Senin, 30 September 2013

Catatan Indah; Ucapan Dan Pergaulan

Kata Mutiara Islam Tentang Ucapan & Pergaulan

“Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya” (HR Abu Daud)

“Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah” (Imam Syafii)


“Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras” (Hamka)

“Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya, kecuali kata - kata berupa amar ma’ruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Allah” (Al Hadits)

“Barangsiapa memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya. Barangsiapa jatuh dirinya, maka akan banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya,  maka nerakalah tempatnya” (Al Hadits)

“Kebanyakan yang memasukkan ke neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan fardji (kemaluan)” (Al Hadits)

“Sedikit berbicara adalahs ebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa” (Al Hadits)

“Bahagia sekali orang - orang yang menahan lidahnya daripada berkata - kata secara berlebih - lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih” (Al Hadits)

“Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. Kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya” (Al Hadits)

“Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit daripada jadam, lebih panas daripada bara, dan lebih tajam daripada tusukan. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karena jika tidak tumbuh semuanya niscaya akan tumbuh sebagian” (Al Haditz)

“Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat” (Al Hadits)

“Keselamatan manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya” (Al Hadits)

“Tiap - tiap tempat ada kata - katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya” (Al Hadits)

“Jaga lidahmu untuk berujar dari petaka, sebab petaka bergantung pada ucapan” (Mutiara Islami)

“Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum”
“Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah”
“Sebaik – baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi memberikan kejelasan”
“Perhatikanlah apa - apa yang dikatakan dan janganlah memperhatikan siapa yang mengatakan” (Mutiara Islami)

“Sebelum memanah, isi dulu tempat anak panahnya (Sebelum berbicara isi dulu pengetahuan kita)”
“Jangan berbicara tanpa ilmu (dalil)”
“Berhati - matilah kalau lidahmu akan memukul lehermu sendiri”


Kata Mutiara Islam Tentang Pergaulan

“Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya” (Utsman bin’Alfan)

“Iringlah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergauilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik” (Al Haditz)

“Hendaknya kau senang pada majelis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran” (Al Hadits)

“Tak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila ia meminta nasihat kepadamu nasihatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hartarkanlah (jenazahnya)” (Al Hadits)

Kamu tidak  bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik dan dengan akhlak yang baik” (Al Hadits)

“Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji”
“Hindarilah bergurau, karena bergurau melenyapkan cahaya imanmu”
“Gerak – gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya”
“Jangan berteman dengan orang yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali” (Imam Ghozali)

“Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doa kepada Allah, tapi di sisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara, maka jauhilah orang itu” (Abdul Qasim an-Nawwawi)

“Berhati – hatilah dari berteman dengan: Ulama yang bersikap tidak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin – pemimpin yang lalai” (Sahl bin Abdullah)

“Teman yang tidak membantu dalam kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu sia-sia belaka” (Imam Syafii)

“Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajaka hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsunya” (Ibnu Athaillah as-Sakandari)

:Hati – hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat di dalamnya. Berapa banyak senda gurau antara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian” (Abu Sulaiman ad-Darani)

“Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah takwa, dan labanya adalah surya” (Abu Sulaiman ad-Darani)

“Pergaulan mempengaruhi didikan otak. Untuk kebersihan jiwa hendaklah bergaul dengan orang – orang beradab dan berbudi mulia yang dapat kita kutip manfaatnya” (Hamka)

“Teman manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil” (Ali bin Abi Talib)

“Selemah – lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia – yiakan sahabat yang telah dicari” (Ali bin Abi Thalib)

“Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku” (Umar bin Khathab)

“Persaudarailah kawan dan minyakilah lawan (Perkuat hubungan dengan teman, dan tetap berbuat baik meskipun kepada lawan)” (Mutiara Islami)

“Saudaramu adalah orang yang berkata benar kepadamu. Teman sejati adalah orang yang mengatakan apa adanya. Tidak menjilat, tidak mengada-ada” (Mutiara Islami)

“Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang yang saleh dan berkawan dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual mnyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau kamu akan beli darinya. Tetapi peniup dapur tukan besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap” (Al Hadits)

“Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati – hati dalam memilih kawan pendamping” (Al Hadits)

“Jangan pernah berjanji untuk selalu bisa mengatasi permasalahan sahabatmu, namun berjanjilah untuk selalu bersamanya ketika permasalahan menimpanya” (Mutiara Islami)

“Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya” (Al Hadits)

“Teman sejati bukanlah teman yang dapat menghilangkan semua masalahmu, namun yang pasti ia tidak akan menghilang saat masalah datang kepadamu” (Mutiara Islami)

“Jangan pernah menyakiti sahabatmu karena sahabat adalah cara-Nya menunjukkan bahwa Ia tidak ingin engkau menjalani hidupmu seorang diri” (Mutiara Islami)

“Orang yang mencari teman sempurna lagi tiada cela, maka selamanya dia tidak akan punya teman” (Mutiara Islami)

“Kecintaan teman sejati itu, akan tampak pada waktu kita kesulitan”
“Sebaik – baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku”
“Musuh yang pandai, lebih baik daripada kawan yang bodoh”
“Temanmu ialah orang yang membuatmu menangis bukan orang yang membuatmu tertawa” (Mutiara Islami)

“Di waktu susahlah teman sejati teruji”
“Siapa pun orang yang sedikit benarnya / kejujurannya, sedikit pula lah temannya” (Mutiara Islami)

Semoga bermanfaat dalam kehidupan kita semua

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution