Ingin Segera Dapatkan Jodoh?
Allah Azza Wa Jalla menetapkan tiga bentuk taqdir dalam masalah
jodoh.
Pertama, cepat mendapatkan jodoh.
Kedua, lambat mendapatkan
jodoh, tapi suatu ketika pasti mendapatkannya di dunia.
Ketiga, menunda
mendapatkan jodoh sampai di akhirat kelak.
Apapun pilihan jodoh yang ditentukan Allah adalah hal terbaik untuk kita.
Allah Subhanahu Wa’ta alla berfirman: “Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216).
Ada Berapa langkah yang harus dilakukan jika INGIN dapat JODOH SEGERA antara lain :
Jangan Mencintai Manusia Secara Berlebihan
“Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai
karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka
sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)
Jika kita mencintai manusia lebih daripada Allah, niscaya hati kita akan hancur dan putus asa jika ditinggalkan. Jika kita mencintai Allah di atas segalanya, niscaya kita akan selalu tegar dan tabah karena kita yakin bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi serta selalu bersama hamba yang Sholeh.
Jika Gagal Berusaha Lagi
Jika kita gagal, jangan putus asa dan minder. Kita harus sabar dan
tetap berusaha mendapatkan yang lebih baik lagi. Yakinlah ada yang lebih
baik yang sedang dipersiapkan Allah untuk kita.
Para sahabat besarpun mengalaminya. Contohnya Utsman Radiyallahu Anhu yang melamar putri Abu Bakar Radiyallahu Anhu ditolak, lalu melamar putri Umar juga ditolak, akhirnya malah menjadi menantu Rasulullah Shallallahu Alayhi Wassalam
Masa Penantian Jodoh
Jodoh tidak akan lari dan akan datang pada waktunya. Bersabarlah dan sibukkan diri dengan amal sholeh. Hadapilah dengan sikap tenang, santai, tidak mudah emosi/sensitif, tidak larut dalam kesedihan, tidak berputus asa dan tetap bersemangat.
Rasulullah bersabda: “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin. Segala keadaan dianggapnya baik, dan hal ini tidak akan terjadi, kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur, maka itu tetap baik baginya dan apabila ditimpa penderitaan ia bersabar maka itu tetap baik baginya.” (HR Muslim)
Gunakan energi kita untuk lebih mendekatkan diri dan mencintai Allah Arrahman, orang tua, dan umat. Yakinlah dengan keadilan-Nya bahwa setiap manusia pasti memiliki jodoh masing-masing. Yakinlah bahwa semua kondisi adalah baik, berguna, dan berpahala bagi kita.
Siap Menerima Taqdir Allah
Hidup adalah ujian. Bisa saja, takdir jodoh kita bukan orang shaleh. Allah Swt berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya di antara pasanganmu dan anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka… Sesungguhnya hartamu dan anakmu, hanyalah ujian bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar.” (Q.S. At-Taghaabuun: 14-15)
Hal tersebut tetap bisa menjadi kebaikan apabila dijadikan sebagai lahan amal shaleh dan batu ujian untuk meningkatkan keimanan, tawakal, dan kesabaran.
Wanita Melamar Lelaki
Bukan hal yang dilarang jika wanita menemukan lelaki sholeh dan berinisiatif menawarkan diri dalam pernikahan melalui peran orang yang dipercaya. Khadijah ra melalui pamannya melamar Nabi Muhammad Shallallahu Alayhi Wassalam setelah mengetahui akhlak dan agama beliau.
Taqarrub Ilallah
Perburuan jodoh secara syar’i adalah dengan mendekati Allah super
ekstra. Caranya dengan bertawasul amal-amal shaleh, tidak hanya ibadah
wajib (berbakti kepada orangtua, sholat wajib), juga ibadah sunnah
(shoum sunnah, sholat tahajjud/taubat/istikhoroh/hajat/witir/dhuha,
tilawah Al Qur’an, istighfar, infaq, dll).
Semakin dekat dengan Allah, iman bertambah dan do’a kita semakin terkabul. Usaha yang konsisten, optimis dan prasangka baik akan memudahkan jalan kita.
Tidak Putus Asa Berdoa
Bacalah doa: “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Furqon: 74).
Doa lebih terkabul pada tempat mustajab, waktu mustajab dan
memperhatikan adab berdoa. Berdoalah menurut apa yang diajarkan Allah
dan Rasul-Nya. Tempat mustajab: masjid, majlis ta’lim, Arafah, Hajar
Aswad, Hijr Ismail, di atas sajadah, dll.
Waktu mustajab: sepertiga malam yang akhir, selesai sholat wajib/tahajjud/hajat, saat sujud/I’tidal terakhir dalam sholat, sedang berpuasa, berbuka puasa, dalam perjalanan, selesai khatam qur’an, hari Jum’at, baru mulai hujan, diantara azan dan iqamat, ketika minum air zamzam, bulan ramadhan/lailatul qodar, antara zuhur dan ashar juga antara ashar dan maghrib, selesai sholat subuh, dalam kesulitan, sedang sakit, sedang ada jenazah.
Adab berdoa: menjauhkan hal yang haram, ikhlas, diawali dan diakhiri
tahmid/sholawat, menghadap kiblat, suci dari hadats dan najis, khusyu’
dan tenang, menengadahkan kedua tangan, dengan suara rendah dan
pengharapan sepenuh hati, mengulangi berkali-kali, tidak berputus asa,
menghadirkan Allah dalam hati, tidak meninggalkan sholat wajib, tidak
melakukan dosa besar, tidak minta sesuatu yang dilarang Allah, sambil
menangis.
Nabi Musa Alayhissalam berdoa setelah menolong dua perempuan
penggembala kambing:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan
suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS 28:24). Allah swt
memahami keperluan dan prioritasnya, sehingga tidak saja memberi
makanan, tapi juga memberi jodoh, tempat tinggal dan pekerjaan.
Wallahu’alam bishawab.
0 komentar:
Posting Komentar