Rabu, 25 Mei 2016

Sahabat yang Baik Menurut Islam

Sebarkan! Ini Kriteria Sahabat yang Baik Menurut Islam

Dalam kehidupan kita selalu berhadapan dengan pergaulan sosial. Salah satu bentuk pergaulan tersebut adalah bertemunya kita dengan kawan atau sahabat. Teman dekat tersebut bisa kita temui karena sekampung, satu sekolah, sesama anggota komunitas, berada di kantor yang sama dan lain sebagainya.

Sewajarnya hubungan sosial, dalam persahabatan juga kadang ada masa-masa yang menyenangkan, tetapi ada juga waktu saling renggang karena sesuatu hal. Beberapa kali kita termuia ada yang memutuskan tali pertemanan hanya karena perbedaan padangan soal mahzab, beda pilihan politik hingga masalah-masalah sepele lainnya.


Sahabat selayaknya adalah yang bisa membuat hati kita tenang, nyaman dan memberikan manfat baik bagi diri pribadi kita. Karena banyak jiga yang terjerumus kepada sesuatu yang negatif juga karena pengaruh pergaulan atau bujuk rayu sahabat. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati dalam memilih sahabat.


Seperti apakah Islam dalam memandang pergaulan seperti ini? sahabat seperti apakah yang diperbolehkan dalam Islam?


Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Maukah aku tunjukkan pada kalian tentang sesuatu yang derajatnya lebih utama daripada sholat, puasa, sedekah?” Para sahabat: “Mau, wahai Rasulullah!”. Rasululluah: “perbaiki pergaulan, karena rusaknya hubungan baik berarti mencukur, aku tidak mengatakan mencukur rambut, tapi mencukur AGAMA” (HR At-Tirmidzi)


Hadist lainnya menyebutkan: “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).


Beberpa Imam besar dalam Islam juga memberikan pandangan mengenai pergaulan antara sahabat ini.


Menurut Imam syafi’i: “Jika engkau punya teman – yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”


Sedangkan Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu’minmu, karena mereka memiliki Syafa’at pd hari kiamat”.


Sedangkan menurut Imam  al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat :
  1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
  2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
  3. Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya.
  4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik.
  5. Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
  6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya.
  7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh.
  8. Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
  9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu.
  10. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
  11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu.
  12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.


 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution