Duh, bulan ini harus beli sepatu, tas, dan baju buat kerja. Belum lagi
harus benerin laptop. Harus beli tiket mudik lebaran pula.
Banyaknya kebutuhan yang harus kamu penuhi dan pendapatan yang serba
pas-pasan memang alasan yang logis untuk ragu bersedekah. Kamu saja
belum kecukupan, kenapa haru memikirkan yang lain? Tapi setelah kamu
baca alasan-alasan di bawah ini, semoga kamu tahu bahwa pendapatan
pas-pasan bukan alasan untuk bersedekah.
1. Dengan gaji yang
pas-pasan harusnya kamu tahu bagaimana rasanya kekurangan.
Tidakkah kamu ingin membantu mereka yang tak bisa makan? Punya gaji pas-pasan memang serba salah. Kamu ingin ini dan itu
seringnya tidak kesampaian karena tertutup oleh kebutuhan lainnya. Makan
seadanya, jalan-jalan pun harus ditunda sampai nanti ada uang lebih.
Dengan gaji pas-pasan itu, mungkin kamu tahu bagaimana rasanya hidup
dalam kekurangan. Bukankah tidak enak kalau kita menginginkan sesuatu
tapi tidak bisa meraihnya karena tidak ada uang? Sekarang, apakah kamu
tidak ingin membantu mereka-mereka yang lebih tidak beruntung
daripadamu, yang ingin makan tapi tidak bisa karena tidak ada yang
dimakan?
2. Toh sedekah tidak harus berjuta-juta. Kalau menunggu kaya, kapan kamu akan melakukannya? Kamu beralasan bahwa sedekahnya nanti saja, karena sekarang kamu
sendiri masih serba kurang. Kalau kamu sudah berkecukupan dan tidak ada
lagi kebutuhan yang menanti dipenuhi, barulah kamu akan bersedekah
sebanyak-banyaknya. Tapi kamu lupa, masa depan kita tidak pernah
terbaca. Sebagai manusia kita memang harus optimis dan berusaha untuk
menjadi orang kaya. Tapi kalau menunggu saat itu tiba, kapan kira-kira
kamu akan mulai melakukannya? Bisa setahun lagi, dua tahun, sepuluh
tahun, atau bahkan tidak pernah. Kamu lupa bahwa sedekah tidak harus
berjuta-juta. Tidak harus membangun sekolahan atau memberikan sumbangan
sembako ratusan ton. Seribu atau dua ribumu saja sudah cukup bisa
menolong.
3. Naluri alamiah manusia adalah tidak pernah puas.
Bahkan meskipun nanti gajimu sudah puluhan juta, bisa saja kamu masih
merasa kekurangan Kamu mungkin juga lupa bahwa naluri kita sebagai manusia adalah tidak
pernah puas. Saat ini dengan gajimu yang kecil kamu merasa pas-pasan.
Seiring berjalannya waktu, saat gajimu sudah semakin tinggi, belum pasti
juga kamu akan merasa berkecukupan. Seiring pendapatan yang meningkat
kebutuhan dan keinginan kita juga akan meningkat. Semakin banyak uang
yang kamu punya, semakin banyak yang kamu inginkan. Jadi bila menunggu
sampai kamu tidak kekurangan lagi dan semua keinginanmu terpenuhi baru
bersedekah, mungkin kamu memang tidak akan pernah melakukannya.
4.
Kamu merasa sayang untuk sedekah ketika uangmu masih sedikit?
Percayalah, semakin banyak uangmu nanti, semakin kamu sayang untuk
mengeluarkannya Baiklah, kamu merasa berat mengeluarkan uang untuk sedekah karena
kamu merasa uang itu lebih baik ditabung atau memenuhi kebutuhan lainnya
yang masih antre. Kamu berusaha pelit pada diri sendiri supaya untuk
belajar hidup hemat dan demi masa depan yang lebih baik. Kamu juga
berpikir bahwa nanti kalau uangmu sudah banyak, toh kamu tidak akan
ragu-ragu lagi untuk mengeluarkan uang bersedekah. Belum tentu. Bisa
jadi semakin banyak uang yang kamu punya, semakin sayang kamu
mengeluarkannya untuk bersedekah, karena kamu lebih suka menyimpannya
untuk dirimu sendiri.
5. Bersedekah meski gaji pas-pasan akan
membuatmu belajar berbagi dalam kekurangan. Kamu juga akan jadi terampil
mengelola keuangan Kita hidup di dunia ini tidak sendirian. Kita juga tidak tahu apa
yang terjadi di masa depan. Ketika membiasakan diri untuk bersedekah
meski pendapatan masih pas-pasan, sebenarnya kamu sedang menempa hidupmu
menjadi sosok yang lebih tegar. Dari sana kamu bisa belajar banyak hal,
seperti berbagi dalam kekurangan. Kamu juga bisa belajar bagaimana cara
mengatur keuanganmu, supaya dengan gajimu yang pas-pasan itu, kamu
masih tetap bisa membantu mereka-mereka yang membutuhkan.
6.
Jangan merasa sedekahmu tidak berarti apa-apa karena hanya sedikit
nilainya. Kamu tak tahu seberapa seberapa besar seribu atau dua ribu
bagi mereka yang membutuhkan Apakah selama ini kamu enggan bersedekah karena merasa apa yang bisa
kamu berikan tetap tidak bisa mengubah keadaan? Bisa untuk apa uang
seribu atau dua ribu? Nasi putihpun tak cukup.
Mereka tetap miskin dan
kekurangan. Bukankah besok mereka juga belum tahu mau makan apa? Kalau
ada yang harus membantu pastinya orang-orang kaya itu, yang bisa
memberikan banyak uang. Jangan meremehkan seribu atau dua ribu yang kamu
berikan. Karena mungkin uang yang tidak seberapa itu, menjadi
penyelamat bagi mereka-mereka yang sekarat tidak bisa makan.
7.
Seribu atau dua ribu untuk orang yang membutuhkan tidak akan membuatmu
jatuh miskin, seribu atau dua ribu yang kamu simpan tidak akan membuatmu
lebih kaya Ironisnya, kamu merasa masih miskin saat dihadapkan pada kotak
sumbangan, tapi kamu bisa menghabiskan uang berjuta-juta untuk membeli
tas atau sepatu. Kamu menawar mati-matian harga barang di penjual
kakilima, tapi kamu bisa saja membeli barang di mall yang harganya lima
kali lipat.
Memang benar bahwa saat ini gajimu masih pas-pasan, tapi
mengeluarkan seribu sampai lima ribu uangmu untuk mereka yang
membutuhkan, tidak akan membuatmu lebih miskin dari yang
sebelum-sebelumnya bukan? Bersedekah tidak harus berjuta-juta
nilainya. Berapapun yang kamu mampu dan kamu punya, bisa sangat berarti
bagi orang yang membutuhkan. Bila Mbah Jum yang penghasilannya tidak
berjuta-juta perbulan saja bisa, kenapa kita tidak bisa?
0 komentar:
Posting Komentar