Kamis, 23 Juni 2016

Apa Tanda Kalau Kita Tidak Bahagia?

5 Tanda Kalau Kita Tidak Bahagia

Kadang, kita suka nggak sadar kalau sebenarnya kita tidak bahagia, karena seringkali kita memilih untuk pura-pura bahagia. Apa tanda kalau kita tidak bahagia?


Selalu berpura-pura kita bahagia itu lama kelamaan melelahkan lho! Mungkin kita bisa memalsukan sebuah senyuman atau tawa, tapi perilaku kita pada akhirnya menunjukkan bahwa sebenarnya kita adalah manusia yang tidak bahagia dengan hidup kita. 

1. Negative thinking terus menerus
 
Pernah nggak ngadepin orang yang SELALU berpikir negatif mengenai orang-orang di sekitarnya, mengenai pekerjaannya atau mengenai kondisi hidupnya sendiri? Saya ada beberapa teman yang seperti itu. Nyebelin banget rasanya, karena orang yang selalu berpikir negatif membuat suasana di sekitarnya terasa tidak menyenangkan. Dan negative thinking itu biasanya punya sahabat dekat yang bernama pesimis. Yah, gimana mau optimis kalau yang ada di pikiran selalu hal yang jelek-jelek?

2. Malas untuk beraktivitas
 
Karena merasa hidup tidak berjalan seindah yang diinginkan, kita jadi malas untuk melakukan berbagai macam hal. Kita lebih memilih untuk tidur atau menonton televisi, walaupun tidur kita jadi tidak berkualitas dan mungkin saja mata mengarah ke TV tapi pikiran melayang entah kemana.

3. Berhenti bermimpi
 
Yang paling menyedihkan saat rasa tidak bahagia membuat kita pada akhirnya berhenti memiliki mimpi dan sekadar bertahan hidup dari hari ke hari. Tanpa kita sadar dengan gairah hidup yang hilang, orang-orang di sekitar kita juga kehilangan sosok kita. Terutama pasangan dan anak-anak.

4. Sulit tidur
 
Orang yang tidak bahagia biasanya sering merasa sulit tidur. Kalaupun tertidur, biasanya kualitasnya tidak bagus dan sering terbangun. Hal ini terjadi karena kita sering memikirkan penyebab kita merasa tidak bahagia sehingga akhirnya alam bawah sadar kita seperti dipaksa untuk terus berpikir.

5. Mudah menghakimi orang lain
 
Merasa tidak bahagia dengan hidup kita dan tidak suka melihat orang lain merasa nyaman dengan hidupnya, membuat kita menjadi mudah menjadi Hakim untuk orang lain. Selalu merasa diri paling benar, selalu curiga dengan orang lain dan asik-asik bermain menjadi Hakim.

Daripada kita terus menerus pura-pura bahagia, kenapa tidak kita akui saja kalau kita tidak happy? Dan, setelah berani mengakui kondisi kita, cari tahu apa penyebab kita tidak bahagia? Karena dengan memahami penyebab dari ini semua, kita jadi bisa mencari jalan keluarnya. Iya kan?






 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution