Hati Bersih, Lisanpun Bersih
Usaha yang dapat dilakukan untuk membersihkan hati adalah selalu berdzikir. Biasakan pula untuk membaca dan melihat segala sesuatu dari sisi yang positif supaya kita tidak menjadi orang yang mudah berprasangka buruk.
Memiliki hati yang bersih, tentunya akan berdampak pada
apa yang keluar dari lisan kita. Jika hati kita kotor, maka lisan pun
akan mengeluarkan hal yang kotor. Apa jadinya ketika orang terbiasa
mengucakan kata-kata kotor, tentunya perilakunya juga tak jauh dari apa
yang ia lisankan.
Oleh karena itu, memiliki hati yang bersih haruslah diupayakan supaya
apa yang meluncur dari lisan kita terjaga dari hal-hal yang kotor.
Lisan yang kotor adalah cerminan dari hati yang kotor. Meskipun ada yang
berpendapat orang yang lisannya bersih belum tentu hatinya bersih. Nah,
jika yang lisannya bersih saja hatinya belum tentu bersih, bagaimana
dengan yang lisannya kotor? Tentu hatinya lebih kotor lagi, bukan?
Dalam sebuah artikelnya, Aa Gym berpesan untuk selalu mengingat
wasiat dari Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam tentang 7 perkara untuk
membersihkan hati :
1. Jangan buruk sangka sesama orang beriman
2. Jangan memata-matai, tutup untuk serba ingin tahu
3. Jangan mengorek-orek aib orang lain
4. jangan saling berlomba tentang duniawi, bukan itu yang harus kita perlombakan wasyaariu
5. Jangan saling mendengki
6. Jangan saling membenci
7. Jangan saling bermusuhan
2. Jangan memata-matai, tutup untuk serba ingin tahu
3. Jangan mengorek-orek aib orang lain
4. jangan saling berlomba tentang duniawi, bukan itu yang harus kita perlombakan wasyaariu
5. Jangan saling mendengki
6. Jangan saling membenci
7. Jangan saling bermusuhan
Lisaha yang dapat dilakukan untuk membersihkan hati adalah selalu
berdzikir. Mengingat Allah akan membuat hati kita terbasuh, sehingga
tidak ada kesempatan untuk meikirkan hal yang buruk. Jika hati dan lisan
kita terbiasa berdzikir, maka akan hati kita akan lebih terjaga. Saat
hati sudah terjaga kebersihannya, tidak mungkin kita kan mengumpat
tentang hal-hal buruk dan kotor. Lisan kita juga akan ikut terjaga.
Biasakan pula untuk membaca dan melihat segala sesuatu dari sisi yang
positif supaya kita tidak menjadi orang yang mudah berprasangka buruk.
Misalkan kita sering membaca berita di koran, atau melihat berita di
televisi tentang berita buruk, maka input yang masuk ke pikiran dan hati
kita adalah sesuatu yang buruk. Imbangilah dengan membaca berita
positif, berpikir positif dan membagikan cerita yang positif pada orang
lain.
Mohonlah ampun kepada Allah SWT apabila dalam kehidupan kita
sehari-hari masih sering berkata keji dan sia-sia. Beristigfarlah ketika
orang di sekiitar kita masih sering mengucapkan hal-hal kotor dan tidak
bermanfaat. Mintalah perlindungan Allah agar kita dijauhkan dari
perkataan yang buruk. Allah berfirman:
“dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu
berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat. (QS Hud: 3)
Jika kita berusaha untuk berpikir dan berkata yang baik-baik,
insyaAllah Allah akan melihat usaha kita untuk menjadi orang yang hati
dan lisannya bersih, jauh dari perkataan yang sia-sia dan keji.
Berdoalah kepada Alalh semoga kita dikaruniai hati dan lisan yang
bersih. Semoga Allah memberi jalan untuk kita.
0 komentar:
Posting Komentar