Kisah Betapa Tragisnya Kematian Abu Jahal
Berikut Kisahnya
Keangkuhan Abu Jahal bersama kaum musyrikin
akhirnya berakhir dengan cara mengenaskan. Ia yang selalu menentang
Rasulullah SAW akhirnya kalah dalam perang Badar.
Dalam peperangan tersebut, orang-orang Islam mendapatkan
kemenangan besar, sementara kaum musyrikin banyak yang mati dan lari
karena tak kuasa menahan serangan umat muslim.
Dikisahkan dalam pertempuran itu, Abu Jahal terjebak dalam kebingungan karena pasukannya kocar-kacir. Namun karena begitu besarnya rasa angkuh dalam dirinya, ia berdiri sambil berteriak dengan penuh kesombongan.
“Demi Latta dan Uzza, kami tidak akan kembali hingga kami mengikat Muhammad beserta para sahabatnya dengan tali dan janganlah seorang dari kalian merasa iba hanya dengan membunuh satu orang dari mereka. Berilah mereka pelajaran yang sebenarnya hingga mereka tahu akibat perbuatan mereka yang membenci agama kalian, “kata Abu Jahal.
Dikisahkan dalam pertempuran itu, Abu Jahal terjebak dalam kebingungan karena pasukannya kocar-kacir. Namun karena begitu besarnya rasa angkuh dalam dirinya, ia berdiri sambil berteriak dengan penuh kesombongan.
“Demi Latta dan Uzza, kami tidak akan kembali hingga kami mengikat Muhammad beserta para sahabatnya dengan tali dan janganlah seorang dari kalian merasa iba hanya dengan membunuh satu orang dari mereka. Berilah mereka pelajaran yang sebenarnya hingga mereka tahu akibat perbuatan mereka yang membenci agama kalian, “kata Abu Jahal.
Perang Badar
Namun tak lama kemudian teriakan Abu Jahal pun
lenyap seperti ditelan lembah BADAR. Abu Jahal terus mendapatkan
perlawanan dari umat Islam hingga dalam kondisi terjepit.
“Apa yang terjadi dalam peperangan yang sengit ini terhadapku, aku ibarat anak dua tahun yang baru keluar giginya. Seperti inilah ibuku melahirkanku, “ujarnya tak berdaya.
Melihat Abu Jahal dalam kondisi bahaya, kaum musyrikin mengelilingi Abu Jahal. Mereka mengelilinginya hingga Abu Jahal persis berada di tengah-tengah bagaikan pepohonan yang mengelilingi hutan. Tapi dalam sekejap saja tubuh Abu Jahal ambruk ke tanah. Napasnya terengah-engah karena tusukan panah dan tebasan pedang dari pahlawan Islam.
Dalam kondisi sekarat, Abu Jahal pun menunggu detik-detik kematiannya yang sangat menyakitkan. Ia terkapar dan merasakan sebutuk-buruk penyiksaan.
Tatkala peperangan telah reda, kaum musyrikin lari dengan kekalahan. Sementara kaum muslimin bergembira atas kemenangan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda,
“Apa yang terjadi dalam peperangan yang sengit ini terhadapku, aku ibarat anak dua tahun yang baru keluar giginya. Seperti inilah ibuku melahirkanku, “ujarnya tak berdaya.
Melihat Abu Jahal dalam kondisi bahaya, kaum musyrikin mengelilingi Abu Jahal. Mereka mengelilinginya hingga Abu Jahal persis berada di tengah-tengah bagaikan pepohonan yang mengelilingi hutan. Tapi dalam sekejap saja tubuh Abu Jahal ambruk ke tanah. Napasnya terengah-engah karena tusukan panah dan tebasan pedang dari pahlawan Islam.
Dalam kondisi sekarat, Abu Jahal pun menunggu detik-detik kematiannya yang sangat menyakitkan. Ia terkapar dan merasakan sebutuk-buruk penyiksaan.
Tatkala peperangan telah reda, kaum musyrikin lari dengan kekalahan. Sementara kaum muslimin bergembira atas kemenangan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang mau memperlihatkan kepada kami apa yang diperbuat Abu Jahal? “
Mendapatkan pertanyaan itu, Ibn Mas’ud berdiri dan bergegas pergi lalu mendapati Abu Jahal dalam kondisi lemah setelah dipukuli oleh dua putra Afraa Mu’awwidz dan Mu’adz.
Ibnu Mas’ud pun kemudian menarik jenggot Abu Jahal seraya berkata, “Apakah engkau Abu Jahal?”
“Giliran siapa ini, “kata Abu Jahal dengan sisa-sisa tenaganya.
“Allah SWT dan Rasul-Nya, bukankah Allah SWT telah menghinakanmu wahai musuh Allah? “jawab Ibnu Mas’ud.
“Apakah ada yang lebih hebat dari lelaki yang dibunuh olehkaumnya sendiri? “jawab Abu Jahal dengan nada yang masih saja sombong.
Kesombongan Abu Jahal benar-benar melampaui batas. Abu Jahal telah
menentang Nabi Muhammad SAW sedemikian ngototnya. Bahkan pada saat
dirinya sudah sekarat luka parah terkena luka tusukpun masih sempat
berkata sombong. Ia pun berhasil dibunuh oleh Ibn Mas’ud dan mati sangat mengenaskan.
0 komentar:
Posting Komentar