Katakanlah:
“Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. 39: 53)
Pagi itu di Madinah Al Munawarah dalam sebuah
kesempatan Umrah di tahun 2007, seorang ustadz pembimbing dihadang oleh seorang
jemaahnya saat sarapan pagi di restoran hotel. Jemaah tersebut meminta waktu
sang ustadz untuk berkonsultasi sedikit dari permasalahan.
Ustadz…, apakah bila
seseorang mempunyai dosa yang menggunung kemudian dia bertaubat dan minta ampun
kepada Allah maka taubatnya akan diterima?” Sambil tersenyum sang ustadz
menjawab enteng, “Tentu taubatnya akan Allah terima!” “Tapi ustadz, ada seorang
sahabat saya yang kebetulan sedang berumrah dan ada di Madinah saat ini, dan ia
ragu kalau taubatnya tidak diterima oleh Allah…!” sambung sang jemaah. “Mengapa
ia masih ragu?!” sahut pak ustadz. “Sebab dia pernah melakukan dosa zina,
Ustadz!” tandas sang jemaah. Sambil menampakkan wajah penuh keteduhan dan
keseriusan, sang ustadz berkomentar, “Peluang untuk bertaubat akan senantiasa
terbuka untuknya…!” “Tapi ustadz, zina yang dia lakukan nggak cuma sekali…!”
jelas sang jemaah. “Memangnya berapa kali zina yang dilakukannya…?” tanya sang
ustadz penasaran. “100 kali zina mungkin pernah dia lakukan, Ustadz!” imbuh
sang jemaah. “Astaghfirullahal Adzhiim….!” terdengar sang ustadz beristighfar
sebab kaget mendengarnya. Terlihat rona dan mimik wajah sang ustadz berubah
sebab keterjutan itu. Mendapati hal itu sang jemaah bertanya sekali lagi kepada
gurunya tadi, “Kalau dosa zina sebanyak itu…, apakah ada kesempatan bertaubat
untuknya, Ustadz?!” Sang ustadz mengela nafas kemudian berkata, “Tentu…,
kesempatan bertaubat akan selalu terbuka untuknya. Kedua tangan Allah Swt akan
terbentang di waktu malam, agar orang yang berdosa di waktu siang sempat
bertaubat. Kedua tanganNya pun akan selalu terbuka di waktu siang, agar orang
yang berdosa di waktu malam sempat untuk bertaubat. Pintu taubat selalu terbuka
untuk hamba Allah sepanjang waktu. Baik siang, malam, pagi ataupun petang…!!!”
Mendengar penjelasan ini sang jemaah merasa agak nyaman. Terdengar jemaah itu
bergumam lalu ia pun melanjutkan bicara, “Kayaknya sahabat saya itu tidak
berzina sebanyak 100 kali deh, Ustadz!” Mendengarnya sang ustadz berharap dalam
hati bahwa angka zina yang dilakukannya tidak mencapai sebanyak itu. Namun sang
ustadz teramat kaget begitu mendengar sang jemaah melanjutkan kalimatnya.
“Kayaknya 200 kali zina juga lebih dia lakukan…!!!” imbuh sang jemaah.
“ASTAGHFIRULLAHAL AZHIM….!!!” sang ustadz beristighfar kepada Allah dengan
suara yang lebih keras dari sebelumnya. Tak terbayang oleh sang ustadz tentang
sosok hamba Allah Swt yang berani melakukan dosa zina sebanyak itu. Sang ustadz
merenung dan memikirkan kelakukan manusia bejat ini, hingga rona wajah sang
ustadz sungguh berubah secara drastis. Mendapatinya sang jemaah kembali
mengejar, “Ustadz, kalau dosa sebanyak itu…. apakah bila ia bertaubat maka akan
diterima oleh Allah?!” Berat sebenarnya sang ustadz menata hati saat mendengar
peristiwa ini. Namun sang ustadz mencoba untuk tersenyum dan meyakinkan
jemaahnya dengan ucapan, “Meski dosa tiada terhitung. Meski dosa setinggi
langit, bahkan bila dosa itu sepenuh bumi. Selagi sang hamba bertaubat dan
beristigfar kepada Allah, maka pasti Allah Swt akan menerima taubat dan memberi
ampunan untuknya! Jawaban ustadz terakhir membuat sang jemaah merasa lega. Ia
mulai tersenyum dan kemudian mengatakan, “Alhamdulillah…., kalau memang
demikian maka saya akan menyampaikan kabar ini kepada sahabat saya itu. Semoga ia yakin bahwa taubatnya akan Allah terima.
Tapi ustadz, supaya dia bisa dengar langsung… bisakah saya ajak dia untuk
bertemu dengan ustadz?” “Dengan senang hati saya bersedia berjumpa dengannya.
Silakan datang ke kamar 709. Saya tunggu ya di kamar pukul 8 pagi ini…! terang
pak Ustadz. Sejurus kemudian sang ustadz meninggalkan jemaahnya di meja
restoran. Beliau pergi menuju kamarnya sambil terus berucap istighfar kepada
Allah Swt karena sulit membayangkan betapa besar dosa yang dilakukan oleh hamba
Allah Swt seperti yang diceritakan jemaahnya.
Beliau masuk ke kamar, lalu tepat
pukul 8 pagi, sang ustadz mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Sang
ustadz sigap bangkit untuk membuka pintu, dan ia menduga di balik pintu kini
sudah berdiri dua orang manusia. Pertama adalah jemaah yang sudah dikenalnya,
dan satunya lagi adalah sahabat jemaahnya yang katanya pernah melakukan dosa
zina bahkan 200 kali lebih! *** Sayang…, begitu sang ustadz membuka pintu
ternyata di sana hanya berdiri sesosok pria yang tiada lain adalah jemaahnya
sendiri. “Mana sahabatmu yang mau konsultasi…?” sang ustadz menanyakan.
“Tadinya dia sudah mau ke sini, namun setelah berpikir beberapa lama ia
mengutusku saja untuk menemui ustadz. Dia bilang, ia malu berjumpa dengan
ustadz!” jelas sang jemaah. “Ya sudah kalau begitu, silakan masuk!” sahut pak
ustadz. Jemaah itu kemudian masuk ke kamar sang ustadz. Dia duduk di salah satu
kursi yang ada dalam kamar itu. Sedikit pembicaraan awal pembuka suasana mulai
terdengar, hingga sang jemaah itu kembali bertanya hal yang sama kepada sang
ustadz, “Apakah bila dosa zina bahkan hingga lebih 200 kali akan bisa diampuni
oleh Allah bila sang hamba mau bertaubat…?!” Sang ustadz mencoba meyakinkan
dengan berbagai macam dalil Al Quran dan hadits yang menyatakan bahwa Allah Swt
adalah Maha Penerima taubat. Berkali-kali usai membacakan dalil sang ustadz
menegaskan, “Pasti Allah Swt akan menerima taubat hambaNya!!!” Jawaban-jawaban
ustadz itu rupanya sudah cukup melegakan bagi sang jemaah.
Usai berdiskusi selama setengah jam lamanya
akhirnya sang jemaah kemudian menyalami tangan sang ustadz. Dengan mata
berkaca-kaca jemaah itu kemudian berkata, “Ustadz mohon maaf ya…, orang durjana
yang berzina lebih dari 200 kali itu tiada lain adalah saya orangnya!!! “ Bagai
disambar petir sang ustadz teramat kaget mendengarnya. Seolah tak percaya
mendengar penuturan itu, kedua mata sang ustadz memandangi jemaahnya yang kini
sedang menangis di hadapannya mulai dari atas ke bawah hingga dia pandangi
dengan cara yang sama berulang-ulang. “Kok bisa ya, ia melakukan semua dosa
ini…?!” gumam sang ustadz dalam hati.
Namun sang ustadz menyadari bahwa ia sudah
menjamin pintu taubat bagi pelaku zina sebanyak ini. Ia tidak akan menarik
ucapannya lagi! Akhirnya sang ustadz memeluk jemaahnya dan ada kehangatan iman
yang kini menjalar masuk menembus relung hati sang jemaah.
*** “Maafkan saya,
Ustadz! Saya harus berbohong dalam masalah ini. Saya semula khawatir ustadz
akan marah kepada saya bila tahu saya melakukan dosa sebanyak ini… Makanya saya
berpura-pura bahwa yang melakukan ini adalah sahabat saya.
Sungguh saya ingin
bertaubat kepada Allah Swt atas semua dosa zina yang pernah saya lakukan.
Apalagi sekarang Allah Swt sudah beri saya seorang istri shalihah yang
berjilbab. Bahkan dua orang anak saya adalah perempuan. Setiap kali mau pergi
meninggalkan rumah, saya merasa amat khawatir bila mereka bertiga akan digagahi
oleh pria lain, seperti yang sering saya lakukan dengan banyak wanita. Saya gak
sanggup menanggung dosa ini, Ustadz…!!!”
Sang ustadz merasa iba dan haru
mendengar penuturan taubat seorang jemaahnya. Beberapa petuah untuk bertaubat
dan beristighfar diajarkan oleh sang ustadz untuk ketenangan hati jemaahnya.
Akhirnya usai mendapatkan ketenangan batin itu, sang jemaah berpamitan dan
ustadz pun melepasnya hingga ke depan pintu kamar.
Lalu pintu itu pun tertutup
kembali. *** Sang ustadz menghirup nafas yang dalam usai tamunya pergi. Kini
sang ustadz mulai mengerti betapa berat beban dosa yang dipikul orang
pelakunya. Dan betapa usai bertaubat dan beristighfar kepada Allah terdapat
banyak kedamaian, ketenangan dan ketentraman jiwa.
“Sungguh taubat & istighfar
akan membawa orang yang melaksanakannya bersih jiwa dan pikiran!!!” simpul pak
Ustadz
(NASEHAT WANITA MUSLIMAH)
1 komentar:
Allah saja maha pengampun kenapa mahluk ciptaan Allah ga bisa?? pasti bis!! thanks gan buat penyadaran bagi semua orang bahwa kita yang ada di dunia ini adalah semata-mata milik Allah. Salam kenal ya dari pondok pesantren nurul ilmi darunnajah 14 dan iseng" kunjungin yuk website kita di nurul-ilmi.com :)
Posting Komentar