Indahnya Kebersamaan Dalam Islam
Sebuah harapan yang sangat mulia, disaat
kita hidup dalam masyarakat yang berbeda-beda suku, agama dan tradisi
adalah indahnya kebersamaan dalam perbedaan. Islam adalah agama rohmatan
lilalamin. Maknanya adalah bahwa Islam itu indah dan dihadirkan dengan keindahan untuk menuai keindahan.
Islam bukan agama yang mendoktrin
pengikutnya agar bembinasakan yang berbeda dengannya. Sungguh sangat
berbeda dengan agama lain yang prinsip utama dalam menjaga kelestarianya
adalah membinasakan semua yang berbeda dengannya dalam idiologi.
Artinya menurutnya hidup bersama agama lain adalah butuh suatu
toleransi. Maknanya adalah menyambut hidup dalam bersama dalam perbedaan
adalah hanya sebatas perkenan atau toleransi yang artinya sebenarnya
tidak boleh hidup bersamanya akan tetapi karna satu hal maka menjadi
boleh.
Berbeda dengan Islam, menyambut
keragaman dalam bermasyrakat adalah kewajiban bukan sekedar toleransi.
Perbedaan agama bukan berarti harus membinasakan. Maka dari itu bisa
dilahat ketetapan hukum dalam Islam bahwa dalam hidup bertetangga kita
wajib memperhatikan tetangga kita biarpun ia berbeda agama dengan kita.
Jika sakit kita wajib memberinya obat dan jika kelaparan kita wajib
memberinya makan bahkan jika ada yang menggangunya kita harus
menolongnya.
Akan tetapi ada hal yan harus
diperhatikan bagi orang yang ingin menjalin kebersamaan dalam perbedaan
yaitu pendirian dan prinsip. Orang yang tidak punya prinsip atau yang
prinsip dalam beragamanya adalah membinasakan yang berbeda tidak akan
bisa menjalin hidup bersama dalam berbedaan.
Jadi ada dua kelompok manusia yang mereka itu adalah musuh-musuh dalam kebersamaan
• Orang yang prinsip dan doktin agamanya tidak bisa menerima keberadaan agama lain. Seperti agama yahudi yang doktrin agama ini adalah manusia ini adalah lebih rendah dari binatang yang tidak boleh diberi kesempatan hidup, berkembang dan maju. Maka konflik yang terjadi antara yahudi dan Islam adalah konflik tidak mungkin diselesaikan dengan damai. Ketidak mungkinan ini bukan Karena Islam tidak memperkenankan atu tidak mau. Akan tetapi hal itu karena memang doktrin agama yahudi adalah agar membinasakan orang selain yahudi. Maka seandainya ada yahudi yang bersepakat untuk berdamai hal itu bukan berarti benar-benar akan memperjuangkan perdamain. Akan tetapi hal itu akan dijadikan kesempatan oleh mereka untuk mempersiapkan pembinasaan kepada yang berbeda. Maka perdamaian atau menjalin hidup indah dengan yahudi atau agama lain yang prinsip kelestarianya adalah membinasakan yang lain adalah mustahil kecuali mereka telah merubah semua doktrin pembinasaan yang amat mereka pegang dan yakini.
• Orang yang tidak punyak prinsip dalam
beragama. Artinya ia sendiri tidak meyakini kebenaran agama yang
dipeluknya. Sehingga mereka cenderung mengatakan semua agama sama-sama
benar. Ini adalah sekelompok manusia yang tidak akan bisa hidup bersama
dalam pebedaaan. Karena ia tidak tahu perbedaan maka iapun tidak
mengerti bagaimana menyikapi perbedaan. Orang seperti ini akan sangat
berbahaya kepada teman-temannya yang seiman. Orang ini akan mudah
bergandengan dengan orang yang tidak seiman dengannya akan tetapi amat
mudah membuat permusuhan kepada orang yang seiman. Ia akan selalu
menjadi duri didalam daging bagi sahabat-sahabatnya. Dalam hal ini bisa
kita lihat dalam Islam liberal. Orang yang bergabung dengan kelompok ini
akan kehilangan prinsip dalam beragama. Tidak punya ketegasan dalam
menentukan sebuah keyakinan. Bahkan hampir ia tidak mengerti kesesatan
dalam beragama atau pelanggaran dalam beragama. Maka banyak orang yang
melanggar agama justru dibelanya. Karna ia belum mengerti perbedaan yang
harus disadari sebagai hal yang tidak harus menjadikanya bermusuhan dan
beradu fisik. Sangat berbeda dengan ajaran Islam yang prinsip dasarnya
adalah rahmatan lilalamin (membuat keindahan di jagat raya).
Maka didalam Islam ada prinsip ketegasan
dalam menentukan perbedaan untuk kemudian disikapi dengan bijak dan
benar sesuai dengan prinsip rahmatan lilalamin. Disaat agama Islam
mengatakan agama lain adalah kafir dan salah bukan berati harus
membinasakanya. Bahkan didalam Islam dilarang memerangi agama lain
kecuali mereka memulai peperangan tersebut. Kita tidak boleh memulai
membuat keributan dengan orang yahudi atau yang lainya, akan tetapi jika
mereka telah memulai seperti yang terjadi di palestina saat ini maka
kitapuan harus bangkit melawan mereka. Begitu juga dengan sesama yang
seagama, Islam mengajarkan kemesraan yang sesungguhnya. Sungguh suatu
yang mengherankan jika ada orang bisa mesra dengan orang lain akan
tetapi dengan keluarga sendiri bermusuhan, maka belumlah ia menjadi
pejuang keindahan dalam kebersamaan. Biasanya hal itu muncul dari musuh
keindahan kelompok kedua yaitu orang-orang yang tidak punya prinsip.
Wallahu a’lam bishshowab.
0 komentar:
Posting Komentar