Senin, 30 Mei 2016

Apa Arti Secangkir Air Kopi

Metafora Hidup Manusia

Manusia ini dipenuhi dengan banyak urusan dan masalah setiap waktunya. Selesai satu urusan, muncul lagi urusan baru, demikian seterusnya tidak pernah berakhir. Kehidupan kita ini pada dasarnya menyelesaikan aneka urusan dan masalah yang datang silih berganti. 


Hanya jika kita sudah mati maka semua urusan dan masalah itu berakhir. 

Orang-orang yang tidak kuat menanggung beban hidup di dunia ini memilih mengakhiri hidupnya sebelum waktunya tiba.

Ada banyak urusan hidup yang datang pada setiap diri manusia, ada urusan besar dan ada urusan kecil. Urusan besar misalnya hubungan kita dengan Tuhan, dengan keluarga, dengan orangtua, dengan anak, dengan istri. Urusan sedang misalnya berhubungan dengan pekerjaan, teman, sahabat, dan lain-lain. Urusan kecil misalnya bersenang-senang, rekreasi, hobby, makan di luar, dan lain-lain.

Kadang-kadang kita lebih mengutamakan urusan kecil dibandingkan urusan besar. Kita lebih mengutamakan pekerjaan di kantor daripada mendidik anak. Kita lebih mengutamakan mengurus hobby kita ketimbang memperhatikan keluarga. Ada banyak manusia seperti itu. Akhirnya yang terjadi adalah kekecewaan dan penyesalan.

Cerita ini mengandung metafora dan inspirasi, apa yang lebih diprioritaskan di dalam hidup ini, dan bagaimana mengelolanya? Sebuah metafora yang bermakna.

Seorang guru besar berdiri di depan audiensnya memulai materi kuliah dengan menaruh stoples bening dan besar diatas meja. Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya, sudah penuh kah?

Audiens menjawab, sudah penuh.

Lalu sang guru mengeluarkan gundu (kelereng) dari kotaknya; dituangkannya gundu-gundu tadi ke dalam stoples, gundu mengisi sela-sela bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya, sudah penuh kah?

Audiens menjawab, sudah penuh.

Lalu sang guru mengeluarkan pasir pantai; memasukkannya ke dalam stoples tadi. Pasir mengisi sela-sela bola dan gundu hingga tidak bisa muat lagi. Semua sepakat stoples sudah penuh dan tidak ada yang bisa dimasukkan lagi.

Tapi, terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi, masuk mengisi stoples yang sudah penuh bola, gundu, dan pasir itu.

Kemudian beliau bertanya. Apakah pesan yang dapat diambil dari permainan ini? Lantas beliau menjelaskan sendiri jawabannya. Hidup kita kapasitasnya terbatas seperti stoples. Tiap kita berbeda ukuran stoplesnya.

Bola tenis adalah hal-hal besar dalam hidup kita, yakni tanggung jawab terhadap Tuhan, orangtua, istri, anak-anak serta makan, tempat tinggal, dan kesehatan.

Gundu adalah hal-hal yg penting seperti pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dan lain-lain.

Pasir adalah yang lain-lain dalam hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, nonton film, model baju, model kendaraan dan lain-lain.

Jika kita isi hidup dengan mendahulukan pasir hingga penuh, maka gundu tidak bisa masuk. Berarti hidup kita hanya berisi hal-hal kecil. Hidup kita habis dengan rekreasi dan hobby, sedangkan Tuhan dan keluarga terabaikan.

Jika kita isi dengan mendahulukan bola tenis, lalu gundu dan seterusnya seperti tadi, maka hidup kita berisi lengkap, mulai dari urusan besar, penting hingga hal-hal yang menjadi pelengkap.

Lesson learned-nya adalah: 

Kita mesti mengelola hidup secara cerdas dan bijak, tahu menempatkan mana yang perioritas dan mana yang menjadi pelengkap. Jika tidak, hidup bukan saja tidak lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali.  

Lalu sang guru bertanya, adakah kalian yang mau bertanya. 
Semua audiens terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dalam pelajaran tadi.

Namun, tiba-tiba seseorang nyeletuk bertanya. Apa arti secangkir air kopi yang dituang tadi..?

Sang guru besar menjawab sebagai penutup. Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jangan lupa masih bisa disempurnakan dengan bersilaturrahmi sambil minum kopi dengan tetangga, teman, sahabat yang hebat. 

Demikianlah metafora dalam mengelola prioritas hidup yang sebaiknya kita lakukan. 




 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution