Jumat, 13 Juni 2014

Ibu Sayang Kamu

 
Bahagiakan Ibumu

Bismillahirrahmanirrahiim
Kasih ibu memberikan energi bagi anak-anaknya. Kesuksesan anak-anaknya adalah buah kerja keras ibu yang tak berkesudahan. Ibu rela demi masa depan anak-anaknya. Energi kasih sayang ibu yang telah kita nikmati sepanjang hidup ini ibarat pinjaman yang tak berbunga. Sanggupkah kita membayar kembali air susu dan tenaga yang terperah dari ibu ? Kita mungkin tak pernah sanggup membayar membayar kembali segala kebaikan ibu. Cukuplah dengan mencari keridhaannya sebagai bakti kepada ibu.

Ada sebuah cerita lucu tentang membayar lunas budi ibu.Seorang anak diperintah ibunya untuk membantu pekerjaan rumah.Setelah selesai, anak tersebut memberikan secarik kertas pada ibunya. 

Isinya sebagai berikut :
  1. Membersihkan lantai      : Rp 5.000,00
  2. Membuang sampah        : Rp 1.000,00
  3. Memotong rumput         : Rp 10.000,00
  4. Total                             : Rp 16.000,00

Lalu ibunya tersenyum dan kembali memberikan secarik kertas pada anaknya,isinya seperti ini :
  1. Mengandung kamu         : GRATIS
  2. Menyusui kamu              : GRATIS
  3. Menyekolahkan kamu    : GRATIS
  4. Membeli makan kamu    : GRATIS
  5. Membeli pakaian kamu   : GRATIS
  6. Total                              : IBU SAYANG KAMU
Kemudian anaknya kembali memberikan secarik kertas pada ibunya yang berisi : SEMUA TERBAYAR LUNAS

Kisah diatas menggambarkan sesungguhnya sebanyak apapun kita berusaha membayar segala budi baik ibu, kita tidak dapat melunasinya.Tepat seperti apa yang dikatakan oleh sahabat Abdullah bin Umar. Suatu ketika Abdullah bin Umar melihat seseorang menggendong ibunya untuk bertawaf dan kemana pun ibunya meminta pergi. Kemudian orang tersebut bertanya pada Abdullah bin Umar : "Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatan ini apakah aku sudah bisa membalas jasa ibuku ?" Abdullah bin Umar menjawab : " Belum setetes pun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu.

Membahagiakan ibu adalah perbuatan yang mulia.Banyak cara yang dapat ditempuh untuk membahagiakan ibu.Akan tetapi, kita sering mendengar orang tua kita berkata : " Ibu sudah senang, kalau kamu hidup senang."

Membahagiakan ibu bukan pada seberapa banyak harta kita limpahkan padanya.Mambahagiakan ibu juga memerhatikan kebutuhan jiwanya, salah satunya dengan membuat hidupnya berarti.Oleh karena itu, biarkan saja ibu kita ingin bersusah-susah membuat makanan kesukaan kita. Atau biarkan saja ibu bermain bersama anak-anak kita selama hal itu membuat ibu bahagia.

Firman Allah : "Dan Kami perintahkan kepada semua manusia ( supaya berbuat baik ) kepada kedua orang ibu bapaknya,ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah,dan kemudian meyapihnya ( dalam ) 2 tahun. ( QS. Luqman : 14 )

Ayat diatas memerintahkan kita untuk berbuat bakti pada orang tua kemudian di susul dengan menyebut ibu secara khusus.Hal ini dimaksudkan sebagai satu hal yang penting bahwa hak ibu atas anak adalah lebih besar daripada hak ayah.

Kalimat ibu mengandung dalam keadaan lemah dan bertambah-tambah lemahnya menggambarkan kesusahan demi kesusahan dan kepayahan yang dialami seorang ibu.Kesusahan tidak hanya dialami pada saat mengandung, namun itu berlanjut hingga saat melahirkan dan menyusui hingga menyapih. Hal inilah yang mrngingatkan kita betapa besarnya hak ibu kepada kita.

Berbuat baik adalah kewajiban yang diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk hamba-hambaNya.Allah berfirman : " Dan Kami wajibkan manusia ( berbuat ) kebaikan kepada kedua orang ibu bapaknya ...( QS. Al-'Ankabut : 8 ).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan pertintah untuk berbuat baik kepada ibu setelah perintah beribadah kepadaNya.Ini menggambarkan betapa pentingnya berbuat baik pada orang tua.

Jika Allah mewajibkan seseorang berbuat baik pada orang tua, Dia pun mengharamkan orang berbuat durhaka padaNya. Kedurhakaan kepada orang tua merupakan dosa yang paling besar disandingkan dengan dosa berbuat syirik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : " Maukah aku beritahu kalian dosa yang paling besar?...Syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua...".  HR. Bukhari ).

" Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu berkata kepada keduanya "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : " Wahai Tuhanku,kasihinilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil ". ( QS. Al-Israa' : 23-24 ).

Kita pun diwajibkan untuk mengeluarkan perkataan yang baik dan lemah lembut padanya.Juga bersikaplah dengan baik dan lemah lembut padanya.Juga bersikaplah dengan baik.Jangan sekali-kali mengeluarkan perkataan dan perlakuaan yang kasar karena itu akan membuat hatinya sakit dan merasa perjuangannya selama ini menjadi sia-sia saja ini merupakan adab yang utama.

Perkataan " AH " menyiratkan penolakan kita pada ibu dan kufur nikmat serta pengingkaran terhadap segala jerih payahnya dalam mendidik dan membesarkan kita.Bersikaplah dengan penuh kasih sayang pada ibu.Ungkapkanlah kecintaan kita padanya. Tatap matanya dengan lembut. Rendahkanlah diri kita di hadapannya.Insya Allah,ibu kita akan semakin sayang pada kita. Doanya pun tidak akan putus-putus terhadap kita.

Ibu kita juga telah mendidik dan membesarkan kita dengan susah payah. Tak sedikit keringat yang mengucur.Tak terhitung tangis yang memecah keheningan malam. Tak sedikit perih yang harus ditahannya demi kebahagiaan anak-anaknya.Ibu selalu mendahulukan kepentingan anak-anaknya di atas kebutuhannya sendiri. Terkadang dia harus menahan lapar asalkan anak-anaknya menjadi kenyang. Apakah lagi budi kita yang mulia kalau bukan doa anak yang shaleh.

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : 

" Apabila seorang manusia meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara,yaitu : sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh ". ( HR. Muslim ).

Doa anak yang shaleh tidak akan terputus meski ibu kita telah kembali ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dengan doalah kita dapat membalas jasa kebaikan ibu-ibu kita. 

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan kepada sesama.

Kami beristighfar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Semoga Allah melimpahkan shalawat ,salam dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga dan para shahabatnya serta seluruh pengikut beliau.


Wassalam...  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution