Selasa, 15 Mei 2012

Menghadapi Jiwa yang Gelisah Resah

5 dari 10 Kunci Ketenangan Jiwa. 

Dalam hidup yang terkadang penuh dengan berbagai macam godaan, cobaan, ujian, rintangan, halangan dan berbagai hal yang kadang membuat jiwa menjadi gelisah resah dan terkadang kalau iman tak menahan beban derita tersebut, bisa melahirkan keputusasaan yang luar biasa, yang terkadang tidak semua orang bisa menanggungnya. 


Nah untuk itu ada berbagai ikhtiar yang harus dilakukan oleh manusia yang mengalami hal tersebut di atas, diantara ikhtiar tersebut adalah sepuluh kunci di bawah ini, semoga dengan memegang satu dintara sepuluh kunci ini, maka hati insya Allah akan menjadi tenang, tentram dan penuh kebahagiaan. Selagi lagi ini,  hanya ikhtiar manusia yang ditunjukan melalui sumber utamanya yaitu  Al Qur’an dan Hadist.

Pertama,  Istigfar, Istigfar adalah kemampuan seseorang untuk mengakui segala macam kesalahan dan dosa-dosanya , baik yang besar ataupun yang kecil, dan dengan segala kerendahan dan ketulusan hatinya mengakui itu semuanya “dihadapanNya” dan dengan niat untuk tidak kembali lagi melakukan kesalahan atau dosa-dosa tersebut. Dalam kata lain istigfar adalah tobat yang diucapkan terus menerus, dengan membaca astagfirullah.

Ada orang yang beranggapan, ngapain sih pakai  istigfar segala? Kalau kita mau baik, ya baik aja, tak ada urusan dengan istigfar. Namun kalau mau mengikuti metode Al Qur’an, maka metode istigfar ini sangat ampuh, karena dengan hanya membaca istigfar berulang-ulang, baik dengan suara maupun hanya di dalam hati, membawa efek yang sangat bagus. Bahkan dikatakan : “ Mohon ampulah kau kepadaNya, niscaya kau akan berutung “

Coba perhatikan, hanya dengan mohon ampun, dalam hal ini istigfar, kita dijanjikan akan berutung ! Nah pengertian untuk ini sangat luas, seluas kasih dan sayangNya yang tak terbatas. Dan kalau itu disadari penuh, akan membawa efek yang luar biasa bagi hati, bagi jiwa atau perasaan. Kalau istigfar itu di ucapkan terus menerus, maka suasana hati akan mencapai puncak yang tak terucapkan, artinya sukar dilukiskan dengan kata-kata dan itu hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan, yang melakukan dzikir terus menerus dengan keikhlasan yang sangat mendalam.

Kedua, Sholawat Nabi, sholat kepada Nabi Muhammad juga mempunyai keunikan sendiri, mengapa ?  Karena ada orang yang sampai menyangsikan atau dengan bahasa lain, orang ini protes, buat apa mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhamad SAW, yang jelas-jelas sudah dijamin Allah masuk dalam syurgaNya, bahkan Beliau adalah manusia satu-satunya yang insan kamil, manusia paripurna, manusia yang sempurna disegala line kehidupan !

Lalu kalau Beliau sudah sempurna, mengapa kita dianjurkan untuk terus menerus mengucapkan sholawat kepadanya, terutama kalau nama Beliau disebut ? Ya itulah makanya kita sebut sholawat ini unik. Dengan membaca sholawat kepada Beliau berarti kita juga bersholawat kepada nabi atau rosul lainnya, karena Beliaulah penghulu para nabi dan rosul, karena Beliaulah penutup para nabi dan rosul, warosatul anbiya.

Lalu apa hubungannya dengan ketenangan jiwa ? Dengan membaca sholawat nabi, kita seakan diajak untuk ikut dalam perjuangan Beliau menegakkan agama Islam, kita seakan dibawa oleh masa-masa perjuangan Beliau yang penuh dengan onak dan duri, yang penuh dengan halal rintang, yang penuh dengan cobaan dan ujian, yang penuh penderitaan dan penghinaan, bahkan nyawa Beliau selalu terancam, karena kapir Qurois saat itu, ingin sekali membunuh Beliau, namun berkat perlindungan Allah SWT, sampai akhir hayat Beliau, tetap selamat !

Nah dengan membaca sholawat kita akan terbawa kemasa Beliau, akan terbawa ke masa perjuangan Beliau, jadi kalau kita mendapat cobaabn, ujian, rintangan dan sebagainya, kita itu belum apa-apanya. Dengan menyadari bahwa kita belum apa-apa dan belum di apa-apakan oleh orang yang membenci atau memusuhi kita, maka akan terbentuk rasa aman di dalam dada dan hatipun menjadi tentram.

Ketiga, Dua Kalimat Syahadat, ini kunci yang sangat “cespleng “ yang kalau pakai bahasanya pewayangan  inilah adalah “ Senjata Pamungkas ”  senjata “ Dua kalimah Syuhodo “ yang bila digunakan, akan dapat memisahkan antara kekapiran dan keimanan, karena hanya dengan mengucap dua kalimat syahadat ini dengan hati yang penuh keikhlasan dan keyakinan, maka orang tersebut dinyatakan telah  masuk ke dalam Islam !

Ya masuk Islam itu tak rumit, tak susah dan tak macam-macam, sederhana saja ! Hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat “ Asyhadu alla Ila ha ilallah, Asyhadu anna Muhammad rosulullah, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan, kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah “ Maka orang tersebut yang semula kapir atau tidak beriman, maka saat itu juga dia telah masuk  Islam.

Bagaimana kalau itu hanya ucapan di lidah saja, tanpa sampai ke hati ? Ya namanya munafik ! Lalu bagaimana, apakah orang tersebut tetap kapir atau sudah Islam ? Sudah Islam, tapi termasuk golongan orang yang munafik. Orang yang semacam ini justru tidak akan tenang, karena dia sudah mempermainkan kalimat syahadat tadi.

Ke empat,  Membaca Al Qur'an, ini kunci kemapat yang membuat hati menjadi tenang, kebiasaan membaca Al Qur’an se-ayat dua ayat atau se-ainan dua ainan yang ditambah dengan memahaminya setiap apa yang dibaca, insya Allah, selain membuata hati menjadi tentram, juga akan membawa cakrawala yang makin meluas. 

Membaca al Qur’an itu juga mempunyai keunikan tersendiri, kita akan membaca secara berurutan dari satu surat ke surat yang lain, atau kita membaca langsung tertuju pada surat tertentu atau ayat tertentu, bisa dan boleh. Lebih unik lagi di setiap surat kita diajak  untuk ”melompat”  dari satu masalah ke masalah lain, tanpa kehilangan maknanya.

Dalam membaca Al Qur’an kita sering menemukan dalam satu surat, dari surat yang pendek, apa lagi surat yang ayatnya panjang dan banyak, diajak untuk “ menari “ dari sekian banyak masalah, tapi lagi-lagi tidak menghilangkan maknanya dari inti surat tersebut yang sedang kita baca. Dan cara membacanya, juga banyak variasi, apalagi yang mempunyai suara merdu… membaca Al Qur’an dengan suara merdu dapat membuat orang “ tersihir “ untuk mendengarkannya.

Ke lima,  wiridan, ini adalah kunci yang biasanya dilakukan oleh santri-santri dipesantren, yang biasanya dilakukan pada saat menjelang magrib, menunggu sholat isya dan setelah sholat subuh. Wiridan adalah kebiasaan membaca ayat tertentu atau dzikir tertentu yang dilakukan berulang-ulang dengan jumlah tertentu, yang kalau mengikuti salah ajaran tarekat, akan ditentukan waktu dan jumlah bacaan yang wiridkan, bahkan ada tarekat yang sampai menentukan dengan gerakan tertentu.

Wirid yang dilakukan atau dibiasakan dengan waktu dan jumlah tertentu, akan menimbulkan efek pada jiwa atau hati.  Bacaan : “ Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu  Akbar dan Lahaula wala kuwata illa billahil alihil adziim “ Yang kelihatannya ringan, namun disisinyaNya mempunyai nilai atau timbangan berat bagi yang membaca, dengan demikian ke hatipun akan menjadi “ ringan ”, pahalanya berat, di hati menjadi tenang. Ajaibkan ? 

Membiasakan wirid dengan potongan ayat tertentu dalam Al qur’an yang dibaca berulang-ulang juga akan membawa efek khsus bagi yang melakukannya. Biasanya yang dibaca, biasa ayat Kursi, surat al ikhlas, al fatekha dan lain sebagainya. Bahkan dengan membaca ayat Kursi secara berulang-ulang bisa menjadi obat yang mujarab bagi hati yang gelisah.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution