Rabu, 05 Desember 2012

Syahwat Manusia Meraih Kekuasaan & Menggapai Popularitas

 Dermawan, Penguasa Sejati


Saudaraku…
Salah satu syahwat manusia terbesar selain perut dan yang di bawah perut adalah syahwat meraih kekuasaan dan menggapai popularitas puncak. Tak jarang berbagai cara ditempuh oleh manusia untuk meraih kedua harapan tersebut. Tidak masalah, apakah cara yang ditempuhnya sejalan dengan rambu-rambu syari’at atau tidak.
Menjelang pilkada misalnya, ada calon yang merapat ke masyarakat. Shalat di masjid. Mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk mengadakan umrah bersama ke tanah suci. Membagikan sembako gratis. Mendanai renovasi masjid. Membantu fakir miskin. Menyumbang ke yayasan jompo dan lansia. Dan seterusnya. Padahal sebelumnya, ia tidak pernah terlihat shalat berjama’ah di masjid. Kehidupannya tertutup dari masyarakat. Dikenal pelit dan yang senada dengan itu. Hal itu dia lakukan, demi meraih popularitas di masyarakat dan memuluskan jalan menuju kursi kekuasaan. Setelah berkuasa dan duduk di kursi empuk, ia kembali kepada kebiasaan lama. Terlebih jika gagal dalam pertarungan di pilkada, ia akan menjadi lebih negative dari sebelumnya.

Saudaraku..
Pada saat Abdullah bin Mubarak wafat, lebih dari 10.000 orang yang mengiringi jenazahnya ke pemakaman kaum muslimin. Melihat hal ini, khalifah Harun ar Rasyid berkata, “Ia (Ibnu Mubarak) adalah pemimpin sejati.” Karena ia merupakan tokoh agama yang selalu singgah di hati masyarakatnya. Mumpuni di bidang hadits. Menjadi teladan di medan jihad. Menjadi pemimpin bagi orang-orang zuhud. Menjadi cermin dalam ibadah. Dan terdepan dalam berinfaq, sedekah dan derma. Kita terkenang dengan ungkapan menantu Nabi saw; Ali bin Abu Thalib ra: “Orang yang dermawan adalah pemimpin manusia di dunia. Sedangkan di akherat, insan bertakwa adalah pemimpinnya.” (Mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad al Syami).

Saudaraku..
Indah sekali jika kita tergolong orang yang dermawan. Karena setiap pagi kita akan didoa’kan oleh malaikat yang diutus Allah swt setiap pagi untuk mendo’akan kebaikan bagi orang yang mengeluarkan sedekah. Juga dido’akan oleh orang-orang di sekeliling kita dan makhluk lain ciptaan-Nya. Sebaliknya, kikir dan bakhil terhadap harta milik kita, akan mengundang do’a keburukan dari malaikat, orang-orang miskin dan mahkluk ciptaan-Nya di sekitar kita. Kedermawanan akan memikat hati orang-orang di sekeliling kita. Ketika seseorang terpikat dengan sesuatu, maka ia ingin selalu berdekatan dengannya, merasa nyaman bersamanya dan bahkan berkorban untuknya. Maka jangan pernah kita bermimpi menjadi orang yang dicintai orang lain. Dido’akan kebaikan, singgah di hatinya. Jika kita bakhil dan pelit terhadap harta milik kita.

Saudaraku..
Orang yang dermawan sejatinya adalah pemimpin bagi masyarakatnya. Yang akan diikuti ucapannya dengan tulus. Terlebih ketika kedermawanan itu dibingkai dengan ketakwaan. Itulah pemimpin sejati di dunia dan akherat. Yang membimbing masyarakat ke jalan yang Allah ridhai dan cintai. Mari kita jadikan Ramadhan tahun ini sebagai bulan infaq, sedekah, derma dan kontribusi harta. Sebab jika kita tak memulai kedermawanan dari bulan suci ini, mungkin selamanya kita tak akan pernah menjadi orang yang dermawan. 

Wallahu a’lam bishawab.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution