Jumat, 21 Maret 2014

Pertemanan

PERSAHABATAN ATAU PERTEMANAN DALAM ISLAM
 
  Sahabat berasal dari bahasa arab shahabah (ash-shahaabah) yang awalnya berujuk atau ditunjukan kepada sahabat nabi.
            Persahabatan atau pertemanan adalah mengambarkan dua orang yang mempunyai perilaku atau kerjasama yang saling mendukung. Istilah persahabatan mengambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Persahabatan saling melengkapi satu sama lainnya yang saling menolong dan terlibat dalam perilaku yang mungkin sama. 

Dengan adanya sahabat bisa saling bertukar nasehat jika salah satunya mempunyai masalah yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri, maka dengan adanya sahabat bisa membantu atau memberikan masukan atau pendapat yang dapat membangun percaya diri untuk menyelesaikan masalah. 

Itulah gunanya mempunyai sahabat atau teman. Segelintir orang mengartikan persahabatan dengan kepercayaan dan tidak akan menyakiti sahabatnya sendiri, tapi mungkin anggapan bahwa teman tidak akan menyakiti, itu salah. 

Terkadang teman atau sahabat menjadi musuh yang mematikan bagi teman atau sahabatnya, karena masalah pribadi kita sahabat atau teman sudah tau. Kelemahan dan kekurangan kita, maka akan menjadi senjata untuk menjatuhkan kita. 

Jangan terlalu mempercayai seorang teman, yang akhirnya akan berakibat fatal. Terkadang teman melakukan hal yang sebelumnya kita tidak sangka, seperti menusuk kita dari belakang. Melihat kelibahan yang kita punya, sehingga iri hati akan timbul dan berkeinginan untuk menjatuhkan kita dan menjelakkan nama kita. 

Maka mencari teman haruslah berhati-hati, harus melihat latarbelakang, agama, dan sifatnya.

Ada beberapa nilai yang diperlihatkan dalam konsistennya, yaitu :
  • Kecenderungan menginginkan apa yang terbaik satu sama lainnya
  • Simpati dan empati yang selalu diperlihatkan
  • Saling jujur satu sama lainya yang merupakan sesuatu yang sulit untuk mengungkap kebenaran
  • Saling mengerti satu sama lainnya agar tidak terjadi hal saling tuduh jika ada sesuatu hal atau masalah yang terjadi.
Persahabatan lebih dari hubungan pribadi yang mempunyai tingkat keintiman yang berbeda. Ilmu yang mempelajari persahabatan, antara lain : psikologi, antropologi dan zoology dan teori yang telah dikemukakan tentang persahabatan antara lain : psikologi social, teori pertukaran social, teori keadilan dan dealektika.

            Persahabatan dalam islam harus diikat oleh keimanan dan kasih sayang antara mereka. Karena iman selalu bersemayam di dalam hati tidak dalam pikiran, iman tidak hanya sebatas pemahaman saja. Jika iman ada di dalam hati maka pemahaman, kometmen atau kesepakatan sudah berada didalam pikiran.

            Membangun persahabatan didasari dengan kecintaan terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Agar ikatan tersebut lebik konsisten, amanah dan istiqomah. Persahabatan dalam Islam dibina dan dijaga baik didalam spiritual ataupun kegiatan social. Persahabatan diibaratkan seperti tubuh, kenapa demikian karena jika salah satu bagian tubuh terasa sakit maka bagian tubuh yang lain akan merasakan. Begitu pula persahabatan, jika sahabat kita mempunyai masalah atau didera kesedihan maka kita akan merasakan simpati terhadap sahabat kita, seperti kita yang mempunyai masalah tersebut.

            Persahabatan atau pertemanan karena duniawi tidak akan bertahan lama. Berbeda dengan persahabatan atau pertemanan yang didasari oleh kecintaan terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya akan terjalin dengan erat sampai akhirat nanti. Allah berfirman : “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa” (QS. Az-Zukhruf : 67). 

Maka jelas sekali bahwa tidak semua sahabat atau teman akan baik ataupun akrab dengan kita, maka suatu saat nanti akan menjadi musuh dalam selimut yang akan menikam kita dari belakang, jadi jangan terlalu mempercayai teman atau sahabat, kalau kita belum tahu latarbelakang, sifat dan agamannya. 

Terkadang orang melihat atau mencari teman hanya melihat dari sisi luarnya saja dan tidak mlihat sisi-sisi yang lain, yang mungkin suatu saat akan menghancurkan kita oleh sebab itu. Jika kita ingin mencari teman carilah teman yang didasari dengan kecintaanya terhadapa Allah SWT dan Rasul-Nya, yang akan membawa ketempat yang lebih baik.

Mementingkan sahabat seperti halnya kita mementingkan diri sendiri. Firman Allah SWT dam Hadits Qudsi, sebagai berikut : “Sudah pastilah kecintaan-Ku itu untuk orang-orang yang saling ziarah menziarahi karena AKU (Allah SWT). Sudah pasti pula kecintaan-KU untuk orang yang saling cinta mencintai karena AKU (Allah SWT). 

Sudah pasti pula kecintaan-KU kepada orang-orang yang saling bantu membantu karena AKU (Allah SWT). Juga, sudah pastilah kecintaan-KU untuk orang yang saling tolong menolong karena AKU (Allah SWT).” Diriwayatkan oleh Ahmad dan Hakim.

            Ikhlas dalam menjalin persahabatan akan memberikan kesegaran jiwa, ikhlas dalam memberi dan menerima suatu hal yang dalam bentuk pertolongan ataupun pemeberian dari individu yang sesama muslim. Yang harus dipertanyakan adalah apakah anda telah berlaku jujur dan adil terhadap diri anda sendiri sebelum berlaku jujur dan adil terhadapa sahabat anda ?. Dalam menjalin persahabat jangan memandang bulu atau melihat status sosialnya, karena sekarang sebagian orang menjalin persahabatan melihat dari materi dan satus sosialnya yang dapat menguntungkan bagi dirinya sendiri.

            Bersahabat atau berteman merupakan sesuatu yang umum. Karena manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri. Karena manusia adalah makhluk social maka harus bergaul atau berteman dengan sembarang orang dengan seenaknya. Karena perilaku kita akan bisa mengikuti perikau teman kita, Karena secara tidak langsung kita akan di persuasif dan mengikuti perilaku yang negative sahabat atau teman kita. Dengan begitu, carilah sahabat atau teman yang mempunyai kualitas agama dan akhlaqnya. Rasulullah bersabda : “ seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

            Perubahan sikap dan tingkah laku tergantung darimana teman atau sahabat kita berasal dan agamanya apa, yang akan mempengaruhi perubahan sikap dan tingkah laku kita sehari-hari, jika sahabat atau teman kita berasal dari lingkungan yang baik maka sifat dan tingkah laku kita akan mengikuti teman atau sahabat kita dan juga sebaliknya. Karena lingkungan dampaknya cukup besar dalam merubah sikap dan tingkah laku kita ataupun sahabat atau teman kita.

            Sebelum kalian terjerumus maka dari itu carilah teman hanya semata-mata kecintaan kita terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya.

komplak

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution