Selasa, 11 Maret 2014

Tunaikan Amanah

 
Perjalanan Kehidupan

Jika kita ingin menghitung-hitung setiap kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah subhanahuwata’ala tentunya tidak akan pernah cukup waktu kita untuk menghitunganya. Hal ini tentulah disebabkan karena telah begitu banyaknya nikmat yang telah Allah subhanahuwata’ala berikan bahkan ketika kita sedang tertidur.
Kehidupan kita sebagai manusia tidaklah semuanya berjalan dengan sesuai kehendak kita. Terkadang kita di atas dan terkadang kita di bawah. Kemudian bagaimana langkah kita dalam menyikapinya sehingga posisi apapun yang kita dapatkan kita tetap menjadi hamba yang bersyukur. 
 
Tak sedikit orang yang selalu merasa hidupnya selalu dalam kepayahan, dalam kesusahan. Tapi tak jarang pula justru orang-orang yang merasakan hal ini adalah orang-orang yang hidupnya dipenuhi dengan gelimang kemewahan. Setiap insan mempunyai amanah. Amanah terhadap dirinya, amanah terhadap keluarganya, amanah terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya. 

Tentunya ketika kita telah menyadari setiap amanah yang kita miliki maka hal tersebut harus kita tunaikan agar kita terhindar dari hal-hal yang justru bersifat dzalim. Menunaikan amanah yang telah diamanahkan kepada kita merupakan hal wajib yang harus di tunaikan dalam perjalanan hidup kita. Tapi justru tak sedikit yang terlena dengan dunia sehingga melupakan amanah-amanah yang telah ada pada dirinya. 

Dunia ini dengan segala pernak-perniknya penuh dengan gelimang kenikmatan yang sesungguhnya hanya memberikan kenikmatan sementara, tapi justru kita terlena dalam menjalaninya. Bahkan melupakan amanah yang nantinya justru berhubungan dengan bagaimana pertanggungjawaban kita dengan Allah subhanahuwata’ala nantinya. Mungkin hal ini harus kita renungi bersama, amanah apa saja yang telah kita lalaikan dengan mendahulukan dunia. 

Bahkan tak sedikit orang-orang yang kita dzalimi ketika amanah itu tidak kita tunaikan sementara dunia berada dalam genggaman kita. Sungguh betapa dzalimnya, bahkan mungkin saudara kita yang sedang berharap pada kita untuk segera menunaikan amanah kita mungkin sedang kepayahan dalam menjalani dunianya. Tentunya tidak ada yang ingin didzalimi dalam menjalani hidup, termasuk juga kita. 

Tentunya tak ada yang tidak menginginkan dunia sebagai alat kemudahan dalam mejalani hidup di dunia. Tapi justru kemudian kita telah membaliknya. Harta atau dunia adalah hal yang utama sedangkan amanah adalah yang kesekian kalinya. Dzalim kepada diri sendiri, kerabat, bahkan pada Allah subhanahuwata’ala adalah hal yang biasa hanya untuk mendapatkan dunia yang sementara. 

Saudaraku Sudah saatnya kita menghitung-hitung kembali setiap amanah yang masih belum kita tunaikan, di saat begitu banyak hal dunia yang dapat menunaikannya. Tentunya kita berlindung kepada Allah subhanahuwata’ala dari doa orang-orang yang telah kita dzalimi, karena doa-doa mereka tanpa hijab ketika tangan telah di tengadahkan kepada-Nya. 

Mari kita tunaikan amanah, karena setiap kita nantinya akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Dunia ini beserta isinya tidaklah membawa kesuksesan, tapi yang membawa kesuksesan adalah ketika kita bisa menunaikan amanah dengan sebaiknya dan tidak bersikap dzalim terhadap orang-orang yang telah mempercayakan amanah pada diri kita. 

Pada Allah subhanahuwata’ala kita memohon ampun.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution