Yakin Akan Pertolongan Allah
Salah satu pesantren yang cabangnya banyak di Indonesia yaitu
Pesantren Hidayatullah. Kantor pusatnya di Gunung Tembak Balikpapan.
Waktu saya berkunjung ke sana tahun 2005 lalu Pengurus Pesantren
bercerita bagaimana mereka mengembangkan cabangnya sampai berjumlah
ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia.
Sebelum santrinya yang alumni Madrasah Aliyah dikirim ke suatu daerah
mereka terlebih dahulu ditanya “Apakah kamu yakin Allah ada di
mana-mana? “ Tentu saja jawabannya “yakin”. Kemudian ustadznya
melanjutkan “kamu di sini bisa hidup karena Allah yang memberi rezeki.
Nah, Allah di sini dan di manapun itu sama. Jika di sini kamu bisa
hidup, maka yakinlah Insya Allah di manapun kamu juga bisa hidup”.
Apa yang terjadi kemudian? Saya pernah bertemu dengan salah seorang
santri yang berhasil membuka cabang pesantren Hidayatullah di Cirebon.
Setelah memiliki modal keyakinan yang sangat kuat akan pertolongan Allah
maka ia pun berangkat ke Cirebon. Maka mulailah ia mencari mesjid, ikut
membantu mengurus mesjid, lalu berkenalan dengan jamaah.
Sampai akhirnya ia dekat dengan seorang jamaah yang punya rumah
kosong tidak ada yang urus. Dia pun ditawari tinggal dan mengurus rumah
tersebut sambil terus merintis pendirian Pesantren Hidayatullah. Sampai
akhirnya simpatisannya semakin bertambah. Saat saya bertemu, ia sudah
diamanahi sebidang tanah yang luas untuk dibangun pesantren di atasnya.
Demikian sampai akhirnya pesantren pun berdiri di seluruh Indonesia.
Demikianlah, kekuatan keyakinan akan pertolongan Allah yang terinspirasi dari firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Q.S. Muhammad : 7)
Kekuatan ini memberikan ketenangan, optimisme, pikiran dan perasaan
positif dalam menghadapi segala macam tantangan dan hambatan. Namun
perlu diingat, mereka tidak hanya mengandalkan keyakinan. Menolong
(agama) Allah hendaknya dimaknai secara luas.
Segala aktivitas yang diniatkan untuk menjalankan fungsi manusia sebagai khalifah (pemimpin) yang rahmatan lil ‘alamin.
Bekerja di bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan bidang apa saja
asalkan untuk memberi manfaat kepada manusia dan alam semesta juga
termasuk bagian dari itu karena dia masuk kategori kerja ibadah. Apalagi
dijaga dengan nilai-nilai tauhid, ikhlas, amanah, jujur dan istiqamah.
Apakah keyakinan saja cukup? Ternyata belum. Keyakinan menjadi syarat
wajib tapi belum cukup. Agar menjadi cukup dibutuhkan juga kerja keras
yang tak kenal lelah. Dari tanah subur keyakinan akan tumbuh tindakan
positif yang selalu siap menghadapi kesulitan bahkan penderitaan demi
tercapainya cita-cita dan menjalankan tugas mulia.
Segala kesulitan dan penderitaan dijadikannya pupuk kesabaran untuk mengundang rahmat dan pertolongan dari Allah SWT.
Allah berfirman :
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (Q.S. Al Baqarah : 45)
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (Q.S. Al Baqarah : 45)
Rahmat dan pertolongan Allah akan turun kepada mereka yang sabar dan
banyak berdo’a melalui shalat yang khusyuk. Khusyuk juga bisa dimaknai
dengan fokus. Artinya saat mengerjakan sesuatu lakukanlah dengan fokus
pada target yang ingin dicapai.
Jangan berhenti, bersabarlah sampai engkau meraihnya. Menghadapi
segala macam tantangan, hambatan, kesulitan dan penderitaan dalam
perjuangan dibutuhkan sandaran yang kuat. Hanya Allah tempat
menggantungkan segala sesuatu. Allah berfirman :
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (Q.S.
Al Ikhlash : 1-4)
Prinsip sabar dalam berjuang yaitu “gagal ulangi, salah perbaiki,
sampai berhasil”. Jika gagal sekali itu belum gagal. Minimal kegagalan
itu tujuh kali sebagaimana Siti Hajar yang berlari dari Shafa dan Marwah
sebanyak tujuh kali sebelum menemukan air zamzam. Akhirnya jika ingin
meraih rahmat dan pertolongan Allah dalam hidup ini maka milikilah 4 hal
yaitu KIDS yang merupakan singkatan dari (Keyakinan, Ikhtiar, Do’a dan
Sabar)
0 komentar:
Posting Komentar