Senin, 05 Oktober 2015

Bahagia itu Tak Harus Melihat Bentuknya

Mungkin Besok...

Pada dirimu sendiri jangan pernah berhenti memperbaikinya, karena dengan memperbaiki dirimu hari ini kau juga telah memperbaiki keturunanmu esok hari dengan memiliki orangtua sepertimu. Jangan pernah pula merasa kau telah lebih baik dari yang lain, karena darisana sejatinya kau telah menjatuhkan dirimu sendiri pada penyakit hati yang entah kapan kau bisa sembuhkan.


Pada doa-doamu sehabis solat lima waktu, jangan pernah berhenti memohon pada Tuhan untuk selalu membuat kau teguh pada cara-cara yang ditunjukkan Tuhan untuk menantikan dia, karena kau tak pernah tau orang seperti apa yang akan Tuhan hadiahkan padamu akan kesabaranmu.

Pada sujud-sujud panjangmu di sepertiga malam, jangan pernah berhenti meyakini bahwa Tuhan memperhatikan kesungguhanmu mendekat pada-Nya. Karena Tuhan akan mendekatkanmu pada orang yang juga mendekat pada-Nya.

Pada setiap hari yang kau lalui, teruslah bertumbuh menjadi sebaik-baiknya hadiah dan jawaban dari doa seseorang. Jangan pernah berhenti meyakini kau akan dipertemukan dengan ia yang kau nantikan dengan penuh harap pada Tuhan, bila tidak dipertemukan hari ini, mungkin besok.

Bertemu

Sayang,
Segala hal yang kita cintai akan pergi nantinya. Segala yang kita kagumi akan terganti nantinya. Segala yang kita tunggu kedatangannya adahal hal yang sekaligus datang dengan kepergiannya. Sayang, kadang kita hanya bersiap pada hal yang membuat kita bahagia, lupa bahwa bersama bahagia kesedihan akan mengikuti, begitulah kesempurnaan katanya.

Dunia, 

Begitulah ia, tempat bersinggah yang hanya sementara. Begitupun pertemuan kau dan aku. Hingga aku merasa perlu mengingat kau dengan baik, membuat kau merasa bahagia dengan berada di sampingku. Karena esok kita tak pernah tau bagaimana jalan yang akan kita lalui, kita tak pernah tau pertemuan mana yang merupakan pertemuan kita yang paling akhir.

Yang kita tau adalah Tuhan akan bertanya bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang datang pada hidup kita. Bersyukurkah kita pada orang-orang yang kita sayangi, ataukah kita ingkar pada-Nya tentang nikmat bertemu dengan orang-orang saleh.

Bila setiap yang datang pada kita adalah kepergian, mari kita bersiap. Karena bertemu denganmu, adalah selangkah menuju perpisahan denganmu. Lalu semoga Tuhan mengekalkan kita selalu bertemu, disana.


Kau Aku Bertemu Nikmat
 
Dia masih beridir disana, pada tempatnya yang dulu pernah kau sediakan kala kau minta ia menunggumu. Dia masih dengan senyum manis menyapamu sama seperti dulu kala kau membawakannya segelas teh hangat untuknya. Dia masih pula tulus memberikan kau segalanya, sama seperti dulu kala kau membuat ia bahagia dan bersedih sekaligus.

Mungkin, cintanya buatmu tak akan pernah hilang sampai ia menemukan pelabuhannya selain kamu, yang tentu saja tak akan semudah membuat segelas teh hangat. Cintanya buatmu akan selalu sama besar ketika kau membuat ia bahagia atau bersedih, tak pernah berkurang.

Namun sayang, cinta tak pernah cukup membuat seseorang terus menerus berada di sekitarmu. Cinta tak pernah cukup kuat untuk membuat pelabuhan ini tak digulung ombak. Cinta tak pernah cukup untuk membuat seseorang bertahan untuk berjuang sendirian.

Suatu hari, orang yang mencintai kau akan pergi kala ia tak menemukan kedamaiannya pada dirimu. Ia akan berjalan pergi sembari mengumpulkan kepingan hati yang telah kau patahkan seketika.

Meskipun ia masih ada disana dengan penuh cinta untukmu, namun jangan salahkan ia yang memilih untuk tidak bersama engkau, yang mau memahami cintanya padamu saja, kau enggan.


Kadang untuk bahagia kau tak harus selalu melihat bentuknya, kau hanya perlu merasakan. 



fatimahkurniawan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution