Senin, 03 Desember 2012

Hati yang Selalu Merasa Cukup (Ghinan Nafs)

" Imam Syafii, Kebaikan Dalam Lima Perkara "


Nasehat Muhammad bin Idris Asy Syafi’i sangat patut kita renungkan agar kita dapat meraih banyak kebaikan. 

Kata Imam Syafi’i rahimahullah,


الخير في خمسة: غنى النفس، وكف الاذى، وكسب الحلال، والتقوى، والثقة بالله

“Kebaikan itu ada dalam lima hal:
  1. Hati yang selalu merasa cukup (ghinan nafs)
  2. Menahan diri dari menyakiti orang lain
  3. Mencari rizki yang halal
  4. Bertakwa
  5. Begitu yakin pada janji Allah.”
Memang betul kata Imam Syafi’i. Pekerjaan yang halal tentu akan membawa pada kebaikan. Begitu pula keadaan hati yang selalu merasa cukup atau qona'ah, bertakwa dan begitu yakin pada janji Allah, yaitu tidak khawatir pada rizki misalnya, jelas akan membawa pada kebaikan. Begitu pula halnya ketika seseorang tidak menyakiti orang lain, maka yang lain pun tidak akan menyakitinya.

Semoga kita bisa memiliki hati semacam ini.  Wallahu waliyyut taufiq.

--------------------------------------------------------------------------------------------


"Seorang muslim adalah cermin bagi saudaranya"

Coba kita perhatikan ketika kita melihat kaca, lalu melihat ada sesuatu yang kotor di tubuh kita di cermin tersebut, maka tentu kita akan bersihkan. Hasil cerminan itulah saudara kita. Jadi salinglah menghendaki kebaikan satu dan yang lain, bukan malah ingin mengotori. 

Berikut hadits-hadits yang dibawakah oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrod.
Dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

الْمُؤْمِنُ مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ

"Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.” (Hasan secara sanad)

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,

المؤمن مرآة أخيه، والمؤمن أخو المؤمن؛ يكف عليه ضيعته، ويحوطه من ورائه

"Seorang Mu'min adalah cermin bagi saudaranya. Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain. Dia tidak merusak harta miliknya dan menjaga kepentingannya.” (Hasan) Ash Shahihah (6/923): [Abu Dawud: 40-Kitab Al Adab, 49-Bab Fin Nashihah].

Dari Al Mustaurid, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,

من أكل بمسلم أكلة؛ فإن الله يطعمه مثلها من جهنم، ومن كُسِيَ برجل مسلم، فإن الله عز وجل يكسوه من جهنم، ومن قام برجل مقام رياء وسمعة؛ فإن الله يقوم به مقام رياء وسمعة يوم القيامة

"Siapa yang mencari makan dengan (mengorbankan) seorang muslim, Allah ta'ala akan memberinya makan dengan yang semisal dari neraka Jahannam. Dan siapa yang mencari pakaian dengan (mengorbankan) seorang muslim, sesungguhnya Allah ta'ala akan memberinya pakaian dari Jahannam. Dan siapa yang menempati suatu kedudukan dengan tujuan riya dan sum'ah, Allah akan menempatkannya pada kedudukan orang yang riya dan sum'ah di hari kiamat.” (Shahih) Ash Shahihah (924): [Abu Dawud: 40-Kitab Al Adab, 35-Bab Fil Ghibah].

Semoga Allah senantiasa membekali kita dengan akhlak mulia.




0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution