Jika Allah swt. memberi balasan kepada orang-orang yang taat dan
berbakti dengan kenikmatan, maka kepada orang-orang yang durhaka dan
bersalah tentu akan diberi balasan pula yaitu berupa siksa. Siksa itu
ialah neraka Jahim. Ini dilakukan sebagai hukuman terhadap mereka,
sebab mereka telah melakukan serta menumpuk-numpuk dosa yang besar
serta kejahatan-kejahatan yang luar biasa.
Jahim adalah merupakan tempat penyiksaan. Ada beberapa nama untuk neraka itu, di antaranya ialah:
I. Hawiah
Hawiah ialah suatu jurang yang sangat dalam, siapa yang jatuh di
situ pasti tidak dapat kembali naik ke atas. Tentang neraka ini Allah
Taala berfirman, “Siapa yang ringan timbangan amal baiknya, maka
tempat kembalinya adalah neraka Hawiah. Adakah yang memberitahukan
padamu, apakah Hawiah itu? Hawiah adalah neraka yang amat panas apinya.” (Q.S. Al-Qari’ah:8-11)
II. Lazha
Ini difirmankan oleh Allah Taala sebagai berikut, “Ingatlah!
Sesungguhnya siksanya ialah neraka Lazha, pengupas kulit kepala.
Memanggil orang yang membelakang dan memalingkan mukanya, juga orang
yang mengumpulkan kekayaan serta menyimpannya.” (Q.S. Al-Ma’arij:15-18)
Karena kehebatan panas api neraka Lazha ini, kulit kepala pun akan
terkelupas dengan sendirinya. Juga karena kehebatan daya tariknya, maka
setiap orang yang mendekat di situ pasti akan disambar, sedang orang
yang mendekat ini tidak lain kecuali orang yang menolak dan tidak suka
menerima kebenaran. Ia memalingkan muka apabila diajak berbuat baik
untuk tunduk kepada Tuhan. Sebaliknya yang paling suka dia lakukan
adalah mengumpulkan harta kekayaan dan kalau sudah banyak lalu disimpan
di dalam almari besi yang tertutup rapat. Hal ini tidak lain hanya
karena sangat loba dan tamaknya pada harta, sehingga dijadikan
pundi-pundi dan dilihat-lihat saja di dunia ini serta sama sekali tidak
untuk dibelanjakan pada jalan yang diperintahkan oleh agama.
III. Saqar
Ini terdapat dalam firman Allah Taala, “Orang yang durhaka, akan
Kumasukkan ke dalam Saqar. Adakah yang memberitahukan padamu, apakah
Saqar itu? Ia tidak membiarkan tertinggal dan tidak pula membiarkan
berlebih. Ia dapat mengganti (mengoyak-ngoyak) kulit manusia. Di situ
ada penjaganya yang terdiri dari sembilan belas malaikat (dengan tugas
untuk menyiksa masing-masing).” (Q.S. Al-Muddatstsir:26-30)
Maksud kata tidak membiarkan tertinggal ialah tidak membiarkan
begitu saja apa yang diletakkan di situ, tetapi apa saja yang masuk
pasti akan dibakarnya sampai hangus dan hancur. Juga tidak dibiarkan
keluar dari situ. Itulah yang akan menghitamkan tubuh dan membuat cacat
yang luar biasa buruknya.
IV. Huthamah
Tersebut dalam firman Allah Taala, “Ingatlah! Sesungguhnya orang
yang bersalah, akan dilemparkan dalam neraka Huthamah. Adakah yang
memberitahukan padamu apakah Huthamah itu? Yaitu api Allah yang
dinyalakan, yang naik sampai ke ulu hati. Sesungguhnya api itu
ditutupkan di atas mereka dalam tiang yang panjang-panjang.” (Q.S. Al-Humazah:4-9)
KESENGSARAAN DALAM NERAKA JAHIM
Allah Taala telah mendeskripsikan keadaan dalam Jahim itu. Dengan
memikirkan sifat-sifat itu, rasanya akan berubanlah rambut setiap
pemuda dan akan copot kiranya ulu hati setiap manusia. Memang dibuat
demikian mengerikan agar semua orang yang menempuh jalan yang sesat,
kembali ke jalan yang benar dan yang durhaka, bertobat dari
kedurhakaannya. Allah Taala menyebutkan bahwa bahan bakarnya saja
adalah manusia yang tersiksa itu sendiri serta batu-batu belaka.
Renungkanlah firman Allah Taala ini, “Hai orang-orang yang
beriman jagalah dirimu sendiri dan seluruh keluargamu dari siksa api
neraka, bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Di situ dijaga oleh
malaikat yang kasar lagi bengis, tidak membantah kepada Allah tentang
apa saja yang diperintahkan kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim:6)
Neraka tidak akan merasa puas dengan banyaknya apa saja yang
dimasukkan di dalamnya. Jadi ia senantiasa meminta ditambah, sehingga
tidak terdapat lagi di situ suatu tempat yang kosong.
Hal ini difirmankan oleh Allah Taala, “Pada hari Kami (Allah) berfirman kepada Jahanam, ‘Adakah engkau sudah penuh.’ Jahanam bertanya, ‘Adakah tambahan lagi?’” (Q.S. Qaf:30)
Mujahid berkata, “Sebenarnya tidak ada suatu percakapan di situ,
tetapi percakapan ini adalah sebagai suatu perumpamaan tentang
hal-ihwal Jahanam, yang berarti bahwa di dalamnya sudah penuh sesak,
sehingga tidak suatu tempat pun yang terluang lagi, penuh padat sukar
bergerak. Para penghuninya diberi makanan berupa pohon zaqum, yakni
sebuah pohon yang termasuk dalam golongan yang paling buruk, pahit
rasanya, bacin baunya dan bahkan berduri.”
Mengenai ini Allah Taala menjelaskan dalam firman-Nya, “Adakah
tempat di surga yang lebih baik, ataukah pohon zaqum? Sesungguhnya hal
itu Kami jadikan untuk ujian bagi kaum yang bersalah. Sesungguhnya
pohon zaqum tumbuh dari dasar neraka. Mayangnya seperti kepala setan
(ular). Sesungguhnya penghuni neraka itulah yang makan kayu pohon itu
dan karenanya, maka perut mereka menjadi penuh (kembung). Sehabis itu
mereka akan mendapatkan air yang sangat panas untuk dijadikan campuran
makanannya.” ( Q.S. Ash-Shaffat:62-67)
Dalam hal ini ada lagi firman Allah Taala yaitu, “Sesungguhnya
Kami (Allah) telah menyediakan neraka untuk orang-orang yang bersalah,
mereka dikepung oleh gejolak apinya. Jika mereka meminta minuman,
mereka diberi minum air tembaga yang mendidih yakni dapat menghanguskan
muka. Alangkah buruknya minuman yang sedemikian itu. Alangkah jeleknya
tempat yang semacam itu.” (Q.S. Al-Kahfi:29)
Pakaian penghuni neraka adalah berupa api juga, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Taala, “Inilah
dua golongan yang berlawanan, mereka memperselisihkan tentang Tuhannya.
Maka orang-orang yang kafir, untuk mereka dibuatkan pakaian dari api
dan disiramkan di atas kepala mereka air yang mendidih. Apa yang ada di
dalam perut dan juga kulit mereka menjadi hanyut (cair) karenanya. Dan
untuk (hukuman) mereka disediakan cemeti besi. Setiap mereka hendak
keluar dari dalamnya karena kesedihan, lalu mereka dikembalikan lagi ke
dalamnya dan dikatakan kepada mereka, ‘Rasakan olehmu semua siksa yang
membakar ini’.” (Q.S. Al-Haj:19-22)
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya
siksa dalam neraka Jahim ialah dituangkan air yang mendidih di atas
kepala orang-orang yang durhaka itu, kemudian terus masuk ke dalam
sehingga menembus ke dalam perut mereka, kemudian keluar segala isi
yang ada dalam perut itu sehingga tampak meleleh dari kedua tapak
kakinya. Ini semua merupakan cairan yang berasal dari isi perut.
Selanjutnya dikembalikan lagi sebagaimana semula.” Diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia mengatakan bahwa hadis ini adalah hasan sahih.
0 komentar:
Posting Komentar