Jumat, 09 Oktober 2015

Menjaga Ketenangan di Tempat Kerja

Diam Itu Emas
Mengapa Menjaga Ketenangan di Tempat Kerja Sangatlah Penting? 

Belajarlah untuk menghargai sebuah ketenangan dalam suasana kerja. Banyak orang suka dengan musik, tetapi ketika kita membunyikan musik dengan suara yang keras dan disaat kerja, pasti semua orang menjadi benci. Membuat orang lain menderita untuk kesenangan kita adalah sifat yang buruk dan harus kita hilangkan. 

Coba bayangkan, setelah kamu istirahat di rumah, dan banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan hari itu, kemudian kamu berangkat ke kantor. Dan, di kantor kamu menjumpai rekan kerja yang tidak bisa diam, banyak omong, dan omongannya tidak ada isinya. Apa yang kamu rasakan? Sebal dan marah kan? Apalagi jika ada musik keras juga yang menyala di kantor, itu bisa membuat kamu gila seharian di kantor. 

Tahu kapan saat harus diam dan tahu kapan saat harus bicara adalah bijak. Dalam sebuah ruang kerja, suasana yang mungkin sudah terasa sesak dan ramai dan itu dapat berdampak pada hasil kinerja, belum lagi ditambah dengan celotah dari rekan kerja yang membuat suausana tak ubahnya seperti di pasar. Setiap orang tentu membutuhkan sebuah ketenangan, apalagi saat banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. 

Banyangkan kamu bisa pergi untuk makan malam di salah satu kafe yang bagus di Jogja misalnya. Dengan pohon-pohon, kolam renang dan pemandangan suasana Jogja yang nyaman. Kamu duduk di sana untuk sementara waktu setelah makan malam, kemudian kamu merasa sangat nyaman berada di kafe itu, sendirian atau berdua dengan pasangan. Saya yakin, kamu bisa mendengar dirimu sendiri saat bernapas dan ada keheningan mutlak yang bisa kamu rasakan disitu. Pikiranmu menjadi begitu tenang dan lebih relax, dan itu mungkin akan menjadi pengalaman yang luar biasa. 

Barangkali kita jarang benar-benar berpikir tentang kekuatan sebuah ketenangan atau kekuatan diam. Hal itu  bisa terjadi hanya ketika ada keheningan di lingkungan kita, Kamu bisa mendengarkan hatimu dan membuat keputusan yang lebih baik. Kamu bisa berpikir lebih jernih tentang pikiranmu. 

Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa, pikiran-pikiran tidak penting yang membuat pikiranmu sibuk hanya bisa hilang saat kamu sedang duduk dalam keheningan. Diam memberikan pikiranmu kesempatan untuk mengeluarkan semua pikiran, dan memberi otak kita cukup waktu untuk merefresh sekaligus menjaga semua pikiran bagus yang tidak perlu pergi. 

Dalam dunia kerja, ketenangan memang memiliki dampak yang cukup besar, namun banyak dari kita yang tidak menyadari hal tersebut. Berikut ini Nilni akan membahas alasan mengapa sangat dibutuhkan ketenangan di tempat kerja.

1. Bicara seperlunya
Aktifitas di tempat kerja tentu saja tidak butuh mengeluarkan kata yang banyak apalagi mengobrobrol dengan rekan kerja terutama bagi kamu yang bukan dalam bidang lobi melobi. 
Bicara seperlunya akan menjadikanmu lebih berkualitas, karena kualitas seseorang dapat dilihat dari bagaimana dia berbicara. Bicara tanpa panjang lebar itu berarti juga memberikan kesempatan pada rekan kerja untuk menyampaikan pendapatnya, dengan begitu kamu akan lebih dihargai.

2. Diam akan membantu rekan kerjamu tumbuh
Apakah kamu menyukai rekan kerjamu atau justru kamu tidak tanhan dengan mereka? Diam akan membantu rekan dan tim kerjamu tumbuh lebih kuat karena pekerjaan akan dapat dikerjakan dengan maksimal. Jika kamu tidak bisa diam dan terus menerus bertanya pada rekan kerjamu tentang apa yang mereka kerjakan tentu itu akan sangat menghambatnya, memberikan mereka waktu untuk focus berkonsentrasi itu akan sangat baik untuk kebaikan bersama.

Diam juga berarti mendorong rekan kerjamu untuk lebih berprestasi dan tidak membiarkan mereka untuk gagal, diam dan rekan kerja mu akan menghargai hal tersebut, mereka juga akan lebih memperhatikanmu, terjalin hubungan yang baik, dan tumbuh bersama menjadi lebih produktif.

3. Diam akan membantumu mendapatkan perhatian
Selalu tenang dapat juga menjadi hal yang menarik, misal: saat kamu duduk dengan tenang tidak banyak bicara namun tetap memperhatikan jalannya rapat tersebut, maka kamu bisa menjadi perhatian rekan kerja mu, mereka akan bertanya tentang bagaiman pendapatmu dan pendapatmu akan lebih didengar.

Tidak jarang kita merasa kurang setuju dengan pendapat yang disempaikan oeh rekan kerja dan merasa memiliki pendapat yang lebih jenius. Namun langsung memotong pembicaraan itu bukanlah cara yang benar, tetap tenang dan diam hingga tiba waktunya untuk bicara, dan saat waktu untuk bicara itu tiba maka pendapat yang kita sampaikan akan lebih didengar.

Mark McNeilly mengatakan, jika Anda menghabiskan seluruh pertemuan dengan  mengoceh atau bicara benyak mengenai ide-ide dan saran, peserta pertemuan lain cepat bosan mendengar suara Anda, sementara diam akan meningkatkan kemampuanmu.

4. Diam akan membuat kata-katamu lebih mengena
Jika kamu berada didepan para audiens sedang menyampaikan sesuatu, maka bicaralah dengan santai, tidak tergesa-gesa, berikan jeda dengan diam sejenak. Andril Sedniev, pencipta magic of public speaking system mengatakan penting untuk menghentikan sejenak dalam beberapa detik pertama dari pidato Anda. Memberikan jeda sejenak dalam sebuah pidato akan membuatmu lebih didengar karena kamu tidak membombaridir audiens dengan kata katamu. Ini akan membantumu menarik perhatian audiens. Kebanyakan audiens tertarik dan lebih memperhatikan pidato dengan intonasi atau penekanan suara yang baik, dan diam akan lebih memancing perhatian audiens untuk mendengarkan kata selanjutnya.

Lalu pada saat selanjutnya pada saat dalam aktifitas ditempat kerja, saat berbicara dengan rekan kerja atau atasan kamu dapat melakukan hal tersebut, bicara dengan nada tenang, rileks dan berikan sedikit jeda pada tiap katamu maka kamu akan lebih didengar dan dan kata-katamu akan lebih mengena.

5. Diam akan membuatmu didengar
Apakah kamu orang yang suka berdebat? Kamu akan lebih banyak memenangkannya jika kamu tetap tenang disetiap katamu. Atau apakah kamu tipe orang yang suka mengajak ngobrol rekan kerjamu? Banyak bicara disaat yang tidak semestinya akan membuat orang memberikan penilaian terhadapmu, bisa baik dan bisa juga sebaliknya. Jika kamu terus menerus berbicara yang tidak penting maka akan lebih sedikit orang yang akan mendengarkanmu. Dan bisa berakibat pada saat kamu memiliki pendapat atau suatu gagasan yang menarik orang akan enggan untuk mendengarkannya. 

Namun beda halnya jika kamu hanya bicara seperlunya, bertanya seperlunya atau bergurau seperlunya tidak terlalu berlebihan, rekan kerja akan lebih mendengarkanmu saat kamu berbicara mengenai suatu gagasan. Pendapatmu akan lebih dipertimbangkan disbanding mereka yang biasa banyak bicara.

6. Diam adalah emas
Berbicara merupakan bentuk sebuah komunikasi, dengan berkomunikasi akan lebih mempererat suatu hubungan atau persahabatan, namun juga harus dilihat waktu dan tempatnya. Kapan waktu dan tempat yang tepat untuk bertanya dan sharing suatu persoalan. Diam itu emas, namun ada sisi pofitifnya juga dalam berkomunikasi semua itu kembali lagi kepada pribadi masing-masing.



Bagaimana? Setelah panjang lebar dijelaskan tentang manfaat diam itu emas saat ditempat kerja apakah akan masih ada lagi kejadian seorang pimpinan menegur karyawannya karena mengobrol ditempat kerja? Semoga itu sudah tidak terjadi lagi, sebagai mana sudah jelaskan diawal “Tau kapan saat harus diam dan tau kapan saat harus bicara adalah bijak”, diam itu emas dan semua itu nantinya akan kembali memberikan dampak positif kepada diri sendiri.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution