5 dari 10 Kunci Ketenangan
Jiwa.
Dalam hidup yang terkadang penuh dengan berbagai macam godaan, cobaan, ujian,
rintangan, halangan dan berbagai hal yang kadang membuat jiwa menjadi gelisah
resah dan terkadang kalau iman tak menahan beban derita tersebut, bisa
melahirkan keputusasaan yang luar biasa, yang terkadang tidak semua orang bisa
menanggungnya.
Nah untuk itu ada berbagai
ikhtiar yang harus dilakukan oleh manusia yang mengalami hal tersebut di atas,
diantara ikhtiar tersebut adalah sepuluh kunci di bawah ini, semoga dengan
memegang satu dintara sepuluh kunci ini, maka hati insya Allah akan menjadi tenang,
tentram dan penuh kebahagiaan. Selagi lagi ini, hanya ikhtiar manusia
yang ditunjukan melalui sumber utamanya yaitu Al Qur’an dan Hadist.
Pertama, Istigfar,
Istigfar adalah kemampuan seseorang untuk mengakui segala macam kesalahan dan
dosa-dosanya , baik yang besar ataupun yang kecil, dan dengan segala kerendahan
dan ketulusan hatinya mengakui itu semuanya “dihadapanNya” dan dengan niat
untuk tidak kembali lagi melakukan kesalahan atau dosa-dosa tersebut. Dalam
kata lain istigfar adalah tobat yang diucapkan terus menerus, dengan membaca
astagfirullah.
Ada orang yang beranggapan,
ngapain sih pakai istigfar segala? Kalau kita mau baik, ya baik aja, tak
ada urusan dengan istigfar. Namun kalau mau mengikuti metode Al Qur’an, maka
metode istigfar ini sangat ampuh, karena dengan hanya membaca istigfar
berulang-ulang, baik dengan suara maupun hanya di dalam hati, membawa efek yang
sangat bagus. Bahkan dikatakan : “ Mohon ampulah kau kepadaNya, niscaya kau
akan berutung “
Coba perhatikan, hanya
dengan mohon ampun, dalam hal ini istigfar, kita dijanjikan akan berutung ! Nah
pengertian untuk ini sangat luas, seluas kasih dan sayangNya yang tak terbatas.
Dan kalau itu disadari penuh, akan membawa efek yang luar biasa bagi hati, bagi
jiwa atau perasaan. Kalau istigfar itu di ucapkan terus menerus, maka suasana
hati akan mencapai puncak yang tak terucapkan, artinya sukar dilukiskan dengan
kata-kata dan itu hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan, yang
melakukan dzikir terus menerus dengan keikhlasan yang sangat mendalam.
Kedua, Sholawat Nabi,
sholat kepada Nabi Muhammad juga mempunyai keunikan sendiri, mengapa ?
Karena ada orang yang sampai menyangsikan atau dengan bahasa lain, orang ini
protes, buat apa mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhamad SAW, yang jelas-jelas
sudah dijamin Allah masuk dalam syurgaNya, bahkan Beliau adalah manusia
satu-satunya yang insan kamil, manusia paripurna, manusia yang sempurna
disegala line kehidupan !
Lalu kalau Beliau sudah
sempurna, mengapa kita dianjurkan untuk terus menerus mengucapkan sholawat
kepadanya, terutama kalau nama Beliau disebut ? Ya itulah makanya kita sebut
sholawat ini unik. Dengan membaca sholawat kepada Beliau berarti kita juga
bersholawat kepada nabi atau rosul lainnya, karena Beliaulah penghulu para nabi
dan rosul, karena Beliaulah penutup para nabi dan rosul, warosatul anbiya.
Lalu apa hubungannya dengan
ketenangan jiwa ? Dengan membaca sholawat nabi, kita seakan diajak untuk ikut
dalam perjuangan Beliau menegakkan agama Islam, kita seakan dibawa oleh
masa-masa perjuangan Beliau yang penuh dengan onak dan duri, yang penuh dengan
halal rintang, yang penuh dengan cobaan dan ujian, yang penuh penderitaan dan
penghinaan, bahkan nyawa Beliau selalu terancam, karena kapir Qurois saat itu,
ingin sekali membunuh Beliau, namun berkat perlindungan Allah SWT, sampai akhir
hayat Beliau, tetap selamat !
Nah dengan membaca sholawat
kita akan terbawa kemasa Beliau, akan terbawa ke masa perjuangan Beliau, jadi
kalau kita mendapat cobaabn, ujian, rintangan dan sebagainya, kita itu belum
apa-apanya. Dengan menyadari bahwa kita belum apa-apa dan belum di apa-apakan
oleh orang yang membenci atau memusuhi kita, maka akan terbentuk rasa aman di
dalam dada dan hatipun menjadi tentram.
Ketiga, Dua Kalimat
Syahadat, ini kunci yang sangat “cespleng “ yang kalau pakai bahasanya
pewayangan inilah adalah “ Senjata Pamungkas ” senjata “ Dua
kalimah Syuhodo “ yang bila digunakan, akan dapat memisahkan antara kekapiran
dan keimanan, karena hanya dengan mengucap dua kalimat syahadat ini dengan hati
yang penuh keikhlasan dan keyakinan, maka orang tersebut dinyatakan telah
masuk ke dalam Islam !
Ya masuk Islam itu tak
rumit, tak susah dan tak macam-macam, sederhana saja ! Hanya dengan mengucapkan
dua kalimat syahadat “ Asyhadu alla Ila ha ilallah, Asyhadu anna Muhammad
rosulullah, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan, kecuali Allah dan aku bersaksi
bahwa Muhammad utusan Allah “ Maka orang tersebut yang semula kapir atau tidak
beriman, maka saat itu juga dia telah masuk Islam.
Bagaimana kalau itu hanya
ucapan di lidah saja, tanpa sampai ke hati ? Ya namanya munafik ! Lalu
bagaimana, apakah orang tersebut tetap kapir atau sudah Islam ? Sudah Islam,
tapi termasuk golongan orang yang munafik. Orang yang semacam ini justru tidak
akan tenang, karena dia sudah mempermainkan kalimat syahadat tadi.
Ke empat, Membaca Al
Qur'an, ini kunci kemapat yang membuat hati menjadi tenang, kebiasaan membaca
Al Qur’an se-ayat dua ayat atau se-ainan dua ainan yang ditambah dengan
memahaminya setiap apa yang dibaca, insya Allah, selain membuata hati menjadi
tentram, juga akan membawa cakrawala yang makin meluas.
Membaca al Qur’an itu juga
mempunyai keunikan tersendiri, kita akan membaca secara berurutan dari satu
surat ke surat yang lain, atau kita membaca langsung tertuju pada surat
tertentu atau ayat tertentu, bisa dan boleh. Lebih unik lagi di setiap surat
kita diajak untuk ”melompat” dari satu masalah ke masalah lain,
tanpa kehilangan maknanya.
Dalam membaca Al Qur’an
kita sering menemukan dalam satu surat, dari surat yang pendek, apa lagi surat
yang ayatnya panjang dan banyak, diajak untuk “ menari “ dari sekian banyak
masalah, tapi lagi-lagi tidak menghilangkan maknanya dari inti surat tersebut
yang sedang kita baca. Dan cara membacanya, juga banyak variasi, apalagi yang
mempunyai suara merdu… membaca Al Qur’an dengan suara merdu dapat membuat orang
“ tersihir “ untuk mendengarkannya.
Ke lima, wiridan, ini
adalah kunci yang biasanya dilakukan oleh santri-santri dipesantren, yang
biasanya dilakukan pada saat menjelang magrib, menunggu sholat isya dan setelah
sholat subuh. Wiridan adalah kebiasaan membaca ayat tertentu atau dzikir
tertentu yang dilakukan berulang-ulang dengan jumlah tertentu, yang kalau
mengikuti salah ajaran tarekat, akan ditentukan waktu dan jumlah bacaan yang
wiridkan, bahkan ada tarekat yang sampai menentukan dengan gerakan tertentu.
Wirid yang dilakukan atau
dibiasakan dengan waktu dan jumlah tertentu, akan menimbulkan efek pada jiwa
atau hati. Bacaan : “ Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar dan
Lahaula wala kuwata illa billahil alihil adziim “ Yang kelihatannya ringan,
namun disisinyaNya mempunyai nilai atau timbangan berat bagi yang membaca, dengan
demikian ke hatipun akan menjadi
“ ringan ”, pahalanya berat, di hati menjadi tenang. Ajaibkan ?
Membiasakan wirid dengan
potongan ayat tertentu dalam Al qur’an yang dibaca berulang-ulang juga akan
membawa efek khsus bagi yang melakukannya. Biasanya yang dibaca, biasa ayat
Kursi, surat al ikhlas, al fatekha dan lain sebagainya. Bahkan dengan membaca
ayat Kursi secara berulang-ulang bisa menjadi obat yang mujarab bagi hati yang
gelisah.
0 komentar:
Posting Komentar