Doa Berlindung dari Teman yang Jahat
اَللَّهُـمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ،
وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ
السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ
Allaahumma Innii A'uudzubika Min Yaumis Su', Wa
Min Lailatis Su', Wa Min Saa-atis Su', Wa Min Shaahibis Su', Wa Min
Jaaris Su' Fii Daaril Muqamah
" Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat,
dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku."
Sumber Hadits
Diriwayatkan dari 'Uqbah bin Amir, ia berkata; Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda:
اَللَّهُـمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ،
وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ
السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang
buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal
tetapku." (HR. Al-Thabrani dalam al-Kabir-nya (14227) dengan isnad
yang shahih. al-Hafidz Al-Haitsami menyebutkannya dalam Majma'
al-Zawaa-id (10/144) dan mengatakan: Diriwayatkan al-Thabrani dan
Rijalnya rijal shahih kecuali Bisyr bin Tsabit al-Bazzar, beliau tsiqat.
Lihat juga Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 1443)
Keterangan
Banyak ayat dan hadits memerintahkan
untuk berteman dengan orang-orang baik dan shalih. Karena teman seperti
itu akan membantu dan mendorong kita berbuat baik. Berbeda dengan teman
buruk, akibat buruk paling rendah mereka akan membuat waktu kita habis
sia-sia tanpa berguna. Bahayanya terbesarnya, berteman dengan mereka
bisa merusak iman dan agama kita, sehingga akan bersama mereka di
akhirat kelak. Karena itu Al-Qur'an dan Sunnah sangat-sangat melarang
berteman dengan mereka.
Allah Ta'ala berfirman,
وَاصْبِرْ
نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ
يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ
ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama
dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan
mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami,
serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QS. Al-Kahfi: 28)
Ini merupakan perkara penting dalam
hidup, karena setiap insan itu harus berteman. Ia harus memiliki kawan
dan sahabat. Ia harus hidup bersama orang lain untuk berinteraksi dan
bahu membahu.
Jika demikian, di mana kita bisa temukan
teman-teman yang baik? Siapa yang ingin mendapatkan teman-teman yang
shalih hendaknya ia mencarinya di masjid-masjid. Karena orang shalih
banyak ditemukan di sana. Di sana ditegakkan ibadah kepada Allah,
disuarakan zikir, dikaji petunjuk-Nya, ditegakkan nasehat agama dan
kegiatan-kegiatan positif lainnya. Sungguh para ulama salaf menilai
orang berdasarkan ilmu, akhlak, pengamalannya terhadap sunnah, dan
kiprahnya untuk dien ini.
. . . Siapa yang ingin mendapatkan teman-teman yang shalih hendaknya ia mencarinya di masjid-masjid. Karena orang shalih banyak ditemukan di sana. . .
Bahaya Memiliki Teman Jahat
Beberapa hari lalu kita dibuat sedih
dengan pemberitaan yang mengangkat tawuran para pelajar. Bahkan ada
beberapa pelajar tewas karenanya. Umumnya, tawuran dilakukan tidak
sendirian. Tawuran dilakukan secara berkelompok oleh beberapa orang.
Umumnya, mereka terikat dengan hubungan pertemanan, entah satu sekolah
atau selainnya.
Tawuran seolah sudah menjadi hiburan.
Bahkan dijadikan sarana untuk memperkuat ikatan persahabatan. Satu emosi
bisa terbentuk saat ada lawan yang harus sama-sama disasar. Solidaritas
buruk juga akan terbangun saat ada salah seorang mereka yang manjadi
korban.
Keberanian dan kenekatan untuk menyakiti
orang, bahkan sampai membunuh, tidak lepas dari pengaruh group
tersebut. Seorang anak yang penakut bisa menjadi sangat kejam karena
adanya kawan yang mensupport dan mempengaruhinya. Ini adalah fakta. Tak
bisa diabaikan. Akibat salah pertemanan, banyak orang, -di antaranya
remaja- menjadi rusak, nakal, dan kejam.
Maka tepatlah sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai peringatan bagi kita, "Janganlah engkau berkawan kecuali dengan orang beriman dan janganlah memakan makananmu kecuali orang bertakwa." HR. Abu Dawud dan al-Tirmidzi dengan sanad yang tak bermasalah)
Dalam hadits lain, "Seseorang bersama orang yang dicintainya." (HR. Muttafaq 'Alaih)
Dan dalam hadits lain lagi disebutkan,
"Seseorang berada di atas agama teman dekatnya, maka hendaknya ssalah
seorang kamu memperhatikan dengan siapa ia berkawan." (HR. Abu Dawud dan
al-Tirmidzi dengan sanad shahih)
Benar, seseorang akan terpengaruh dalam
agama dan akhlak sesuai dengan orang yang diakrabinya. Maka hendaknya ia
memilih siapa yang akan menjadi teman akrabnya. Jika ia orang baik, ia
akan menjadi bagian dari pelaku kebaikan. Jika sebaliknya, maka ia akan
menjadi seperti mereka. Intinya, bahwa hadits di atas mengarahkan kepada
kita agar memilih teman atau sahabat yang baik.
. . . Akibat salah pertemanan, banyak orang, -di antaranya remaja- menjadi rusak, nakal, dan kejam. . .
Peringatan Al-Qur'an dari Teman Jahat
Sesungguhnya Allah telah memperingatkan
hamba-Nya dari orang-orang buruk lagi jahat. Tujuannya, agar mereka
tidak berteman karib dan berkawan akrab dengan mereka.
Allah Ta'ala berfirman,
وَإِذَا
رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى
يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا
تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
"Dan apabila kamu melihat
orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka
sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan
menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk
bersama orang-orang yang lalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." (QS. Al-An'am: 68)
Peringatan keras kepada orang yang masih berteman dengan orang jahat dan berperilaku buruk, "Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." (QS. Al-An'am: 68)
Janganlah duduk-duduk dan nongkrong
bersama orang-orang zalim (pendosa), karena Allah telah melarangnya.
Jika tidak, maka diakhirat mereka akan saling belepas diri dan
menyalahkan. Salah seorang mereka berkata, "Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab (ku)." (QS. Al-Furqan: 28)
. . . Janganlah duduk-duduk dan nongkrong bersama orang-orang zalim (pendosa), karena Allah telah melarangnya. . .
Doa Berlindung dari Teman Jahat
Jelaslah, berteman dengan orang jahat
sangat berbahaya. Kita harus khawatir terhadapanya dan berusaha
menghindarinya. Selain usaha, doa tak boleh ditinggalkan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mencontohkan kepada kita doa berlindng dari kawan yang buruk.
اَللَّهُـمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ،
وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ
السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang
buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal
tetapku."
Berlindung dari teman yang jahat adalah
teman yang tidak membuat aman -baik pada kehormatan, harta, rahasia-,
tidak menolong dalam kebaikan, mengajak kepada kemaksiatan, dan
mendorong kepada keburukan. Maka pilah-pilihlah teman. Bertemanlah
dengan orang baik. Karena seorang teman akan terpengaruh oleh siapa yang
ia berteman dengannya. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Oleh: Badrul Tamam
0 komentar:
Posting Komentar