutuhan hamba Allah yang saleh dan selalu bertawakal dan bertakwa padaNya sebagaimana disebutkan dalam surat Fushilat ayat 30

30- Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.31- Kami lah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (Fushilat 30-31)

Orang yang beriman, bertakwa dan bertawakal pada Allah selalu mendapat pengawalan dan penjagaan dari Malaikat yang ditugaskan khusus oleh Allah dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan  musuh yang datang mengancam, Allah mengingatkan hal ini dalam surat Al Anfal ayat 9

9- (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. (Al Anfal 9)

Mahluk ruh lain seperti Jin, Syetan, genderuwo, Siluman, prewangan tidak mampu melawan pasukan Malaikat yang ada disekitar hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Allah mengirim bantuan tentara Malaikat ini untuk menghadapi orang kafir atau musuh Allah yang menggunakan tentara Jin, genderuwo, siluman, prewangan dan kekuatan sihir sebagaimana yang banyak dialami oleh para Nabi dan Rasul dimasa lalu. 

Demikianlah beberapa mahluk Ruh (ghaib) yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Kekacauan, berbagai kemelut politik, ekonomi, kerusakan suatu bangsa, kaum , keluarga dan rumah tangga, prostitusi, perjudian dan berbagai perbuatan maksiat  adalah produk dari Iblis dan balatentaranya dalam menjalankan dendam turun temurun yang sudah ada sejak zaman nabi Adam sampai hari kiamat nanti.  Para Nabi, Rasul, hamba Allah yang saleh, orang yang beriman dan bertakwa berusaha membendung usaha Iblis ini dengan berjihad di jalan Allah dengan harta dan dirinya. 

Pertempuran antara yang haq dan bathil akan tetap ada selama dunia terbentang hingga akhir zaman (kiamat). Allah telah menurunkan Al Qur’an sebagai pedoman bagi orang yang beriman dalam menghadapi tipu daya Iblis yang telah mendapat izin dari Allah untuk menyesatkan anak cucu Adam sampai datangnya kiamat nanti.  Orang yang patuh pada Allah dan RasulNya insya Allah selamat, orang yang engkar dan kufur insya Allah akan dihalau kedalam Neraka jahanam bersama dengan iblis dan balatentaranya. (Oleh Fadhil ZA)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution