Jumat, 26 Juni 2015

Tidak Beriman Jika Belum Di Uji

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Renungan bagi yang tertimpa Musibah/Diberi Ujian.

JANGAN MERASA ‘PD’ SDH BERIMAN SEBELUM DIUJI

* Allah berfirman (yang artinya) : 

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepada mu (cobaan/ sebagaimana apa yang (diderita), orang-orang terdahuku sebelum km ?.Mereka ditimpa kesengsaraan,  kemelaratan, dan mereka digoncangkan (dengan berbagai cobaan)’ sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, ‘Kapankah datang pertolongan Allah ?’. Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS 2 : 214).


*Allah berfirman (yang artinya):

“Setiap yg Bernyawa akan merasakan MATI. Kami akan MENGUJImu dgn KEBURUKAN dan KEBAIKAN sebagai COBAAN. Dan kamu akan dikembalikan kpd Kami” (Qs al Anbiya 21 :35).

Kadang kita merasa ke ‘PD’ an, bahwa kita sudah benar-benar beriman, padahal begitu datang Ujian, isinya hidup kita hanya mengeluh sepanjang hari. .marah, merasa diri menjadi orang yang paling sengsara sendiri dimuka bumi ini, merasa dihinakan, diabaikan Allah. Astargfirullah..

Apakah itu ciri orang yang sudah Beriman.. ?  Dan kita tak jarang mempertanyakan ”ujian apa lagi ini ya Allah.. ?!

Sungguh tak pantas kita mempertanyakan itu karena sebenarnya dosa kita amatlah banyak. Rasullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam saja yang bergelar Al Amiin, yang sudah diampuni dosanya yang lalu, yang sekarang dan yang akan datang, Rasulullah  Shalallahu ‘alaihi Wasallam yang sudah dijamin Allah masuk Surga tapi.. Beliau Tetap diuji Ketaatannya kepada Allah. 

Dan begitu banyak cobaan-cobaan beliau, bertubi-tubi pula. Beliau dihina, difitnah, dilempari kotoran saat beliau sedang beribadah, dikatakan Gila, ditolak dakwahnya oleh kaumnya sendiri, diusir dari Negerinya, Istri yang dicintainya, yang membela dakwah beliau Khodijah lebih dulu dipanggil Allah,lalu pamannya yang membela dakwahnya mati dalam keadaan masih Kafir, lantas anak-anak yang sangat dicintainya satu persatu lebih dulu dipanggil Allah..

Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mengalami kekalahan dalam perang saat membela, menegakkan agama Allah..sahabat-sahabat dan pengikutnya yang setia mati terbunuh di medan jihad, TAPI Tak pernah Beliau mempertanyakan atas Kebijaksanaan dan Ketetapan yang Allah turunkan pada beliau. Lalu siapa kita.. ?!  Apakah kita al-Amiin orang yang selalu jujur ? dan diakui semua orang sebagai orang yg  jujur ?  Yang Ma’sum, Yang terlindung dari perbuatan dosa seperti Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam ? Berani mempertanyakan ketetapan Allah tanpa mau Introspeksi diri ? Lantas mengklaim diri sdh beriman dan banyak beramal, sehingga merasa tidak pantas untuk di Uji lagi ?. Nauzubillahi min zalik . 

Bacalah firman Allah (yang artinya):

“Dan Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan Banyak (dr kesalahan-kesalahmu)” (QS Asy-Syuura;30)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam:

”Sesungguhnya besarnya Pahala tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya Allah Ta’ala, apabila mencintai suatu kaum maka Allah timpakan kpd mereka Bala’, barangsiapa yg Marah dgn nya maka Allah pun marah kepadnya ” (HR.Thirmidzi,dihasankan Asy Syaikh Al Albani dlm Shohihil Jami’ no 2110).

Dan Allah menimpakan Ujian sesuai dengan Kadar Keiman hamba-hamba-Nya.

Karena Allah tidak lah Pernah berbuat Zolim kepad Hamba-Nya.

~Musibah/Ujian itu Menggurkan dosa dan kesalahan. ~
~ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim).

Sesungguhnya Allah Maha Rahman Maha Rahim.

Hanya kadang seorg hamba sering kurang Yakin..akan Janji Allah.
Semoga kita dijauhkan dari rasa Ujub (merasa diri paling suci/taat) dan dijauhkan dari rasa KIBR (sombong) sehingga SULIT MENERIMA KEBENARAN. Dan semoga kita termasuk orang yang diberi hidayah Taufik. . Sehingga tidak selalu mengeluh sepanjang waktu ketika ujian datang, tetap mampu Sabar, Ikhlas, dan Tawakal, meneladani Rasulullah. Serta memohon pada Allah agar dapat menangkap Hikmah yang Banyak .

“Sesungguhnya Barangsiapa mendapat Hikmah maka dia telah Mendapat ‘KARUNIA TERBESAR dari ALLAH”, Subhanallah… Lalu

Pantaskah kita terus mempertanyakan ketetapan Allah yang tidak sesuai dengan keinginan kita, padahal Allah, lewat Ujian/Musibahnya akan mengampuni banyak dari kesalahan-kesalahan kita dan akan memberikan Karunia Terbesar-Nya.

Seharusnya lah.. ketika tertimpa Musibah/Ujian kita mengucapkan doa Istirja’ , Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un , bahwa segala sesuatu dari Allah dan akan kembali kpd Allah.

Dan seharusnyalah ..kita memperbayak Istigfar dan berDoa, serta semakin mendekatkan diri kepada -Nya. Dia lah..yang Maha Berkuasa, agar kita mendapat Petunjuk.

~Org yg Mengaku Beriman, yg Hatinya mendapat Petunjuk, Percaya Bahwa segala sesuatu dilangit dan diBumi dan segala isinya adalah Milik Allah, Dan Hak Allah lah untuk mengambilnya Kembali~

Allah berfirman (yang artinya):

“(Yaitu) orang-orang yang Apabila ditimpa MUSIBAH, mereka berkata:

“Inna lillahi wa Inna Ilaihi riji’un (Sesungguhnya kami Milik Allah dan sesungguhnya kpd -Nya kami kembali)”. (Qs Albaqarah 2:156).

“Mereka itulah orang yang MENDAPAT AMPUNAN dan RAHMAT TUHAN mereka, dan merekalah orang-orang yang mendapat PETUNJUK”
(Qs 2:156-157).

~ dan Orang yang Taat , maupun yang Tidak Taat semua tak terkecuali akan mendapatkan Ujian dari Allah~

Bacalah firman Allah (yang artinya) :

“Dan Kami Pecahkan mereka didunia ini menjd Beberpa Golongan ; diantaranya ada orang-orang yang Sholeh dan ada yang tidak demikian. Dan Kami UJI mereka dengan (NIKMAT) yang baik-baik dan (BENCANA) yang buruk-buruk, agar mereka KEMBALI (kepada KEBENARAN). (Qs al ‘ Araaf :168).

Allah berfirman (yang artinya):

“Tiadalah menimpa suatu Musibah melainkan atas izin Allah. Dan Barangsiap BERIMAN kepada Allah. Dia akan memberi PETUNJUK PADA HATINYA. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

“Allah tiada Tuhan Melainkan Dia dan Hanya kepada Allah orang-orang Mukmin BERTAWAKAL. (Qs 64:11-12).

Dan bagi orang-orang yang Beriman/yang soleh ketika mereka di Uji, mereka Bersabar dan Bertawakal kepada Allah, menyerahkan Kembali segala Urusannya hanya kepada Allah, dan selalu terus Bersangka Baik kepada Allah, mereka Yakin akan Janji Allah. Maka mereka lah orang -orang yang BERUNTUNG dari sebab Musibah/Ujiannya.

~Tahukan kamu..Takdir manusia sudah ditulis di Lauh Mahfuzh~

Allah berfirman (yang artinya) :

“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semua telah ditulis di dalam kitab (lauh mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah” (Qs al -Hadid 57:22)

“Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang Sombong dan membanggakan diri ” ( Qs Al hadid 57; 23)

~Bagi orang yang tertimpa Musibah lalu merasa Berat dan merasa seperti  ditinggalkan, dihukum oleh Allah lalu dia bertanya Dimakah Allah ? Kapan pertolongan Allah akan datang ?~
Allah menjawab dgn firman-Nya (yang artinya) :

“Dan Apabila Hamba-hamba-Ku bertanya kepada mu tentang Aku, maka (jwblah), SESUNGGUHNYA AKU DEKAT. Aku memperkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kpd-KU. SEBAB ITU hendaklah mereka memohon perkenan kepada-Ku dan BERIMAN-kepada-KU supaya mereka memperoleh Petunjuk” .(Qs 2:186).

“Kapankah datang pertolongan Allah ? Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS 2 : 214).

“Dan Bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak Menyia-Nyiakan Pahala orang yang berbuat Kebaikan”
(Qs 11:115).

INTROSPEKSIlah..BERSABARlah dan YAKINlah pertolongan Allah akan datang, karena setelah satu kesulitan itu akan datang dua Kemudahan, Allah berjanji dalam Firma-Nya (yang artinya)

“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”(QS. Asy-syarh 94: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu,

“Sesungguhnya bersamakesulitan itu ada kemudahan.”
(QS Asy-syarh 94: 6)

Subhanallah..Jangan sampai musibah dan ujian yg menimpa tidak  memberikan manfaat dan Hikmah yang besar, sehingga berapa banyak orang yang tertimpa musibah tidak menjadikan dirinya menjadi semakin baik , tidak menjadikan dirinya menjadi semakin bertaqwa, tapi justru menjadikan dia semakin jauh dari Allah.. Nauzubillah.

Seperti halnya berapa banyak orang yang sholat tapi tak menjadikan akhlaknya baik, berapa banyak orang yang puasa tapi tak diampuni dosanya, dan berapa banyak orang yang sedekah tapi tak diterima sedekahnya serta berapa banyak orang yang Berhaji tapi tak menjadikannya hajinya Mabrur..yang ia dapat hanya Kelelahan dari dari amal-amalnya. Wal Iyadzubillah,  Nauzubillah.

Setiap musibah terjadi atas izin Allah. Kita berdoa semoga dari setiap Musibah dan Ujian Allah kita diberikan kemampuan menangkap Hikmah yang banyak sehingga menjadi hamba yang Beruntung (Sukses).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya adalah baik dan tidaklah hal ini dimiliki oleh seorangpun kecuali oleh orang mukmin. Jika dia diberi kenikmatan/kesenangan, dia bersyukur maka jadilah ini sebagai kebaikan baginya. Sebaliknya jika dia ditimpa musibah (sesuatu yang tidak menyenangkan), dia bersabar, maka ini juga menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Karena cobaan dan ujian itu merupakan Nikmat, maka ORG-ORG yang SHOLEH JUSTRU GEMBIRA SEKIRANYA MENDAPAT COBAAN itu, tak bedanya jika mereka mendapat kesenangan.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam telah menyebutkan bahwa cobaan para Nabi, dan orang-orang soleh adalah Penyakit, Kemiskinan dll. Setelah itu Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“.. Dan Sungguhnya salah seorang diantara mrk Benar-benar merasa Gembira karena mendapat cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kalian merasa Gembira karena mendapat Kelapangan”.

(SHAHIH: HR.Ibnu Majah no 4024 dan ini lafazhnya, al Hakim (IV/307) sprt itu dr hadits Abu Sa’I’d al Hakim berkata : “Shahih menurut syarat Muslim”, disetujiu oleh adz-Dzahabi. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash Shahiihah (no.144).

Hadits diatas tidak juga berarti bahwa kita boleh mengharap-harapkan musibah. Kita tetap berdo’a agar dijauhkan dari segala bala dan marabahaya, berdoa agar selamat dari segala keburukan di dunia dan di Akhirat.

Seperti sabda Rasulullah shalallahu ‘Alaihi Wasallam :

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kpd -Mu dari susahnya Ba’la, Hinanya Kesenggsaraan  keburukan Qodho’ dan kegembiraan para musuh” (HR. Al Bukhori no 6347, 6616 dan Muslim no 2707)

Dan tetap berdoa agar diberikan kebaikan  di dunia dan diakhirat.

Seperti Doa Rasulullah Shalallhu ‘Alaihi Wasallam :

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada -Mu ‘afiat (keselamatan/dijauhkan dair malapetaka) di dunia dan akhirat” (HR. Ahmad I/209, al- Bukhori dlm ad-Adabul mufrod no :726, dan at -Tirmidzi no :3514.

“Jangan merasa “PD” sudah berIman sebelum di Uji”

Subhanallah.. Hanya kepada Allah lah kita memohon Petunjuk dan Pertolongan.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang Beruntung (Sukses). Aamiin.
 


Wallahu Ta’ala a’lam. Penulis :Ummu George/Susi A.Adam, Bsd)
Muroja’ah: Ust. M.Abduh Tuasikal

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution