Tentang Buah Khuldi
Assalamu’alaikum wr. wb.
Ibnu katsir mengatakan bahwa Allah swt telah membolehkan untuk Adam
dan istrinya Hawa memakan seluruh buah-buahan di surga kecuali satu
pohon saja.
ada saat itu setan dengki terhadap Adam dan Hawa sehingga ia berusaha
untuk membuat makar, tipu daya dan rayuan agar terlepas seluruh
kenikmatan dan pakaiannya yang baik. Setan mengatakan dengan penuh
kebohongan dan kedustaan bahwa tidaklah Tuhan melarang kalian berdua
memakan (buah) dari pohon ini kecuali agar kalian berdua tidak menjadi
malaikat atau kekal di sini dan jika kalian berdua memakannya pasti
kalian berdua akan mendapatkan hal demikian sebagaimana firman Allah swt
:
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى
Artinya : “Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya,
dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon
khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS. Thahaa : 120) yaitu agar kalian berdua tidak menjadi malaikat, sebagaimana firman-Nya :
يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّواْ
Artinya : “Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat.” (QS. An Nisaa : 176) – (Tafsir Ibnu Katsir juz III hal 97)
Sebelumnya Ibnu katsir telah menyinggungnya saat menafsirkan surat Al
Baqooh ayat 35, beliau mengatakan dari Mujahid “dan janganlah kamu
dekati pohon ini” berkata ia adalah pohon tin, demikian pula dikatakan
oleh Qatadah dan Ibnu Juraih.
Abu Ja’far ar razi dari ar Rubai bin Anas dari Abil Aliyah berkata
bahwa siapa yang memakan buah dari pohon itu maka ia menjadi berhadats
dan tidak sepatutnya di dalam surga terdapat orang yang berhadats. Abdur
Razaq berkata bahwa Abdurrahman bin Muhrib berkata,”aku mendengar Wahab
bin Munbih berkata,’Tatkala Allah menempatkan Adam dan Hawa di surga
maka Dia melarangnya dari memakan pohon. Pohon itu memiliki dahan yang
bercabang-cabang sebagiannya dengan sebagian lainnya. Pohon itu
mempunyai buah yang dimakan oleh para malaikat untuk kekalan mereka dan
dia adalah pohon yang dilarang oleh Allah swt terhadap Adam dan
istrinya.
Berikut enam pendapat tentang tafsir pohon ini :
al Imam al Alamah Abu Ja’far bin Jarir semoga Allah
merahmatinya bahwa yang benar dalam hal ini adalah perkataan
sesungguhnya Allah swt telah melarang Adam dan istrinya dari memakan
sebuah pohon dari pohon-pohon surga bukan semua pohonnya. Lalu keduanya
memakan (buah) dari pohon itu. Dan kami tidak mengetahui pohon apa itu
pastinya? Karena Allah swt tidak meletakkan bagi hamba-hamba-Nya suatu
dalil tentang hal itu didalam Al Qur’an dan tidak pula didalam Sunnah
yang shahih.
Ada yang mengatakan bahwa itu adalah pohon gandum. Ada yang
mengatakan,”pohon anggur.” Ada yang mengatakan bahwa itu adalah pohon
tin dan bisa jadi ia adalah salah satu dari apa yang disebutkan itu, itu
adalah ilmu. Jika dia mengetahui maka akan bermanfaat bagi alam dengan
pengetahuannya dan jika seorang tidak mengetahuinya maka alam tidaklah
merugi dengan ketidaktahuannya. Demikianlah yang dipilih oleh Fakhruddin
ar Razi didalam tafsirnya dan juga selainnya, ini adalah yang benar.
(Tafsir Ibnu Katsir Juz I hal 235)
Adapun maksud dari firman-Nya “pohon khuldi” yaitu apabila dimakan
darinya maka kan kekal. Dan bisa jadi pohon itu adalah seperti yang
dimaksudkan oleh Imam Ahmad,”Telah bercerita kepada kami Abdurrahman bin
Mahdi,’telah bercerita kepada kami syu’bah dari Abi adh Dhahak bahwwa
aku telah mendengar Abu Hurairoh berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda,’Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pohon yang apabila
seorang pengendara dibawahnya kerindangannya berjalan selama seratus
tahun namun belum bisa mengitarinya yaitu pohon khuldi.” Ini juga
diriwayatkan dari Ghandar dan Hajjaj dari Syu’bah. Abu daud ath
Thayalisi didalam musnadnya meriwayatkan dari Syu’bah juga. Ghandar
mengatakan,”Aku berkata kepada Syu’bah bahwa itu adalah pohon khuldi.”
Dia mengatakan,”tidak ada didalamnya (kalimat) pohon itu.” (Al Bidayah
wa an Nihayah juz I hal 86)
Dari beberapa riwayat dan penjelasan diatas tampak bahwa Allah swt
hanya menjadikan pohon khuldi itu sebagai ujian bagi Adam dan Hawa agar
tidk mendekati dan memakan buah darinya. Meski pada akhirnya mereka
berdua terkena bujuk rayu dan tipu daya setan sehingga memakannya yang
menjadikannya diturunkan dari surga, sebagaimana dikatakan Ibnu Jarir
dan riwayat dari Wahab bin Munbih.
Wallahu A’lam
0 komentar:
Posting Komentar