8 Makna Ikhlas
Kata “Ikhlas” berasal dari bahasa Arab akhlasa, yukhlisu dan ikhlasan yang berarti “memurnikan”. Menurut para ulama ada beberapa makna dari ikhlas, diantaranya sebagai berikut.
- Menyendirikan Allah SWT sebagai tujuan dalam ketaatan.
- Membersihkan perbuatan dari perhatiakn makhluk/manusia.
- Menjaga amal dari perhatian manusia, termasuk diri sendiri.
- Melalui ibadah, seseorang ebrmaksud ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT dan mendapatkan keridhaan-Nya.
- Sesuatu yang paling mulia di dunia.
- Rahasia antara Allah SWT dan hamba-Nya yang tidak diketahui, kecuali oleh malaikat yang mencatatnya.
- Membersihkan amal dari segala “campuran”.
- Orang yang ikhlas adalah orang tidak peduli pada sesuatu, meskipun seluruh penghormatan dan penghargaannya hilang dari dirinya dan berpindah ke orang lain. Hal ini bertujuan memperbaiki hati yang hanya untuk Allah SWT dan ia tidak senang jika amalan yang ia lakukan diperhatikan oleh orang lain, meski terlihat sepele.
Intinya, ikhlas adalah beribadah dan beramal dengan tujuan
semata-mata untuk Allah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Serta
memurnikan niat dari “kotoran” yang bisa merusak nilai suatu amalan.
Ikhlas adalah menyerahkan segala perbuatan, amalan, pekerjaan hanya untuk Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Pelajaran yang bisa saya petik dari sini adalah: kita hendaknya menyerahkan segalanya kepada Allah SWT.
Kita mungkin sering meragukan masa depan, berprasangka buruk pada
nasib, dan tidak yakin dengan diri kita sendiri. Tapi Dia-lah yang
paling baik mengetahui tentang diri kita, Dia yang paling mengetahui apa
yang terbaik bagi kita.
Hal-hal sering tidak berjalan sesuai yang kita inginkan. Tapi semua
itu bertujuan agar kita kembali pada-Nya dan merevisi ulang niat kita
hanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hingga pada akhirnya kita
menjadi orang yang ikhlas yang menjadikan setiap perbuatan kita sebagai
ibadah.
Menjadi orang yang ikhlas memang tidak mudah dan membutuhkan proses.
Terkadang kita harus dihadapkan dulu dengan berbagai kejadian yang tidak
menyenangkan, seperti kegagalan, kehilangan, dan sebagainya, agar kita
belajar ikhlas dari peristiwa-peristiwa itu.
Semoga saya dan kita semua bisa menjadi orang yang ikhlas agar hati ini senantiasa lapang dan tentram.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar