Selasa, 23 April 2013

Seandainya Hidayah itu Bisa Dibeli

Mahalnya Sebuah Hidayah

Seandainya hidayah itu bisa dibeli di pasar-pasar, aku siap bekerja keras membanting tulang siang dan malam, mencari uang yang sebanyak-banyaknya, agar aku bisa membeli hidayah yang sebanyak-banyaknya pula. Kemudian aku berikan pada keluargaku, karib kerabatku, tetanggaku, teman-temanku, serta siapa saja yang aku cintai dan kuinginkan kebaikan baginya.

Namun.......


Hidayah tidak bisa dibeli
Hidayah tidak dijual. Hidayah tidak bisa ditebus dengan segepok uang, tidak pula dengan segunung emas permata. Hidayah tidak bisa dihadiahkan........

Sebab, hidayah ada di tangan Allah. Milik Allah. Haknya Allah. Terserah kehendak Allah, dianugerahkan kepada siapa hidayah itu.....

Hidayah tidaklah diberikan kepada orang yang banyak uang. Namun, Allah karuniakan kepada orang yang tulus mencintai, mencari, serta mempelajari al-haq. Allah Maha Tahu, siapa dari kalangan para hamba-Nya yang pantas beroleh hidayah. Yakni para hamba yang memang hati nuraninya menghendaki kebaikan untuk dirinya, untuk kebahagiaan akhiratnya. Hidayah akan sulit diraih oleh jiwa yang sombong terhadap kebenaran, serta merasa tak butuh kepada kebaikan dirinya dalam hidup di dunia dan akhirat.

Maka........
 

Bila engkau hingga hari ini belum mengecap manisnya hidayah, belum berpijak di atas al-haq, periksalah jiwamu. Barangkali jiwamu congkak terhadap kebenaran, barangkali engkau malas mencari dan mempelajari kebenaran, hingga hidayah itu tak jua menyapamu.

"Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rahmah innaka Antal Wahhaab........"

Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.

oleh : Ammi Ahmad Alawi Aac

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution