Keberkahan Orang yang Mengingat Allah
Dari Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri radhiallahu anhuma
bahwasanya keduanya menyaksikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
‘Tidaklah suatu kaum duduk berkumpul untuk mengingat Allah Azza wa
Jalla, kecuali mereka akan dikelilingi oleh para malaikat, akan diliputi
oleh rahmat, akan turun kepada mereka ketenangan, dan Allah akan
menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim no. 2700)
Dari Abu Musa radhiallahu ‘anhu dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Permisalan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya seperti orang yang hidup dengan yang mati.” (HR. Al-Bukhari no. 6407)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَنَادَوْا هَلُمُّوا إِلَى حَاجَتِكُمْ قَالَ فَيَحُفُّونَهُمْ بِأَجْنِحَتِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ مِنْهُمْ مَا يَقُولُ عِبَادِي قَالُوا يَقُولُونَ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيُمَجِّدُونَكَ قَالَ فَيَقُولُ هَلْ رَأَوْنِي قَالَ فَيَقُولُونَ لَا وَاللَّهِ مَا رَأَوْكَ قَالَ فَيَقُولُ وَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي قَالَ يَقُولُونَ لَوْ رَأَوْكَ كَانُوا أَشَدَّ لَكَ عِبَادَةً وَأَشَدَّ لَكَ تَمْجِيدًا وَتَحْمِيدًا وَأَكْثَرَ لَكَ تَسْبِيحًا قَالَ يَقُولُ فَمَا يَسْأَلُونِي قَالَ يَسْأَلُونَكَ الْجَنَّةَ قَالَ يَقُولُ وَهَلْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُ فَكَيْفَ لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا كَانُوا أَشَدَّ عَلَيْهَا حِرْصًا وَأَشَدَّ لَهَا طَلَبًا وَأَعْظَمَ فِيهَا رَغْبَةً قَالَ فَمِمَّ يَتَعَوَّذُونَ قَالَ يَقُولُونَ مِنْ النَّارِ قَالَ يَقُولُ وَهَلْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَوْ رَأَوْهَا كَانُوا أَشَدَّ مِنْهَا فِرَارًا وَأَشَدَّ لَهَا مَخَافَةً قَالَ فَيَقُولُ فَأُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ قَالَ يَقُولُ مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فِيهِمْ فُلَانٌ لَيْسَ مِنْهُمْ إِنَّمَا جَاءَ لِحَاجَةٍ قَالَ هُمْ الْجُلَسَاءُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ
“Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu
berkeliling di jalan-jalan guna dan mencari-cari majelis zikir. Jika
mereka mendapati suatu kaum yang mengingat Allah, maka mereka akan
saling memanggil satu sama lain, “Kemarilah menuju apa yang kalian
cari.” Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum tersebut dengan
sayap-sayap mereka hingga ke langit dunia. Maka Rabb mereka bertanya
-padahal Dia lebih tahu dari mereka- kepada mereka, “Apa yang dikatakan
oleh hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab, “Mereka mensucikan Engkau,
membesarkan Engkau, memuji Engkau, dan mengagungkan Engkau.” Allah
berfirman, “Apakah mereka melihat-Ku?” Para malaikat menjawab, “Tidak,
demi Allah mereka tidak melihat-Mu.” Allah berfirman, “Bagaimana
sekiranya mereka melihat-Ku?” Para malaikat menjawab, “Sekiranya mereka
melihat-Mu niscaya mereka akan lebih giat lagi beribadah, akan lebih
besar pengagungan dan pujian mereka kepada-Mu, dan akan lebih sering
lagi mensucikan Engkau.” Allah berfirman, “Lalu apa yang mereka minta?”
Para malaikat menjawab, “Mereka meminta surga kepada-Mu.” Allah
berfirman, “Apakah mereka telah melihatnya?” Para malaikat menjawab,
“Belum, demi Allah mereka belum pernah melihatnya.” Allah berfirman,
“Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya?” Para malaikat menjawab,
“Jika mereka telah melihatnya niscaya mereka akan lebih berkeinginan
lagi, lebih antusias, dan harapan mereka akan lebih besar lagi.” Allah
berfirman, “Lalu dari apakah mereka meminta berlindung?” Para malaikat
menjawab, “Dari api neraka.” Allah berfirman, “Apakah mereka telah
melihatnya?” Para malaikat menjawab, “Belum, demi Allah wahai Rabb,
mereka belum pernah melihatnya sama sekali.” Allah berfirman, “Bagaimana
jika seandainya mereka melihatnya?” Para malaikat menjawab, ‘Tentu
mereka akan semakin menjauh dan semakin takut lagi darinya.” Allah
berfirman, “Sesungguhnya Aku telah mempersaksikan kepada kalian bahwa
Aku telah mengampuni mereka.” Salah satu dari malaikat berkata,
“Sesungguhnya di antara mereka ada si fulan yang bukan bagian dari
mereka (yang mengingat Allah), dia hanya datang untuk suatu keperluan?”
Allah berfirman, “Mereka adalah suatu kaum yang teman duduk mereka tidak
akan mendapatkan kecelakaan.” (HR. Al-Bukhari no. 6408 dan Muslim no. 2689)
Penjelasan ringkas:
Mengingat Allah adalah amalan yang paling utama yang seseorang mendekatkan diri kepada Allah dengannya. Dia juga merupakan amalan yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa orang yang melakukannya dan sebab diangkatnya derajat mereka. Dengan mengingat Allah maka hati akan mendapatkan makanan untuk hidup sehingga diapun bisa menjadi tenang. Karenanya, perumpamaan orang yang mengingat Allah dengan yang tidak adalah bagaikan orang yang hidup dan yang mati. Karena yang menjadi patokan pada seorang manusia adalah hatinya. Walaupun dia hidup tapi jika hatinya mati maka mereka di mata Allah adalah orang-orang yang mati. Karenanya dalam Al-Qur`an, orang-orang kafir dan musyrik disifati oleh Allah sebagai orang-orang yang mati, karena matinya hati mereka.
Yang dimaksud dengan mengingat Allah di sini lebih umum daripada
sekedar berzikir. Karena termasuk dalam kategori mengingat Allah adalah
membaca Al-Qur`an dan hadits, menuntut ilmu agama, berzikir dengan
lisan, mengingat surga dan neraka, bahkan merenungi dosa dan kesalahan
yang telah lalu lantas dia menyesalinya merupakan bentuk ingat kepada
Allah. Karena sangat besarnya kecintaan Allah kepada orang-orang yang
mengingat diri-Nya, maka Allah Ta’ala menugaskan malaikat-malaikat yang
khusus bertugas mencari kumpulan orang yang mengingat Allah, Allah akan
meliputi mereka dengan rahmat, dan kaum tersebut akan dilindungi oleh
para malaikat dengan sayap-sayap mereka hingga ke langit dunia. Bahkan
Allah juga memberikan keutamaan kepada orang-orang yang berada di dekat
kumpulan orang yang mengingat Allah tersebut, walaupun dia duduk di situ
bukan bertujuan untuk mengingat Allah.
0 komentar:
Posting Komentar