Uang dari Syaithan
Tergelitik aku dibuatnya. Kalimat yang dilontarkannya “Uang cepat banget abisnya, gak berasa”......
Tergelitik aku dibuatnya. Kalimat yang dilontarkannya “Uang cepat banget abisnya, gak berasa”......
Di sela-sela sebuah meeting di Bogor, seorang pejabat di
kantorku sebut saja Pak X mengucapkan, “Uang dari Syaithan ya mesti
diambil lagi sama Syaithan. Si dedemit pasti nyari-nyari uangnya”.
Tergelitik aku dibuatnya. Kalimat itu dilontarkannya karena menimpali
ucapan pejabat lain yang mengatakan “Uang cepat banget abisnya, gak
berasa”.
Bukan tanpa sebab, si Pak X mengucapkan kalimat itu, di lingkungan kerja kami dan
mungkin juga di lingkungan kerja anda, tidak sedikit uang-uang seperti
itu yang berkeliaran. Ada yang diantarkan oleh Syaithannya, dalam bentuk
hadiah atau gratifikasi dari klien dan ada pula yang si Syaithannya
harus diuber-uber :-) , biasanya dengan segala macam manipulasi yang bisa mendatangkan uang.
Terjemahan bebas dari kalimat Pak X itu mungkin seperti ini, uang
dari syaithan itu adalah uang yang didapatkan dari sumber-sumber tidak
jelas, dan tentu saja haram, namanya saja dari Syaithan. Peruntukkannya
juga untuk hal-hal yang tidak jelas, tidak bermanfaat dan tidak jarang
untuk hal-hal yang maksiat.
Nah.., jika uang-uang seperti itu tidak mendatangkan manfaat apa-apa,
maka untuk apa kita mengambilnya? Tuntutan kebutuhan hidup yang kian
tinggi seringkali membutakan manusia akan sumber-sumber hartanya. Tidak
peduli lagi halal haramnya, malah ada ungkapan “Yang haram aja susah,
apalagi yang halal”. Na’udzubillahi min dzalik…
Kemewahan, kehidupan gemerlap mungkin dapat diraih dengan uang dari
syaithan, namun tidak dengan kebahagiaan. Sering kita jumpai orang-orang
yang bergelimang harta namun keluarganya bermasalah, bisa jadi karena
ada uang dari syaithan yang dikonsumsi mereka. Begitu juga dengan salah
satu temanku, sejak bersinggunggan dengan uang-uang seperti itu,
kebahagian keluarganya pun terenggut.
Islam mengingatkan kita akan bahaya yang ditimbulkan dari uang-uang itu, diantaranya :
1. Tingkah laku menjadi buruk
Apa saja yang kita makan akan mengalir
melalui darah ke seluruh tubuh menjadi daging, memompa oksigen ke otak
dan memengaruhi tindakan-tindakan manusia.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan: ”Dari
Abdullah An Nu’man Bin Basyir r.a dia berkata: ”Aku mendengar Rasulullah
bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan sesungguhnya yang haram
itu juga jelas, dan di antara keduanya ada perkara yang samara-samar
(tidak jelas halal dan haramnya) yang kebanyakan manusia tidak
mengetahui. Maka barang siapa yang menjaga diri dari hal yang
samar-samar maka dia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Dan
siapa yang jatuh di dalam perkara yang haram, sebagaimana pengembala
ternak di sekeliling tanah larangan, lambat laun dia akan masuk ke
dalamnya juga. Ingatlah tiap-tiap raja memiliki larangan. Ingatlah bahwa
larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di
dalam jasad itu ada segumpal daging, jika ia baik maka baik pula seluruh
jasad. Dan jika rusak maka rusak pula seluruh jasad, ketahuilah ia
adalah hati.”(HR Bukhari dan Muslim).
2. Doa tidak terkabul
“Sesungguhnya Allah itu baik, tidak
menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan
orang-orang yang beriman dengan apa yang dia perintahkan kepada para
rasul, Allah berfirman ((Wahai sekalian rasul makanlah dari yang
baik-baik dan kerjakanlah amal shalih)) dan Allah berfirman ((Wahai
orang-orang yang beriman makanlah dari yang baik-baik yang dirizkikan
kepada kalian)). Kemudian (Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam)
mengisahkan seseorang yang melakukan perjalanan jauh hingga rambutnya
kusut dan badannya berdebu, dia mengangkat kedua tangannya ke langit dan
menyeru: Wahai Rabb, Wahai Rabb. Sedangkan makanannya haram, minumannya
haram, pakaiannya haram, dan dibesarkan dengan barang yang haram,
bagaimana doanya bisa dikabulkan”. (HR. Muslim)
3. Menjerumuskan ke Neraka
Tidaklah masuk surga darah yang mengalir
dan daging yang tumbuh dari sesuatu yang tidak halal. (HR.Bukahri
Muslim) dan di hadits lain juga disebutkan : “Tidak akan masuk surga
daging yang tumbuh dari hasil harta haram. Sebab, nerakalah yang lebih layak baginya” (HR. Ahmad dari Jabir bin Abdullah).
Al-Qur’an Surah At-Tahrim Ayat 6 : “Wahai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa
api neraka yang bahannya adalah manusia dan batu, penjaga-penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.”
Bagaimana, masih berminat dengan uang dari syaithan? Semoga tidak
ya, dan semoga ALLOH memberikan kekuatan pada kita untuk dapat
menghindarkan diri dari uang-uang seperti itu. Aamiin…
0 komentar:
Posting Komentar