Kamis, 30 Juni 2016

Membaca Quran Secara Acak Dalam Shalat

Hukum Membaca Ayat Al-Quran Secara Acak Dalam Shalat

Boleh dan sudah mendapat kesunnahan membaca surat Al-Qur'an.
 
Boleh membaca alqur'an secara acak, misal membaca ayat satu surat lalu pindah ayat lain pada surat yang berbeda (sebelum selesai surat pertama) dan hal itu sudah mendapatkan kesunnahan membaca alquran ba'da alfatihah, namun khilaful awla, karena yang utama adalah membaca satu surat secara urut dan utuh meski pendek, daripada membaca beberapa ayat panjang yang berbeda surat dan tidak disempurnakan/diselesaikan bacaan surat nya. Disunahkan membaca basmalah di antara ayat yang tidak urut tadi.


Beberapa hal yang berkaitan dengan kesunahan membaca surat setelah fatihah:

1 . Sunah membaca surat walaupun hanya satu ayat atau lebih

2 . Sunah membaca basmalah bagi yang membaca pada pertengahan surat

3 . Hasil kesunahan membaca surat dengan mengulangi surat yang sama pada roka'at berikutnya.

4 . Hasil kesunahan membaca surat bagi yang tidak hafal selain fatihah, dengan kembali membaca fatihah.

5 . Hasil kesunahan membaca surat dengan hanya membaca basmalah saja, dengan catatan tidak bermaksud membaca kembali basmalah yang dibaca pada awal fatihah

6 . Sunah membaca surat pada dua roka'at awal sholat rubaa'iyyah atautsulaatsiyyah.

7 . Sunah membaca surat yang lebih panjang pada roka'at pertama dan surat yang pendek pada roka'at kedua, kecuali bila waarid keterangannya (surah pada roka'at kedua lebih panjang daripada surat pada roka'at pertama).

8 . Sunah membaca surat dengan mengikuti tartib atau urutan surat pada alqur'an (dari albaqoroh ke an-naas), bila pembacaannya terbalik maka hukumnya khilaful awla.

Sehingga dalam kasus di atas menurut saya "tercapai kesunahan membaca surat". Wallahu A'lam

Referensi : I'anatu Al_Tholibin Jilid I ,Hal 148-150

وسن آية فأكثر والأولى ثلاث بعدها أي بعد الفاتحة ويسن لمن قرأها من أثناء سورة البسملة.نص عليه الشافعي.ويحصل أصل السنة بتكرير سورة واحدة في الركعتين وبإعادة الفاتحة إن لم يحفظ غيرها وبقراءة البسملة لا بقصد أنها التي هي أول الفاتحة وسورة كاملة حيث لم يرد البعض كما في التراويح أفضل منبعض طويلة وإن طال ويكره تركها رعاية لمن أوجبها.وخرج ببعدها ما لو قدمها عليها فلا تحسب بل يكره ذلك.وينبغي أن لا يقرأ غير الفاتحة من يلحن فيه لحنا يغير المعنى وإن عجز عن التعلم لأنه يتكلم بما ليس بقرآن بلا ضرورة.

وترك السورة جائز ومقتضى كلام الإمام الحرمة1.وتسن في الركعتين الأوليين من رباعية أو ثلاثية ولا تسن في الأخيرتين إلا لمسبوق بأن لم يدرك الأوليين مع إمامه فيقرؤها في باقي صلاته إذا تداركه ولم يكن قرأها فيما أدركه ما لم تسقط عنه لكونه مسبوقافيما أدركه لأن الإمام إذا تحمل عنه الفاتحة فالسورة أولى.ويسن أن يطول قراءة الأولى على الثانية ما لم يرد نص بتطويل الثانية وأن يقرأ على ترتيب المصحف وعلى التوالي ما لم تكن التي تليها أطول ولو تعارض الترتيب وتطويل الأولى كأن قرأ الإخلاص فهل يقرأ الفلق نظرا للترتيب؟ أو الكوثر نظرا لتطويل الأولى؟ كل محتمل والأقرب الأول.


Dalam I'anatu Al-Tholibin Juz 1 Hal 149 :


ﻭﺳﻮﺭﺓ ﻛﺎﻣﻠﺔ ﺣﻴﺚ ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﺒﻌﺾ ﻛﻤﺎ ﻓﻰ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺑﻌﺾ ﻃﻮﻳﻠﺔ ﻭﺍﻥ ﻃﺎﻝ ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺗﺮﻛﻬﺎ ﺭﻋﺎﻳﺔ ﻟﻤﻦ ﺃﻭﺟﺒﻬﺎ 

Dan sekiranya tidakk ada ketentuan kesunahan membaca sebagiannya surat seperti dalam sholat tarawih, maka membaca satu surat penuh itu lebih utama daripada membaca sebagiannya surat yang panjang, meskipun yang dibaca lebih panjang daripada satu surat penuh. 

Dan makruh meninggalkan/tidak membaca ayat alqur'an, karna menjaga pendapat ulama yang mewajibkannya.

Al-Fiqh 'Ala Madzahibi Al-Arba'ah Juz 1 Hal 229-230 :


ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺑﻌﺪ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﻛﻌﺘﻴﻦ ﺍﻷﻭﻟﻴﻴﻦ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻭﻓﻲ ﺭﻛﻌﺘﻲ ﻓﺮ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﻣﻄﻠﻮﺏ ﺑﺎﺗﻔﺎﻕ ﻭﻟﻜﻨﻬﻢ ﺍﺧﺘﻠﻔﻮﺍ ﻓﻲ ﺣﻜﻤﻪ ﻓﻘﺎﻝ ﺛﻼﺛﺔ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ : ﺇﻧﻪ ﺳﻨﺔ ﻭﺧﺎﻟﻒ ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻓﺎﻧﻈﺮ ﻣﺬﻫﺒﻬﻢ ﺗﺤﺖ ﺍﻟﺨﻂ ) 


Tentang Hukum Membaca Ayat Al-Quran Setelah Alfatihah

Membaca ayat Al-Qur'an setelah fatihah pada dua roka'at awal sholat Maghrib dan Isya, dan pada dua roka'at sholat shubuh adalah dianjurkankan menurut kesepakatan ulama, tetapi ulama madzhab berbeda dalam menetapkan hukumnya.

Menurut tiga imam yaitu MALIKIYYAH, SYAFI'IYYAH DAN HANABILAH hukumnya SUNAH. 

ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﺣﻜﻢ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺴﻮﺭﺓ ﺃﻭ ﺛﻼﺙ ﺁﻳﺎﺕ ﻗﺼﺎﺭ ﺃﻭ ﺁﻳﺔ ﻃﻮﻳﻠﺔ ﻫﻮ ﺍﻟﻮﺟﻮﺏ . ﻓﺘﺠﺐ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﻛﻌﺘﻴﻦ ﺍﻷﻭﻟﻴﻴﻦ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻔﺮﺽ ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮﻧﺎ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﻋﻨﺪﻫﻢ 

Sedangkan menurut HANAFIYYAH:

Hukum membaca satu surat penuh atau tiga ayat dari surat" pendek atau satu ayat yang panjang adalah wajib, wajib dibaca pada pada dua roka'at awal sholat fardu .

( ﻭﻛﺬﺍ ﻣﻘﺪﺍﺭ ﺍﻟﻤﻄﻠﻮﺏ ﻗﺮﺍﺀﺗﻪ ﻓﻘﺪ ﺍﺗﻔﻖ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻭﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻳﻜﺘﻔﻲ ﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﺳﻮﺭﺓ ﺻﻐﻴﺮﺓ ﺃﻭ ﺁﻳﺔ ﺃﻭ ﺑﻌﺾ ﺁﻳﺔ ﻓﻤﺘﻰ ﺃﺗﻰ ﺑﻬﺬﺍ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﻓﻘﺪ ﺣﺼﻞ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ 

Dan telah sepakat Asy-Syafi'iyyah dan Al-Malikiyyah bahwa cukup dengan membaca satu surat pendek atau satu ayat atau separuh ayat, maka ketika ini dilaksanakan maka hasil asal kesunahan membaca surat.

ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻨﺎﺑﻠﺔ ﻓﺎﻧﻈﺮ ﻣﺬﻫﺒﻴﻬﻤﺎ ﺗﺤﺖ ﺍﻟﺨﻂ ) ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻻ ﻳﺤﺼﻞ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﺍﻻ ﺑﻤﺎ ﺫﻛﺮ ﻣﻦ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺳﻮﺭﺓ ﺻﻐﻴﺮﺓ ﺃﻭ ﺁﻳﺔ ﻃﻮﻳﻠﺔ ﺃﻭ ﺛﻼﺙ ﺁﻳﺎﺕ ﻗﺼﺎﺭ 

Menurut HANAFIYYAH:

Tidak gugur kewajiban membaca surat kecuali sebagaimana disebutkan, yaitu satu surat pendek penuh atau satu ayat yang panjang, atau tiga ayat pendek.

ﺍﻟﺤﻨﺎﺑﻠﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻻ ﺑﺪ ﻣﻦ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺁﻳﺔ ﻟﻬﺎ ﻣﻌﻨﻰ ﻣﺴﺘﻘﻞ ﻏﻴﺮ ﻣﺮﺗﺒﻂ ﺑﻤﺎ ﻗﺒﻠﻪ ﻭﻻ ﺑﻌﺪﻩ ﻓﻼ ﻳﻜﻔﻲ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ " : ﻣﺪﻫﺎﻣﺘﺎﻥ " ﺃﻭ " ﺛﻢ ﻧﻈﺮ " ﺃﻭ ﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ 

Menurut HANABILAH: 

hasil kesunahan membaca surat membaca satu ayat yang mempunyai ma'na mustaqilah, yang tidak terikat mana pada ayat sebelumnya atau sesudahnya .

( ﻭﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺴﻮﺭﺓ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﺽ ﺳﻨﺔ ﻟﻺﻣﺎﻡ ﻭﺍﻟﻤﻨﻔﺮﺩ ﻭﺍﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻊ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻨﺎﺑﻠﺔ

Membaca surat setelah fatihah dalam sholat fardlu hukumnya sunah kepada imam dan munfarid dan ma'mum ketika tidak bisa mendengar bacaan imam.



Wallahu a'lam
Oleh Ani Fah 


 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution