Konon dulunya bangsa burung tidak bersayap seperti bangsa burung yang kita lihat sekarang ini. Suatu ketika, Tuhan memanggil semua bangsa hewan termasuk bangsa burung. Tuhan berkata bahwa ada pekerjaan maha besar yang hendak Dia berikan kepada bangsa hewan.
Pekerjaan itu adalah memindahkan bongkahan batu besar-sebesar gunung dari tempat bersemayamnya para binatang tadi ke tempat asing nun jauh entah di sana.
Pekerjaan besar tersebut. ditawarkan ke semua bangsa hewan, sang raja hutan geleng-geleng kepada tidak sanggup, begitu pula gajah yang dikenal kuat dan besar tenaganya ikut geleng-geleng kepala tanda tak sanggup dan merekapun menyerah begitu saja. Pendek kata tidak ada satupun hewan yang berani mengambil tanggung jawab itu.
Di kesunyian forum itu, bangsa burung yang berbadan kecilpun bersuara. "Tuhan...bisakah bongkahan batu besar itu Engkau potong kecil-kecil sehingga kami bangsa burung bisa membawanya?" demikian kata pemimpin bangsa burung memecah keheningan. Singkat cerita Tuhan-pun setuju dan memecah batu besar itu menjadi kecil-kecil.
Singkat cerita, bangsa burung bergotong-royong membawa potongan-potongan batu tersebut. ada yang berjalan berjingkat-jingkat, ada yang setengah berlari dan ada pula yang berlari kelewat kencang sehingga terlihat agak melayang sesekali.
Perjalan panjang dan melelahkan melewati lembah dan bukit, rawa dan laut, ngarai dan hutan belantara. Tidak ada rasa sesal sekalipun, bangsa burung tetap bersemangat memikul tanggungjawabnya. Semakin lama bangsa burung semakin lihai membawa bebannya dan terasa bisa berlari cepat dan mengambang, bahkan mulai tumbuh sayap-sayap mungil dan semakin lama semakin kuat menopang tubuhnya untuk melayang dan terbanglah bangsa burung! akhirnya mereka memiliki sayap yang tidak dimiliki bangsa hewan lain.
Demikianlah akhirnya sampai sekarang bangsa burung bisa terbang tinggi melanglang buana, mereka memiliki apa yang tidak dimiliki bangsa hewan lain.
Yang bisa kita ambil pelajaran adalah mengambil sebuah tanggungjawab akan mengasah kita menjadi lebih terampil dan memiliki skill tinggi dibanding orang lain yang tidak berani mengambil tanggungjawab yang sudah merasa nyaman dengan status quo-nya.
Demikian Monday ethos!
Sekedar sharing, semoga bermanfaat, selamat berkarya.
Hajaz
0 komentar:
Posting Komentar