Saling Dukung Dan Memahami Ketika Menikah
Menjadi suami yang mendukung istri adalah berat, begitupula
sebaliknya menjadi istri yang mendukung suami juga tak kalah beratnya.
Aktivitas pernikahan ketika tak mampu memanajemen kedua hal ini akan
berakibat pada pertengkaran yang tak seharusnya terjadi.
Menjadi suami yang memahami posisi istri dan menjadi istri yang
memahami posisi suami adalah kesinambungan dalam kehidupan rumah tangga.
Kegiatan ini akan semakin meninggakat ketika kehidupan tak hanya di isi
oleh satu orang suami dan satu orang istri, tapi kemudian akan hadir
anak-anak dalam kehidupan yang akan semakin memperberat ujian “memahami
dan saling dukung” setelah menikah.
Ini Adalah Proses
Memahami dan saling dukung tentunya tidak akan muncul begitu saja,
dan perjalanannya adalah proses kesempurnaan. Ketika Allah menjanjikan
bahwa pernikahan adalah pelengkap dari keimanan maka untuk menguraikan
janji-janji tersebut tak cukup hanya sekedar ucapan “saya terima
nikahnya…” lalu sempurnalah ia.
Sehelai kain yang kemudian dijahit menjadi pakaian yang enak
dipandang memiliki proses yang panjang bahkan harus membuang
bagian-bagian yang tak diperlukan. Perlu ukuran-ukuran yang tepat
sehingga tak salah dalam mempola, perlu mata yang jeli melihat arah
benang kemana langkah-langkahnya dan kemudian perlu kaki yang kokoh
untuk selalu setia memulai gerak jahitannya.
Kesalahan dalam memotong kain tak harus membuang kain secara
keseluruhan hanya perlu memodifikasinya sehingga ketika telah menjadi
pakaian makan ia menjadi pakaian indah nan mengenakkan mata
memandangnya. Inilah proses sederhana dalam pernikahan. Butuh dukungan
dana pemahaman yang utuh dalam menjalaninya. Dan ini adalah proses
menuju bentuk dukungan dan pemahaman yang lebih tinggi kedudukannya.
Dukungan Dan Pemahanan Akan Terus Terjadi
Pernikahan tidaklah direncanakan hanya berjalan 1 atau 2 tahun saja.
Banyak doa terucap bahwa “kuingin bidadari cemburu karena kaulah tetap
pilihanku di surga”. Karena impian-impian inilah yang membuat proses
demi proses terus berlanjut sehingga dukungan dan pemahaman harus terus
diperbaharui dengan berjalannya waktu.
Masalah yang dihadapi hari ini tidaklah akan sama dengan masalah esok
hari dan masalah yang dihadapi di tahun-tahun pertama pernikahan
tidaklah sama dengan masalah-masalah di puluhan tahun usia pernikahan.
Roda akan terus berputar dan begitupula masalah-masalah dan setiap
perputaran akan ada nilai-nilai yang akan menciptakan dukungan saling
memahami diantara cinta.
Belajar Dari Mereka
Salah satu proses dalam hal ini agar tidak terjatuh pada hal-hal yang
tidak disenangi oleh Allah swt adalah dengan belajar. Proses belajar
ini bisa didapatkan dari orang-orang yang telah terlebih dahulu
menjalaninya. Seorang ustadz pernah mengatakan bahwa para ulama bisa
menulis buku-buku bukan hanya karena mereka memahaminya tapi yang lebih
utama adalah karena mereka telah menjalaninya.
Proses belajar dari mereka ini bisa kita dapatkan paling utama adalah
dari orang tua, murabbi, ustadz, saudara atau orang-orang yang berada
di sekeliling kita. Allah swt tidak akan pernah lengah ketika ada
hamba-Nya yang tengah berusaha mencukupkan agamanya karena kecintaan
kepada Tuhannya. Dan kemudian bisa jadi permasalahan-permasalahan yang
kita hadapi ada jawabannya pada mereka-mereka tempat kita bertanya.
Penutup
Memberikan dukungan dan memahami pasangan adalah hal yang mutlak
didalam pernikahan. Hal yang kecil kemudian menjadi besar hanya karena
kita tak bisa memahami bagaimana kondisi pasangan kita dan juga hal yang
besar kemudian menjadi kecil ketika kita tak merasa bahwa pasangan kita
membutuhkan dukungan kita.
Bagaimana Khadijah ra selalu mendukung Rasulullah saw dalam dakwah
dan begitupula Rasulullah saw memahami Khadijah ra hingga Aisyah ra
cemburu pada cintanya.
Pahamilah pasangan kita dan teruslah mendukungnya, hari ini dan
sampai nanti seperti Rasulullah saw yang sangat merindui Khadijah ra
dengan selalu menyebut namanya.
Wallahualam
Faguza Abdullah
Faguza Abdullah
0 komentar:
Posting Komentar