Mengerjakan
Sesuatu ! Awalilah dengan Anggapan yang Mudah ! Sesuatu itu menjadi sulit,
jika sudah di awali dengan anggapan yang sulit !
Menikah dan memilih
jodoh itu pada dasarnya mudah! Cuma bagaimana kita melihat atau mempunyai
pandangan tentang itu. Pandangan tentang sesuatu, sebagai suatu hal yang sulit
atau sebagai suatu hal yang mudah. Ingat ! Sesuatu itu mudah atau sulit,
tergantung dari bagaimana cara kita memandang sesuatu itu sebagai suatu hal
yang mudah atau sulit.
Manfaatkan sesuatu yang sudah siap dan kita punya.
Menurut kami perkawinan adalah
sesuatu yang sangat sakral dan mulia. Oleh karena itu, menurut hemat kami
perkawinan tidaklah harus dilaksanakan secara mewah. Sebab buat apa sebuah
perkawinan dilakukan dengan bermewah-mewah, kalau ternyata tidak mempunya makna
yang sesungguhnya. Makna sebuah perkawinan, yang kurang lebih, mengumumkan dan
mengabarkan telah terjadinya sebuah perkawinan.
Apa artinya kabar dan
pengumuman sebuah perkawinan, jika ternyata pada akhirnya perkawinan itu sangat
sulit untuk dipertahankan. Apa arti sebuah kabar dan pengumuman, jika ternyata
pada akhirnya perkawinan tersebut penuh lubang dan duri. Apa artinya sebuah
pengumuman dan kabar, jika ternyata perkawinan tersebut tidak bisa dijadikan
contoh bagi perkawinan-perkawinan yang lainnya.
Oleh sebab perkawinan itu
sakral dan mulia, maka seharusnyalah kalau kita berani mengumumkan secara
besar-besaran dan banyak biaya itu dilakukan dengan penuh konsistensi, dapat
dipertanggungjawabkan, dan dapat dijadikan contoh tauladan bagi siapa saja yang
melihat dan menyaksikan. Lalu apa makna jika ternyata tidak begitu ? Lalu apa
artinya kalau ternyata tidak konsisten dengan apa yang terjadi? Lalu apa
maksudnya kalau ternyata dalam perkawinannya banyak memunculkan bara (api)?
Kami tidak bisa membayangkan
(ini banyak kasus dan kejadian), ketika perhelatan besar-besaran itu tidak
hanya mengundang masyarakat biasa, teman dan sahabatnya atau malah mungkin
siapa saja kenalan yang banyak itu. Namun perhelatan yang sangat besar biayanya
itu, juga mengundang tokoh-tokoh dan pejabat-pejabat penting. Betapa bahagianya
mempelai itu, saat itu. Hari itu bagai harinya, hari yang mungkin sangat
bersejarah bagi mereka berdua. Bagaimana tidak, perhelatannya saja besar,
tamunya saja banyak dan diiringi dengan musik-musik nada kegembiraan. Di isinya
perhelatan itu dengan petuah-petuah dari salah satu tokoh agama. Pidato-pidato
acaranya saja banyak di isi oleh para pejabat yang telah banyak di kenal.
Bagaimana tidak menjadi hari yang paling berarti bagi mempelai dan keluarganya,
saat itu.
Lalu apa jadinya, lalu apa
artinya, apa maknanya, dan apa maksudnya itu semua? Kalau ternyata perkawinan
itu pada akhirnya tidak bisa menjadi contoh dan tauladan bagi siapa saja yang
dulu datang ke perhelatannya. Lalu apa artinya perkawinan itu jika ternyata
hanya membawa rasa malu bagi keluarga besarnya. Lalu apa jadinya kalau ternyata
perkawinan itu pada akhirnya hanya menjadi berita besar yang cukup menghebohkan
siapa saja yang mendengar dan melihatnya? Lalu apa maksud dan tujuan
perhelatan yang banyak memakan biaya itu, kalau ternyata tidak bisa
dipertanggungjawabkan dan tidak dapat dilakukan secara konsisten seperti apa
yang telah dilakukannya.
Bukan kami menentang sebuah
perhelatan besar sebuah perkawinan. Namun kami berharap dan menuntut konsistensi
dan pertanggungjawabannya dihadapan banyak orang yang telah mendatangi
undangannya. Sebuah konsistensi dan pertanggungjawaban akan usaha untuk
menjadikan sebuah keluarga yang benar-benar bahagia. Keluarga yang bahagia
sebagai mana ilmu cinta yang luhur dan mulia itu. Bukan malah sebagai keluarga
yang sangat bodoh dalam mengartikan cinta dalam keluarga barunya. Sehingga
menjadi keluarga yang sering ditimpa berbagai masalah ,yang sebenarnya terjadi
karena kebodohan dan ketidak tahuan arti cinta dalam keluarganya. Arti cinta
yang sebenarnya mulia dan luhur itu.
Belikan
saja rumah jika sudah cukup untuk membelinya,
Karena anda sudah tahu, apa dibalik
makna dan tujuan sebuah perhelatan perkawinan itu, maka tidak ada keharusanlah
untuk untuk menjadikan perhelatan itu harus dengan biaya yang besar. Apalagi
anda belum mempunyai pilihan dan calon yang ingin dipilihnya, maka menurut
hemat kami, memanfaatkan sesuatu yang sudah siap di manfaatkan akan lebih baik
dari pada menunggu akan dimanfaatkan terhadap sesuatu yang belum pasti dan
jelas.
Toh rumah juga tidak harus
menjadi tempat tinggal, jika kita ingin lebih produktif mengais rejeki.
Tidakkah rumah bisa menjadi sebuah infestasi yang lebih menguntungkan dan
paling aman, dari pada kita punya uang tapi tidak dimanfaatkan sama sekali.
Rumah kan bisa menjadi tempat tinggal sekaligus infestasi jika anda tertarik
akan itu. Tapi yang jelas manfaakan sesuatu yang sudah siap dan kita punya,
apapun yang kita punya tidak hanya sekedar uang saja.
Jodoh sebenarnya punya
makna mudah dan sederhana !
Pada dasarnya jodoh
adalah mudah dan cukup sederhana. Kalau kita mau dan mempelajari ilmunya. Pada
dasarnya jodoh itu mudah kalau kita tidak ingin dan tidak mau mempersulitnya.
Pada dasarnya jodoh itu sederhana kalau kita tidak ingin dan tidak mau terlalu
membuat ketakutan-ketakutan sendiri. Karena memang jodoh itu sebenarnya mudah
dan sangat sederhana.
Begitulah kira-kira
makna dari ilmu tentang jalan hidup. Jadi kalau kita mau mempelajarinya dan
mengerti maka serasa kita menjadi mudah menjalani hidup ini. Kita menjadi mudah
menemukan jodoh kita. Kita menjadi mudah menemukan rejeki kita. Menjadi mudah
untuk menentukan langkah menuju perkawinan kita. Menjadi mudah untuk membina
keluarga yang menyenangkan. Terus dan terus menjadi mudah dan menyenangkan
semua urusan hidup kita. Dan dengan ini, kita justru akan sering mendapat
keberhasilan-keberhasilan dalam hidup kita.
Jodoh dan perkawinan
juga tidak jauh berbeda dengan bagaiman cara kita memandang. Kalau kita sudah
tahu atau mau mempelajarinya maka jodoh dan perkawinan bukanlah hal yang sulit.
Kata jodoh biasanya menjadi menakutkan dan sulit, jika harus dipertimbangkan
terlalu njlimet dan pelik. Kata jodoh kadang-kadang dituntut untuk sempurna,
padahal diri kita tidak selalu sempurna. Manusia tidak akan pernah sempurna.
Untuk itu manusia dituntut untuk mawas diri dan berhati-hati. Sebab kalau
kitadaksempurnaan manusia tidak bisa dikendalikan, bisa-bisa jadi bumerang
dalam menapak langkah hidupnya.
Bagaimana
tidak menjadi bumerang dalam hidup kita, kalau kita selalu secara
berlebih-lebihan dibayang-banyangi oleh ketakutan-ketakutan dan kesulitan yang
telah kita buat sendiri. Kita buat sendiri sebagai sebuah bayangan yang sulit
dan menakutkan, tentang jodoh yang akan kita pilih. Bayangan tentang
kekurangan-kekurangan yang mungkin ada pada jodoh kita. Di lain pihak, kita
kita tidak menyadari bahwa ternyata kita juga punya kekurangan yang ada pada
diri sendiri.
Bayangan
yang telah menjebak kita akan ketakutan-ketakutan untuk memilih. Bayangan yang
telah menjebak kita untuk menakutki sesuatu yang mungkin terjadi. Bayangan yang
membuat kita takut akan sesuatu yang terjadi, jika kita sudah memilih.
Ketakutan-ketakutan akan kekurangan-kekurangan yang ada pada pilihan kita, yang
mungkin bisa jadi tak lebih menakutkan tentang apa yang telah menjadi
kekurangan pada diri kita. Bayangan yang telah kita buat untuk mempersulit diri
kita tentang segala sesuatu. Mempersulit segala sesuatu tentang jodoh kita,
tentang keluarga kita, tentang masa depan kita, tentang kecukupan kita
(kekayaan), tentang pekerjaan kita, dan sebagainya, dan sebagainya.
Inilah makna yang tersirat dalam
jalan hidup yang sebenarnya, yaitu tidak ada sesuatu yang sulit jika tahu betul
permasalahan hidup kita. Kalau kita selalu optimis dan mau banyak belajar
terhadap ilmu kehidupan, niscaya hidup kita pun serasa menjadi lebih mudah.
Semua dan semuanya masalah kehidupan, pekerjaan, jodoh, rejeki dan lain
sebagainya, kalau kita mau belajar tentang ilmunya, pastilah semua menjadi
mudah dan menyenangkan.
Namun sebaliknya jika
kita menghadapi hidup dengan penuh rasa pesimisitas, maka tentu saja jalan
hidup kita juga serasa sulit dan kurang menyenangkan. Bahkan tidak mustahil,
kita malah sering dihadapkan oleh banyaknya masalah yang muncul akibat rasa
kepesimisan kita. Rasa kepesimisan kita akibat ketidaktahun ilmu tentang segala
jalan hidup kita. Dan rasa kepesimisan kita, akibat kita tidak mau belajar
tentang ilmu jalan hidup tersebut. Segala ilmu jalan hidup yang pasti akan kita
hadapi dan kita lalui. Ilmu jalan hidup tentang ilmu yang harus diketahui,
ketika kita mau usaha atau bekerja apapun. Ilmu jalan hidup tentang masalah
jodoh. Ilmu jalan hidup tentang perkawinan, tentang keluarga, tentang
masyarakat dan lain sebagainya. Semua jalan hidup kita akan menjadi mudah kalau
kita mau belajar tentang ilmu jalan hidup. Dan kalau kita bisa menguasai atau
mengerti tentang ilmu itu, pastilah kita akan menganggapnya menjadi mudah.
Menjadi mudah karena kita tahu tentang ilmunya.
Dan Selamat menentukan
Langkah Anda selanjutnya! Selamat Memperjuangkannya
!
Kalau anda bisa mengambil
hikmah dan pelajaran dari semua hidup, Niscaya serasa jiwa anda baru bangun
dari tidur yang terlalu lama !.
Wassalam,
0 komentar:
Posting Komentar