Pembuka Pintu Rizki Dari Allah SWT
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Sesungguhnya Allah SWT telah menjamin bahwa semua makhluk-Nya, yang
besar maupun yang kecil, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya
termasuk manusia, akan mendapatkan rezeki dari Allah SWT tanpa
mengurangi kekayaan-Nya sedikitpun.
Allah SWT berfirman:
وَمَا
مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ
مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab
yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS. Huud 11: 6)
Setiap kita tidak perlu khwatir akan rezekinya, karena semuanya telah
diatur oleh Allah SWT ketika dirinya masih berupa janin di kandungan
ibunya, bahkan sudah diatur jauh sebelum dunia ini diciptakan.
Allah SWT berfirman
اللّهُ
يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ
“Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia
kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal
kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah
kesenangan (yang sedikit)”. (QS. Ar Ra’du 13 : 26):
Allah SWT yang melapangkan atau menyempitkan, memberikan atau menahan
rezeki seseorang. Dia yang mencukupkan rezeki bagi siapa saja yang
dikehendakinya, dan Dia juga yang tidak mencukupkan rezeki kepada siapa
yang dikehendakinya. Semua itu adalah sunnatullah, ujian kepada manusia,
kita termasuk hamba-Nya yang bersyukur, sabar, atau takabur dan sombong
?
Allah SWT berfirman
أَهُمْ
يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ
فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ
لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضاً سُخْرِيّاً وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ
مِّمَّا يَجْمَعُونَ
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan
kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang
lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Az-Zhukhruf 43 : 32)
Setelah kita sudah yakin bahwa yang mengatur rezeki itu adalah Allah
SWT. Selanjutnya bagaimana? Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, para ulama
telah memberikan petunjuk kepada kita bagaimana cara menggapai rezeki
Allah SWT.
Diantara petunjuk pembuka pintu-pintu rezeki Allah SWT adalah sebagai berikut:
1. Menyempurnakan ikhtiar, berusaha sebaik-baiknya.
Sebagai orang beriman, kita perlu mencari sebab-sebab yang membawa
kepada kemudahan rezeki. Misalnya ingin mendapatkan rezeki untuk biaya
keluarga, anak, istri, berarti kita perlu mencari pekerjaan yang halal
dan mengerjakan pekerjaan kita dengan disiplin dan sebaik-baiknya yang
bisa kita lakukan. Ingin punya anak sholih dan sholihah, kita perlu
mencari istri/suami yang sholihah/sholih dan mendidik anak kita dengan
akhlaq Islam.
Para Nabi dan salaful sholih pun juga bekerja:
“Sesungguhnya Nabi Daud tidak makan kecuali dari hasil jerih payahnya sendiri”. [HR Bukhari].
“Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik dari memakan
hasil jerih payahnya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud makan dari
hasil jerih payahnya sendiri”. [HR Bukhari].
“Zakariya Alaihissallam dulu adalah seorang tukang kayu”. [HR Muslim].
“Dan Zainab (binti Jahsy) adalah wanita pengrajin tangan, ia
menyamak kulit dan melobangi (serta menjahit)nya untuk dibuat khuf atau
lainnya. Lalu ia bershadaqah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” [HR Al Hakim]
“Tidaklah Allah mengutus seorang nabi pun melainkan pernah
menggembala kambing.” Para sahabat bertanya,”Dan engkau sendiri?” Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Ya, aku juga dulu
menggembalakan (kambing-kambing) milik penduduk Mekkah dengan upah
beberapa qirath.” [HR Al Bukhari]
2. Berpagi – pagi dalam memulai beraktifitas.
Dianjurkan memulai aktifitas di mulai pagi-pagi hari, karena merupaka waktu yang diberkahi Allah SWT.
3. Beribadah kepada Allah SWT.
Hadist Qudsi: “Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku
maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak
melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku
tidak menutup kefakiranmu.” (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)”.
4. Memperbanyak Istighfar.
“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan
menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu
Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
5. Memperbanyak Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Bacalah shalawat untukku, maka bacaan shalawatmu untukku itu,
menjadi penebus dosa dan kesucian untuk dirimu, maka siapa yang membaca
shalawat untuk 1 kali, Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali, (yaitu
rahmat Allah turunkan padanya 10 kali lipat).”Man shalla alayya
shalaatan shallaahu alaihi bihaa asyran”.
6. Memperbanyak membaca ”La hawla wala quwwata illa billah”.
“Barang siapa yang lambat rezekinya hendaklah banyak mengucapkan La hawla wala quwwata illa billah” (HR.At-Tabrani).
7. Membaca surat Al-Ikhlas.
“Barangsiapa yang membaca surah al-Ikhlas ketika masuk rumah,
maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan
tetangganya” (HR.Tabrani).
8. Melaksanakan sholat dhuha.
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan
empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan
Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani).
9. Membaca surat Al Waqiah.
“Barangsiapa membaca surah al-Waqi’ah setiap malam, maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup”. (HR. Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
10. Menjaga Silaturrahmi.
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya.” (Riwayat Bukhari)
11. Mengamalkan zikir asmaul husna dan ayat-ayat Alqur’an tertentu.
Misalnya, dua ayat terakhir surah at-Taubah (ayat 128-129) jika
dibaca secara rutin tujuh kali setiap selesai sholat, dikatakan bias
menjadi sebab Allah SWT lapangkan kehidupan dan murahkan rezeki.
لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin. (QS at-Taubah 9: 128)
فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُلْ حَسْبِيَ اللّهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah:
“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku
bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”. (QS at-Taubah 9: 129)
Membaca asmaul husna
“Yaa Allahu, Yaa Rozzaqu” artinya Allah SWT yang Maha memberi rezeki.
“Yaa Allahu, Yaa Ghoniyyu” artinya Allah SWT yang Maha Kaya.
12. Dan TAWAKAL
Allah SWT berfirman
وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ
حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ
شَيْءٍ قَدْراً
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu. (QS. At-Thalaq 65 : 3).
Semoga dengan amalan-amalan sholih tersebut. Allah SWT memberikan
rezeki dan kelapangan jalan hidup kepada kita semua kaum muslimin, amin.
0 komentar:
Posting Komentar