Betapa sombong lah orang-orang yang dalam sepanjang
hidupnya tidak mendapati indahnya Sholat malam (Qiyamul Lail), karena
melupakan Sang Pemberi nikmat dan rezki dunia. Bangun di waktu sepertiga
malam mendekatkan diri dan bersujud kepada Sang Khalik merupakan
senjata paling ampuh dalam menghadapi ujian dunia. Banyak fadhilah yang
dipetik dari amalan Qiyamul Lail, dan inilah warisan para nabi dalam
mengemban tugas dan mewujudkan visi besar peradaban manusia.
Beruntunglah bagi yang telah mampu memetik buah dari amalan sholat
malam sepanjang hidupnya, beruntunglah bagi mukmin yang telah merutinkan
sholat malam dan menjadi kebiasaan yang terus-menerus. Segala urusan
dan cobaan dunia akan menjadi ringan ketika Qiyamul Lail telah membudaya
dalam keluarga mukmin.
Memang terasa berat rasanya jika mengawali amalan Qiyamul Lail pertama kali, karena bagaimana pun bisikan syaitan terus menghasut manusia agar terjerembab pada kesesatan dunia. Dengan beragam status sosial, jabatan dan pekerjaan menafkahkan keluarga terkadang kita terlena untuk mendekat kepada sang Pemberi rezki. Dengan kondisi ini, patut lah kita cermati bagaimana agar hidup kita lebih indah dan menenteramkan hati. Jalan satu-satunya adalah terus lah bersyukur dengan segala karunia yang diberikan Allah Swt. kepada kita semua. Secara praktis dan visioner dengan mengamalkan Qiyamul Lail.
“Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami
adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka
segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula
mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan
mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap,
serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.” (As-Sajdah: 15-16)
Mengingat banyak mukmin yang masih enggan membiasakan Qiyamul Lail,
karena rasa cape dan tak kuasa menahan kantuk akibat kesibukan kerja di
siang hari, berikut merupakan rahasia agar kita mampu membiasakan sholat
malam dan dimudahkan Allah untuk terus melestarikannya:
Pertama, Jangan terlalu banyak makan dan minum
Salah seorang ahli ibadah pernah berkata, “Wahai hamba-hamba Allah,
janganlah kalian banyak makan dan minum, karena dengannya kalian akan
banyak tidur dan terhalang dari Qiyamul Lail (tidak bisa melakukannya),
sehingga kalian akan mendapatkan kerugian yang banyak dan akan menyesal
ketika kalian telah mati.”
Ungkapan bijak tersebut bisa dipahami bahwa dalam mengkonsumsi
makanan adalah secukup dan seperlunya sesuai porsi dan waktu yang wajar.
Praktisnya adalah tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, jadi
pertengahan (proporsional) dalam mengkonsumsi makanan.
Kedua, Jangan terlalu lelah di siang hari
Diantara hal yang dapat membantu anda dapat menikmati indahnya
Qiyamul Lail adalah hendaknya anda tidak membebani diri anda dengan
pekerjaan berat pada waktu siang. Hal ini dipahami memang dilematis
untuk diamalkan, mengingat bahwa konsentrasi pikiran dan gerak fisik
setiap orang dalam lingkungan kerja yang beragam. Ada yang menjadi
buruh, petani, pedagang atau pekerja kantoran dan profesi lain
masing-masing memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Berat ringannya
pekerjaan fisik biasanya memang berdasar pada level jabatan dan status
sosial, dan masing-masing menjalankan kewajiban dalam rangka memberi
nafkah keluarga. Kewajiban mencari nafkah inilah yang bisa dipersepsi
menjadi hari-hari produktif kerja yang sudah pasti menguras energi,
menjadi dalih tak kuasa menahan kantuk untuk bangun malam.
Cara cerdas dalam upaya ini adalah dengan sekuat mungkin berusaha
melakukan tidur siang meskipun hanya satu jam, dan jangan lupa niatkan
tidur siang anda itu untuk bekal bangun malam agar mampu mengamalkan
Qiyamul Lail. Beruntung lah bagi orang-orang yang berprofesi menjadi
wirausaha, biasanya tidak terikat jam kerja dari pimpinan atau sistem
organisasi kantor. Namun juga tidak menutup kemungkinan para pekerja
buruh tambang dan pekerja bangunan yang luar biasa berat, panas
menyengat badannya mampu menikmati indahnya Qiyamul Lail. Hal tersebut
biasanya menerapkan kebiasaan yang terus menerus diamalkan, dengan
menghela napas dan tiduran setelah sholat dhuhur di waktu jam istirahat
meski kurang dari satu jam.
Ketiga, Jangan bermaksiat kepada Allah
Ini merupakan hal terpenting yang dapat membantu anda melakukan
Qiyamul Lail. Salah seorang tabi’in pernah berkata “Janganlah kalian
berbuat maksiat kepada Allah Swt. Pada waktu siang, agar kalian dapat
bangun pada waktu malam.” Sufyan At Tsauri juga pernah berkata, “Saya
pernah terhalang dari Qiyamul Lail (tidak dapat melakukannya) selama
lima bulan karena satu dosa yang telah saya lakukan.” Seseoran bertanya
kepadanya, “Dosa apa itu?” Sufyan menjawab, “Saya penah melihat seorang
laki-laki sedang menangis, kemudian saya berkata, ‘Sungguh, ini sangat
memalukan .”
Ketahuilah bahwa sesungguhnya perbuatan-perbuatan dosa dapat menjadi
ikatan bagi seseorang karena itu lepaskanlah ikatan itu dengan menyesali
perbuatan dosa yang telah anda lakukan , serta beristighfar dan
bertaubat kepada Allah.
Keempat, Hendaklah dilakukan secara bertahap
Ini juga merupakan kebiasaan yang tidak kalah pentingnya. Hendaklah
anda tidak melakukan dengan semangat menggebu-gebu, tetapi hanya
sementara, seperti dengan mangatakan, “Pada hari ini saya akan melakukan
Qiyamul Lail semalam penuh.” Ketahuilah, bahwa semangat ini merupakan
salah satu pintu masuk yang terkenal bagi syaitan, dimana syaitan sering
melakukan aksinya dengan hasil yang sangat memuaskan. Bagi para pemula
yang melatih Qiyamul Lail, dalam hal ini ditekankan pada intensitas dan
kualitas penghayatan sholatnya, bukan banyaknya rokaat dan lamanya
waktu.
Apalah artinya anda semangat mengamalkan Qiyamul Lail satu malam
penuh, sementara hari-hari berikutnya absen dan dirundung kemalasan yang
menjerumus pada kemaksiatan di siang harinya, terus berulang seperti
itu dan sesekali waktu memaksakan berhasil Qiyamul Lail. Jadi amalan
ibadah itu prinsipnya memudahkan, bukan mempersulit. Amalkan yang ringan
dan sederhana dahulu, sebagai contoh mengerjakan sholat dua rokaat
sebelum anda tidur kemudian lakukanlah terus-menerus selama satu bulan
berulang-ulang, maka akan menjadi kebiasaan yang mudah dan bisa
dinikmati.
Kelima, Dilakukan secara berkesinambungan
Setelah melakukan dan membiasakan kebiasaan di atas selama satu bulan
berturut-turut, mulailah amalkan Qiyamul Lail sesuai Sunnah Nabi dengan
mengamalkannya di waktu sepertiga malam pertama, kedua atau ketiga.
Silahkan anda pilih sepertiga malam yang mana?. Berusahalah agar anda
tidak melewatkan satu hari pun, mulailah jadikan Qiyamul Lail rutinitas
jadwal malam anda. Jika sudah rutin, maka tambahlah sedikit jumlah
rokaat Qiyamul Lail anda pada bulan kedua. Demikian pula seterusnya.
Siapkah kita dengan kebiasaan tersebut di atas, alangkah beruntung
orang-orang yang mampu membiasakan lima hal ini. Sungguh merupakan
kesempatan emas tiada tandingannya. Tunggu kapan lagi kita menikmati
Qiyamul Lail? Apakah menunggu ajal menghampiri kita. Mari lah
bersama-sama mengarungi samudera malam yang penuh kedamaian itu, kita
jemput Qiyamul Lail dengan keikhlasan dan harapan ampunan dari Sang
penguasa jagad bumi ini. Agar hidul lebih damain, penuh cinta dan
menenteramkan.
0 komentar:
Posting Komentar