Buruk Sangka Penghancur Kejernihan Hati dan Pikiran
Buruk sangka
Siapa yang tak mengenal dan tak pernah merasakan buruk sangka?
Ia adalah salah satu jenis penyakit hati yang sering dianggap remeh oleh hampir sebagian insan.
Ia adalah salah satu jenis penyakit hati yang sering terbersit di dalam hati dan pikiran.
Ia adalah salah satu jenis penyakit hati yang sering tersulut karena kebencian dan kedengkian.
Ia adalah salah satu jenis penyakit hati yang sering memicu ahlak buruk lainnya seperti ghibah, fitnah dan namimah.
Ia adalah salah satu jenis penyakit hati yang sering terbersit di dalam hati dan pikiran.
Ia adalah salah satu jenis penyakit hati yang sering tersulut karena kebencian dan kedengkian.
Ia adalah salah satu jenis penyakit hati yang sering memicu ahlak buruk lainnya seperti ghibah, fitnah dan namimah.
Buruk sangka
Ia ibarat rayap yang siap merobohkan sebuah bangunan kayu yang kokoh sekalipun.
Ia ibarat virus yang meracuni darah dan siap mematikan fungsi organ tubuh yang lainnya.
Ia ibarat hama yang siap membuat padi menjadi rapuh dan kehilangan isinya.
Ia ibarat virus yang meracuni darah dan siap mematikan fungsi organ tubuh yang lainnya.
Ia ibarat hama yang siap membuat padi menjadi rapuh dan kehilangan isinya.
Perlahan tapi pasti, ia akan menjadi penghancur hati yang sangat membinasakan.
Perlahan tapi pasti, ia akan memadamkan cahaya hati yang begitu susah untuk meraihnya.
Perlahan tapi pasti, ia akan membawa hati seorang insan menuju kebinasaan dan kesesatan.
Perlahan tapi pasti, ia akan memadamkan cahaya hati yang begitu susah untuk meraihnya.
Perlahan tapi pasti, ia akan membawa hati seorang insan menuju kebinasaan dan kesesatan.
Allah SWT berfirman :
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari
persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu
merupakan dosa. (QS. Al-Hujurat: 12)
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata :
Allah SWT berfirman : “Aku melarang hamba-hamba-Ku dari banyak
persangkaan, yaitu menuduh dan menganggap khianat kepada keluarga,
kerabat dan orang lain tidak pada tempatnya. Karena sebagian dari
persangkaan itu adalah dosa yang murni, maka jauhilah kebanyakan dari
persangkaan tersebut dalam rangka kehati-hatian.
Kami meriwayatkan dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra. beliau
berkata : Janganlah sekali-kali engkau berprasangka, kecuali kebaikan
terhadap satu kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin, jika memang
engkau dapati kemungkinan kebaikan pada kata tersebut. (Tafsir Ibnu
Katsir, 7/291)
Abu Hurairah ra. pernah menyampaikan sebuah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi :
Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu
adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan
orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian
mencari-cari aurat/cacat/cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba
untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci,
dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang
bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan.
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah
ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan
pertolongan/bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya. Takwa
itu di sini, takwa itu di sini. Beliau mengisyaratkan (menunjuk) ke arah
dadanya. Cukuplah seseorang dari kejelekan bila ia merendahkan
saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain, haram
darahnya, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat ke
tubuh-tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian, tapi ia melihat ke
hati-hati dan amalan kalian. (HR. Al-Bukhari no. 6066 dan Muslim no.
6482)
Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa menjaga dan membersihkan hati kita
dari penyakit hati buruk sangka dan mudah-mudahan pula Allah selamatkan
hati dan diri kita dari tipu daya syaitan laknatullah yang tak pernah
dan tak akan pernah putus asa untuk menggoda dan membisikan keburukan ke
dalam dada-dada manusia, sehingga manusia senantiasa berburuk sangka
terhadap kasih sayang dan rahmat Allah SWT juga berburuk sangka terhadap
saudara lainnya. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar