Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Jodoh? Kematian?
Sama-sama sangat misterius, entah kapan tiba saat yang tepat kita
semua merasakan dua hal tersebut. Ada persamaan dan perbedaan dari
keduanya.
Seiring berjalannya waktu, dua hal tersebut semakin dekat. Jodoh,
yaa semua orang pasti sangat menunggu-nunggu dirinya berjodoh dengan
seseorang dan menikah. Kematian, yaa mungkin sebagian orang tidak
pernah mengira bahwa hal ini juga harus kita tunggu. Kedua hal tersebut
haruslah dengan persiapan-persiapan, bukan?
Jodoh dan Kematian, keduanya haruslah dipersiapkan. Mempersiapkan
diri, memperbaiki diri, memantaskan diri agar dapat mendapatkan yang
terbaik untuk akhir dari perjalanan ini. Namun terkadang kita melupakan
hal ini, melupakan perjalanan menuju goal dari hidup kita, entah itu
soal jodoh atau kematian. Jodoh, sebuah penantian panjang yang harus
juga kita persiapkan segalanya untuk bertemu dengan seseorang dan
membangun cinta melalui pernikahan. Persiapan yang harus disiapkan dari
jauh dan tidak juga secara mendadak.
Tetapi, sebagian orang masih
banyak berkata,
“ah, gue kan masih muda masih pengen main-main,
masih jauh juga buat nikah nanti aja lah kalo gue udah mau nikah baru
gue memperbaiki diri,mempersiapkan semuanya. Yaa sekarang mah nikmati
aja masa-masa muda gue dengan have fun.”
Haloo pemuda! emang kalo
udah menikah dengan jodoh Anda, Anda tidak bisa have fun? tidak bisa
lagi menikmati masa muda gitu? Hoo Anda tidak tepat tuh kalo berfikiran
seperti itu. Justru masa muda Anda lebih sangat indah bahkan barokah
pula, Insyaa Allah.
Kalo Anda menikah saat usia muda itu berarti kan
Anda lebih banyak dekat sama Allah, ga yakin? Coba aja deh buktiin.
(walau penulis sendiri juga belum measakan langsung, tapi penulis yakin
itu karena banyak banget kisah-kisah nyata mereka yang menghabiskan
masa muda mereka sudah dengan pasangan halal mereka loh)
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan
perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik....” (QS.
An-Nur : 26)
Persiapan itu ga sedekar persiapan siap atau engganya, persiapan
itu juga terkait niat. Kalo niat kita baik dan suci, insyaa Allah,
Allah akan memudahkan dan melancarkan niat yang suci tersebut, begitu
pun sebaliknya.
Saya tekankan lagi, persiapan itu tidak lah harus menunggu tiba saatnya akan terjadi tetapi persiapkan lah semuanya dari jauh, walau belum tau tepat kapan waktu itu akan tiba.
Begitu pula dengan kematian, apalagi ini sangat misterius (pake
banget). Yaa, kalo jodoh kan bisa kita ukur dengan ikhtiar kita
menjemput jodoh itu sendiri.
Tetapi kalo kematian, hooo tidak! Ga bisa
di ukur-ukur dan di tebak-tebak waktunya akan tiba kapan. Kita harus
bener-bener mempersiapkan diri kita untuk hal ini, bener-bener deh, ga
boleh main-main! Jangan pake nunggu-nunggu lagi! Ya iyalah! Emang
malaikat pencabut nyawa izin ke kita dulu sebelumnya buat mencabut
nyawa kita? Ya engga lah!
Katanya sih mau masuk syurga, tapi kok aurat
belum juga ditutup, tapi kok sholat aja masih lalai. Astaghfirullaah,
semoga menjadi instropeksi buat kita semua dan So, daripada kita berleha-leha di usia muda ini mending persiapin
deh dari sekarang. Mau itu kapan waktu nya, isi aja usia muda kita
dengan terus memperbaiki diri.
Katanya mau mendapat pendamping yang sholeh/sholehah? Katanya mau
masuk syurganya Allah. Yaudah deh, jangan banyak mikir. Lakuin sekarang
juga! Tapi, ingat yaa semua itu diniatkan karena Allah bukan karena
selain Allah. Kalo hanya ingin mendapatkan jodoh sholeh/sholehah atau
hanya ingin mendapatkan syurga Allah.
Lantas jika semua itu tidak ada.
Maukah kamu tetap memperbaiki diri? Tentu saja itu semua harus dengan
niat karena Allah, karena bukti kecintaan kita kepada Allah. Insyaa
Allah, kalo udah dapet niat nya seperti itu, akan dapet deh tuh pasangan
sholeh/sholehah dan sekaligus syurganya Allah (enak ga tuh?) Toh itu
semua hanya hadiah bagi kita yang menautkan segalanya karena kecintaan
kita kepada Allah. Insyaa Allah....
Sekian dulu semoga tulisan ini bermanfaat buat siapa saja
yang membacanya dan Mohon maaf, kalo ada kata-kata
yang kurang berkenan atau ga enak di bacanya. Saling menasehati, saling mendo’akan
0 komentar:
Posting Komentar