Senin, 29 Oktober 2012

Sulitkah Meminta Maaf

MAAF

Mengapa Kita Sulit Meminta Maaf? Kita pasti pernah membuat kesalahan, sekecil apa pun. Misalnya saja, Anda berbincang dengan teman, dan tanpa Anda sadari Anda telah berkata kasar dan menyakiti perasaannya. Memang sih, Anda tidak bermaksud jahat. Bahkan teman Anda juga tidak merasa tersinggung dengan perkataan Anda. Namun, tetap saja ada perasaan tidak enak dan canggung.
 
''Kita terkadang melakukan kesalahan tanpa sengaja. Permintaan maaf yang tulus dan disertai dengan jabat tangan akan menghilangkan rasa canggung,'' ujar Jennifer Thomas, penulis buku The Five Languages of Apology. Meskipun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa meminta maaf adalah salah satu hal yang paling sulit kita lakukan.

* Kenapa sulit meminta maaf?
Meminta maaf mungkin bukan sifat Anda. ''Beberapa orang menganggap meminta maaf berhubungan dengan harga diri dan menunjukkan kelemahan diri,'' ujar Beverly Engel, penulis buku The Power of Apology.

Ingat, meminta maaf adalah bentuk penyembuhan harga diri dan memberikan kesempatan orang lain untuk memaafkan Anda. Selain itu, meminta maaf mengobati hubungan yang ada.

* Apa yang harus dikatakan?
Hal yang terpenting adalah etiket dan sikap Anda. ''Jika Anda meminta maaf tanpa didasari kesungguhan dan hanya sekadar mengucapkan saja, tidak akan ada maknanya,'' ujar Engel.

Engel lalu memberikan tiga poin penting dalam meminta maaf

1. Mempertimbangkan hubungan dengan lawan bicara Anda. Sadari bahwa hubungan pertemanan atau jalinan asmara yang Anda bina selama ini penting untuk dipertahankan. Jika Anda sudah menentukan hal ini, maka Anda akan menyadari betapa pentingnya meminta maaf.

Membuat kesalahan pada teman jangan dijadikan kebiasaan. Anda bersikap tanpa rasa bersalah dan berharap semua akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu? ''Serius meminta maaf akan membuat Anda dihargai,'' ujar Lauren Bloom, penulis buku The Art of Apology.

2. Ekspresikan perasaan menyesal. Saat mengatakan Anda menyesal, tunjukkan empati dan perasaan Anda. Anda menyadari bahwa Anda telah berbuat salah dan menyakiti orang lain. ''Jangan tersenyum atau terlihat tinggi hati saat meminta maaf,'' ujar Engel.

Tunjukkan bahwa Anda bertanggung jawab dan punya kemauan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Tak ada gunanya mencari-cari kesalahan orang lain. Jangan menunjukkan sifat defensif atau mencari-cari alasan pembenaran. Katakan saja singkat, Anda bersalah!

3. Cari obatnya. Anda merasa bersalah dan ingin membayar kesalahan itu? Cukup dengan menumpahkan perasaan Anda pada orang yang Anda percaya. Cara lainnya adalah mencari hiburan seperti membaca buku yang bisa membuat Anda melupakan kejadian yang ada.

* Apa yang terjadi selanjutnya?
Setelah meminta maaf, sabar dan tunggulah reaksi rekan Anda. Tidak semua orang bisa memaafkan dengan cepat. ''Jangan menekan atau mencecar lawan bicara untuk meminta jawaban segera,'' ujar Engel. Jika cara ini tidak berhasil, coba dengan cara lain. Contohnya lewat email atau SMS untuk mengungkapkan penyesalan Anda.

KENTANG
Suatu hari, ada seorang guru yang meminta murid-muridnya untuk membawa satu kantung plastik bening ke sekolah. Setelah itu, ia meminta setiap anak untuk memasukkan beberapa kentang di dalamnya. Setiap anak diminta untuk memasukkan sebuah kentang, untuk setiap orang yang tak mau mereka maafkan. Mereka diminta untuk menuliskan nama orang itu, dan mencantumkan tanggal di kentang tersebut. Ada beberapa anak yang memiliki kantung yang ringan, walau banyak juga yang memiliki plastik kelebihan beban. Mereka diminta untuk membawa kantung bening itu siang dan malam. Kemana saja, harus mereka bawa, selama satu minggu penuh. Kantung bening itu, harus ada di sisi mereka ketika tidur, di letakkan di meja saat belajar, dan ditenteng saat berjalan. Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Sebagian dari kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu minggu itu selesai. Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya daripada menyimpannya terus menerus

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution