4 Godaan Terbesar Saat Puasa
Gosip atau menyebarkan kabar burung bisa
dikatakan jadi konsumsi masyarakat sehari-hari, prasangka itu dosa, bisa menghilangkan pahala. Puasa tidak hanya berbicara soal menahan lapar dan haus saja.
Bagi umat muslim, bulan puasa adalah
watkunya untuk mengumpulkan segala kebaikan. Semakin banyak godaan yang
bisa ditangkis, maka semakin tinggi kualitas puasanya. Secara syariat, puasa tidak hanya
berbicara soal menahan lapar dan haus saja, melainkan juga menjaga diri
untuk tidak berbuat hal yang merugikan orang lain. Terdengar mudah,
namun aksinya sulit diterapkan. Berikut adalah godaan yang paling umum
saat puasa.
1. Lapar dan haus
Ini adalah godaan yang paling umum
dirasakan bagi mereka yang menjalankan puasa. Di Indonesia, setidaknya
kita harus menahan lapar dan haus selama 12 jam. Bagi mereka yang tak
terbiasa menjalankan ibadah ini, lapar dan haus jadi hal terberat dalam
hidupnya.
2. Emosi
Emosi seseorang kadang sulit untuk
dikendalikan. Jika sudah meledak, hancur sudah suasana hati. Inilah yang
sulit dikontrol selama bulan puasa, terlebih mereka yang memiliki sifat
pemarah. Seperti dilansir konsultasisyariah.com, berpuasa
adalah waktunya kita untuk menjadi pribadi yang berwibawa, menjaga
kehormatan, dan berusaha bersabar dalam setiap keadaan.
3. Kantuk
Saat bulan puasa, mengantuk jadi hal
yang sulit untuk dihindari. Hal itu disebabkan karena metabolisme pada
tubuh yang berubah. Rasa kantuk yang tak tertahankan juga timbul
dikarenakan menurunnya kadar glukosa dalam darah yang membuat otak sulit
berkonsentrasi.
4. Gosip
Gosip atau menyebarkan kabar burung bisa
dikatakan jadi konsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari. Baik di
warung kopi, perkumupulan ibu-ibu, atau sekumpulan orang yang jumlahnya
lebih dari dua orang, rasanya tidak sah untuk tidak membicarakan orang
lain.
Hal ini yang harus dihindari dan menjadi
godaan selama bulan puasa. Seperti yang dikatakan Ustaz Yusuf Mansur,
dalam Alquran surah Al-Hujarat ayat 12, prasangka itu dosa, bisa menghilangkan pahala, dan sebaiknya hal itu dihindari.
0 komentar:
Posting Komentar