Cara-cara Membersihkan Diri Dari Dosa dan Penyakit Hati
1. Membersihkan hati dengan sholat malam atau Qiyamullail (Qumillaila
illah qaliilaa). Rasulullah SAW bersabda dari Salim bin Abdullah bin
Umar ,” Sebaik-baik seorang laki-laki hamba Alloh adalah sekiranya ia
melaksanakan sholat malam”. Berkata Salim, ‘ Maka Abdullah bin Umar
sesudah itu tidak tidur di malam hari, kecuali sedikit.” (HR. Bukhori
No. 4528). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sholat yang
paling utama setelah sholat fardhu adalah Qiyamullail”. (HR. Muslim)
2. Membersihkan hati dengan membaca Al Qur’an (Wa rattilil qur’aana
tartiila). Al Qur’an bila dibaca dengan syahdu, teliti baik makhroj
hurufnya, tajwidnya maupun maknanya maka akan menjadi penawar hati untuk
membersihkan segala penyakit hati. Alloh Berfirman, “Dan Kami turunkan
dari Al Qur’an (sesuatu) sebagai penawar dan rahmat bagi orang yang
beriman, sedangkan bagi orang yang zalim hanya akan menambah kerugian.”(QS. Al Isra’ : 82)
3. Membersihkan hati dengan dzikir (Wadzkurisma robbika). Zikir yang
berarti mengingat Alloh SWT dalam keadaan apapun sebagaimana yang
tercantum dalam surah Ali Imran ayat 191.
Mensucikan hati dengan tabattal (Wa tabattal ilaihi tabtiilaa). Dalam tafsir Ibnu Katsir, makna tabattal adalah mengkhususkan diri semata untuk beribadah kepada Alloh saja dan Al-Qurthubi menambahkan dengan :”…dan jangan engkau menyekutukan dengan selain-Nya.”
Mensucikan hati dengan tabattal (Wa tabattal ilaihi tabtiilaa). Dalam tafsir Ibnu Katsir, makna tabattal adalah mengkhususkan diri semata untuk beribadah kepada Alloh saja dan Al-Qurthubi menambahkan dengan :”…dan jangan engkau menyekutukan dengan selain-Nya.”
4. Mensucikan diri dengan
bertawakkal hanya kepada Alloh SWT (Fattakhidzu wakiilaa). Tawakal
artinya beserah diri kepada Alloh. Allah berfirman, “ Dan barangsiapa
bertawakkal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan keperluan-Nya.
Dan akan memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”(At
Thalaq : 2-3)
5. Mensucikan dengan bersabar terhadap perkataan orang
(Washbir ‘alaa maa yaquulun). Kesabaran disini diartikan seperti
kesabaran dalam menghadapi fitnah, intimidasi dan terhadap kaum yang
tidak menyukai Islam. Alloh SWT berfirman, “Dan bersabarlah (Muhammad)
dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Alloh dan janganlah
engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula)
bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan”.(QS. An Nahl :
127)
6. Mensucikan diri dengan hijrah secara baik (Wahjurhum hajran
jamiilaa). Rasullah SAW bersabda, “Orang yang berhijrah, ialah orang
yang berhijrah (meninggalkan) kejahatan. Dan orang yang berjihad ialah
orang yang berjuang melawan hawa nafsunya”. (HR. Ibnu Majah dan
An-Nasaa’i)
(oleh2 dari FB)
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar