Senyum Dalam Berniaga
Tersenyumlah dengan
tulus, sehingga ketulusan itu bisa dirasakan oleh orang lain.
Segala pujian hanya milik Alloh Swt. Semoga Allah Yang Maha Menatap,
senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita
istiqomah di jalan yang Alloh ridhoi.
Sholawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, senyum
itu macam-macam niat dan tujuannya. Ada yang senyum supaya terlihat
manis. Ada yang senyum supaya disukai pelanggan. Ada yang senyum karena
memang tugas. Ada yang senyum supaya orang terpikat.
Adapun senyum
bagi kita adalah ibadah. Apa yang dimaksud senyum itu ibadah? Yaitu
niat kita harus ikhlas. Tidak perlu pusing dengan penilaian orang. Kita
senyum dengan niat mencontoh Rosululloh Saw. yang juga menebar senyum
dengan ikhlas. Kita senyum dengan niat mendapat ridho Alloh Swt., karena
Alloh senang jikalau kita menyenangkan hati orang lain melalui perangai
kita yang baik.
Oleh karena itu, kalau kita menjadi pedagang
niatnya tulus, maka senyum yang terukir di wajah kita adalah senyum yang
berasal dari hati. Dan, orang lain pun bisa merasakan mana senyum yang
dibuat-buat dan mana yang memang tulus dari hati kita, karena hati hanya
bisa disentuh oleh hati.
Oleh karena itu, yakinilah Alloh Maha
Melihat, Alloh Maha Tahu isi hati kita, dan yang menggerakkan rezeki
kita bukanlah pembeli, melainkan Alloh Swt. Demikian pula yang membuat
orang lain senang kepada kita bukanlah karena mereka senang kepada kita
dengan sendirinya, melainkan karena Alloh yang membolak-balikkan hati
manusia.
Mari lakukan segalanya dengan ikhlas. Tersenyumlah dengan
tulus, sehingga ketulusan itu bisa dirasakan oleh orang lain. Jikalau
ini kita lakukan, maka niscaya kita akan bahagia dan orang lain pun akan
bahagia. Tidak akan berpengaruh orang lain membeli atau tidak, orang
lain menghargai atau tidak, jika kita ikhlas maka kita akan tenang
menjalani perniagaan.
Orang yang ikhlas akan bahagia karena ia
tidak akan kecewa oleh sikap orang lain terhadapnya. Orang yang ikhlas
tersenyum, ia mengharapkan Alloh tersenyum kepadanya. Orang yang ikhlas
tersenyum, ia mengharapkan Rosululloh Saw. mencintainya sebagai pengikut
yang mengamalkan sunnah-sunnahnya.
Rosululloh Saw. bersabda, “Senyummu ketika berjumpa saudaramu adalah ibadah.” (HR.
Al Baihaqi). Betapa beruntung jika senyum yang kita sunggingkan bisa
bernilai ibadah. Tersenyum adalah pekerjaan yang mudah, murah,
meneduhkan, membahagiakan dan bernilai ibadah di sisi Alloh Swt. jikalau
dilakukan dengan ikhlas. Dalam perniagaan, senyum yang ikhlas juga akan
mendatangkan keuntungan, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. In syaa Alloh.
0 komentar:
Posting Komentar