ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Pada saat kita membaca surat Al-Fatihah sewaktu kita Shalat, banyak
sekali orang yang cara membacanya tegesa-gesa tanpa spasi, dan
seakan-akan ingin cepat menyelesaikan Shalatnya.
Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surat Al-Fatihah tersebu t, Allah menjawab setiap ucapan kita.
Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surat Al-Fatihah tersebu t, Allah menjawab setiap ucapan kita.
Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman : ..
"Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku".
Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.
Ketika Kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin". Allah menjawab : "Hamba-Ku telah memuji-Ku"....
Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim", Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".
Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab : "Hamba-Ku memuja-Ku"
Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”, Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.”,
Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (H.R. Muslim dan At-Turmudzi)
Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.
Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.”. (H.R Bukhari, muslim, Abu Dawud dan An-Nas).
Membagikan status ini agar orang lain ikut membaca dan terinpirasi
Sabda Rasulullah SAW
“Barang siapa Menunjukkan kepada Kebaikan. Maka ia memperoleh Pahala
yang sama seperti yang melakukan atau mengamalkan Kebaikan itu.” (HR.
Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
by. Prof Dr Muhaya
0 komentar:
Posting Komentar