Selasa, 30 April 2013

Kejujuran Apakah Masih Berharga

Kisah Tentang Kejujuran, Kepekaan, dan Kehidupan

Dear Dee...

"Kejujuran apakah engkau masih berharga?" tanya gadis itu dalam hatinya. Kecewa itulah yang dirasakan gadis itu, ketika dia berusaha mencari bantuan kepada manusia untuk membantunya. Di kala dia telah selesai melakukan sebuah observasi terhadap tulisan yang akan ditulis, tiba-tiba sebuah musibah menimpanya. Netbook kesayangan mengalami sebuah kecelakaan dan tidak bisa digunakan sama sekali. Servispun akan memakan biaya sangat mahal dan bisa dikatakan tinggal menambah uang 200 ribuan dia sudah mendapatkan netbook yang baru.


Mungkin bagi sebagian orang Netbook bukanlah barang yang berharga, tapi bagi dirinya netbook adalah separuh jiwanya, dimana dengan separuh jiwa tersebut dia berbagi mimpi, berbagi informasi dan cerita dalam bentuk tulisan. Beli baru?... gaji  dan kondisinya sekarang hanya bisa mengatakan "sabar"

Suatu ketika dia berusaha meminta tolong pada kenalannya,
"Bolehkah saya minta tolong?"
"Kalau saya bisa, akan saya bantu"
"Bolehkah saya meminjam uang sejumlah xxx"
"Untuk apa"
"Untuk membeli sebuah netbook, saya membutuhkannya sekarang karena ada banyak bahan tulisan yang harus segera saya tulis"
"Ohh.. begitu"
"Namun, sebelumnya saya ingin jujur, uang pinjaman tersebut akan saya bayar dengan mengangsur, itupun saya ingin mengatakan sebenarnya tempat saya bekerja mengalami pailit, jadi kemungkinan besar PHK itu bisa kapan saja terjadi. namun jika saya memiliki cukup uang, insyaAllah saya akan segera melunasi pinjaman tersebut"
Tak ada jawaban lagi setelah itu... dan itu berlaku setiap kali ia meminta tolong.
Jujur dia sedih, dalam kesedihannya dia bertanya kepada hatinya, "Dee ... kenapa seh, kalau kita jujur malah orang cenderung... ah.. aku tak bisa meneruskan karena kau tahu sendiri"
"Di teman-teman seringkali ditawari aplikasi kartu kredit, mereka dengan mudah mendapatkan kartu tersebut padahal mereka seringkali berbohong mengisi data yang ada, Tapi kok di terima ya dee,... aneh... tapi sangat prihatin ketika banyak debt collector seringkali menagih hutang yang menunggak"

Hati si gadis terdiam untuk beberapa saat,

"Kadang kita tidak bisa menyalahkan keadaan, karena keadaan ada bukan untuk disalahkan tapi untuk dihadapi. Jika manusia tidak menghargai kejujuran kita, bukan berarti Allah tidak?, Allah memiliki cara yang istimewa untuk menghargai sebuah kejujuran... yakinlah akan hal itu. Jika kau tidak bisa menuliskan sebuah kata yang kau tuangkan dalam Netbookmu, bukan berarti kau berhenti menulis. teruslah menulis walau hanya dalam lembaran buku harianmu, teruslah menulis walau hanya melalui sikapmu... dengan begitu tulisanmu akan selalu ada dan abadi karena kau memberikan jiwa dan harapan di dalamnya"

Beberapa minggu setelah kerusakan netbook tersebut, gadis itu mendapatkan satu persatu hadiah istimewa dari Allah. Untuk sementara mungkin dia akan menghentikan dunia tulis menulisnya, entah sampai kapan.
Suatu ketika dia menuliskan dalam buku hariannya ringkasan dari buku yang Allah hadiahkan secara istimewa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution