Sikap Seorang Muslim saat Didera Fitnah dan Dizhalimi
Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah
difitnah dan dizhalimi orang lain. Kadang kita ini sudah berhati-hati,
berbuat baik, namun kebaikan dan prestasi kita, tidak selamanya dapat
dukungan dan penghargaan.
Ternyata ada juga yang mencibir, kemudian
memfitnah dan menzhalimi diri dan keluarga kita. Hal ini membuat kita down dan hampir-hampir bisa stress.
Orang-orang yang suka memfitnah itu ternyata bukan hanya memfitnah,
tapi ia juga meneror dan menyakiti kita dan keluarga kita lahir dan
batin.
Apa yang harus kita lakukan, jika kita difitnah dan dizhalimi oleh
orang lain. Solusi apakah yang diberikan oleh Islam dalam hal ini? Ada
5 solusi yang bisa kita lakukan , yaitu:
1. Menyiapkan mental untuk tetap tegar dan sabar.
Kita harus mempersiapkan diri untuk tetap tegar dan sabar menghadapi
kondisi apapun dan bagaimanapun. Baik senang atau susah. Jika kita
difitnah dan dizhalimi. Maka sebenarnya itu bonus buat kita. Allah
sayang terhadap kita. Karena hakikatnya kalau kita difitnah dan
dizhalimi, maka keburukan kita akan diberikan kepada yang memfitnah dan
menzhalimi kita. Sebaliknya kebaikan orang yang memfitnah akan
diberikan kepada kita. Jika kita tahu akan hal ini. Hati kita akan
tenang. Ternyata orang yang memfitnah dan menzhalimi itu adalah
orang-orang yang merugi dan menghancurkan diri mereka sendiri.
2. Ridha dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain.
Rasululullah mengajarkan agar kita ikhlas menerima fitnah dan
kezhaliman dari orang lain. Perumpamaannya adalah orang yang difitnah
itu laksana bola pimpong yang ditekan kedalam air. Jika bola pimpong
itu dilepaskan maka ia akan melompat tinggi ke angkasa. Demikianlah
perumpamaan orang yang ridho dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman
dari orang lain, insya Allah derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT.
3. Yakin Allah yang akan membalas.
Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Tidak ada
satu atompun yang lepas dari pengawasan-Nya. Tidak ada satu
kejahatanpun yang tidak akan dibalas. Jika kita difitnah oleh orang
lain dan dizhalimi lahir dan batin, pasrahkan kepada Allah. Jangan
kotori hati dan jiwa kita untuk balas dendam. Ikhlaskan semuanya kepada
Allah SWT. Allah yang akan membalasnya dengan siksa yang pedih. Alam
semesta juga akan membalas kejahatan orang tersebut. Karena alam
semesta adalah tentara Allah yang sangat setia kepada perintah-Nya.
Maka bersabarlah dan pasrahkan kepada Allah SWT.
4. Evaluasi Diri Jika kita difitnah dan dizhalimi.
Maka yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita. Apakah
kita melakukan kesalahan seperti yang difitnahkan tersebut. Jika
jawabannya ’ya’, maka kita harus cepat-cepat bertaubat dan memperbaiki
diri kita. Jika jawabannya ’tidak’, bersabarlah. Semua kejadian pasti
ada hikmahnya. Kita tidak tahu ada skenario apa dibalik fitnah
tersebut. Yang jelas, semua kejadian itu ada hikmah dan pelajaran yang
terbaik buat kita. Kita harus lebih mendekatkan diri kita kepada Allah
SWT, memohon perlindungan kepada-Nya.
5. Hanya Allah-lah Satu satunya Penolong dan Pelindung
Sesungguhnya tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah
swt. Baik berupa musibah maupun nikmat. Walaupun bergabung jin dan
manusia seluruhnya untuk mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh
satu helai rambut pun tanpa izin-Nya. Begitu pun sebaliknya, walaupun
bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi
sesuatu, tidak pernah akan datang satu sen pun tanpa izin-Nya.
Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan siapapun, tanpa izin-Nya
tak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka, sebodoh-bodoh kita
adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah Swt.
Itulah biang kesengsaraan dan biang menjauhnya pertolongan Allah Swt.
Ketahuilah, makhluk itu “La haula wala quwata illa billahil’ aliyyil ‘
azhim”. Tiada daya dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang
MahaAgung.
Asal kita hanyalah dari setetes sperma, ujungnya jadi bangkai, ke
mana-mana membawa kotoran. Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat
2 dan 3, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah
(bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi
setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak
disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah,
niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.”
0 komentar:
Posting Komentar